Friday, November 20, 2020

sejarah perkembangan tasawuf fase islam

 Khairul Anwar Mz       

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan tasawuf fase Islam

Secara historis tasawuf telah mengalami banyak perkembangan melalui beberapa tahap sejak pertumbuhannya hingga sekarang. Pada sejarah umat Islamada peristiwa tragis yaitu terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan.dari peristiwa itu terjadinya kekacauan dan kemerosotan akhlak akhirnya para ulama dan para sahabat yang masih ada berpikir dan berikhtiar untuk membangkitkan kembali ajaran Islam mengenai hidup zuhud dan lain sebagainya inilah yang menjadi awal timbulnya benih tasawuf yang paling awal.

1.  Abad I dan II Hijriyah

pada tahap ini tasawuf masih berupa zuhud yaitu ketika sekelompok kaum muslimin memusatkan perhatian dan memprioritaskan hidupnya pada pelaksanaan ibadah untuk mengejar kepentingan akhirat tokohnya antara lain:

- Al Hasan Al bashri (w.110 H)

- Rabi'ah Al-Adawiyah (w.185 H)

2.  Abad III dan IV Hijriah

pada abad ketiga dan keempat disebut sebagai fase tasawufpraktisi kerohanian yang pada masa permulaan abad ketiga Hijriyah mendapat sebutan shufi.hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan rohani mereka tidak semata-mata kebahagiaan akhirat yang ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan Tuhan yang didasari Dengan cinta.Cinta Tuhan membawa konsekuensi pada kondisi tenggelam dan mabuk kedalam yang dicintai (fana fi al-mahbud). Kondisi ini ini tentu akan mendorong ke persatuan dengan yang dicintai (al-ittihad). di sini telah terjadi perbedaan tujuan ibadah orang-orang syariat dan ahli hakikat

pada fase ini berdiri lembaga pendidikan yang khusus mengajarkan pendidikan cara hidup sufisik dalam bentuk terikat kemudian dari beberapa tokoh lain muncul istilah fana. Ittihad dan hulul.fana adalah suatu kondisi dimana seorang sufi kehilangan kesadaran terhadap hal-hal fisik ( al-hissiyat ). Ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa bersatu dengan Allah sehingga masing-masing bisa memanggil dengan kata aku ( ana ). Hulul adalah ah masuknya Allah ke dalam tubuh manusia yang dipilih. Tokoh-tokohnya adalah:

- Abu Yazid Al-Busthami (w-261 H)

- Al-Junaid

- Al-Sari Al-saqathi

- Al-Kharraz

- Al-Hussain bin Mansur Al-Hallaj (w.309 H)

3.   Abad V Hijriah

Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni memperkuat ke sauk dengan dasarnya yang asli yaitu Alquran dan alhadist atau yang sering disebut dengan tasawuf sunny yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi (sunnah) nabi dan para sahabatnya. Fase ini sebenarnya merupakan reaksi terhadap fase sebelumnya di mana tasawuf sudah mulai melenceng dari koridor Syariah atau tradisi (sunnah) nabi dan sahabatnya tokoh yang paling terkenal adalah abu Hamid Al Ghazali ( w.505 H) atau yang lebih dikenal dengan Al Ghazali yang menjadi acuan para tokoh sufi lainnya. Tokoh tasawuf pada fase ini adalah:

- Abu Hamid al-ghazali ( w.505 H)

- syekh Ahmad Al Rifa'i ( w.570 H)

- syekh Abdul Qadir Al- jilani ( w.651 H)

- syekh Abu Hasan Al-Syadzili ( w.650 H)

- abu al-abbas al-mursi ( w.686 H)

- ibn Atha'illah Al-Sakandari ( w.709 H)

 

 

 

BAB III

A. Kesimpulan

 Tasawuf adalah ilmu jalan menuju Allah. Tasawuf adalah ilmu yang sesuai  dengan jalur  Islam  melalui pengalaman  langsung  sang Nyata  dan bukan melalui lidah atau belajar dari buku. Ini menyiratkan ditinggalkannya teologi apapun. Tauhid tidak logis. Dalam hal ini Tasawwuf adalah pelindung Tauhid: La ilaha illallah. Muslim menegaskan: La hawla wa la quwwata illa billah. Ini menyiratkan bahwa tidak ada dua kekuatan di alam semesta. La hawla wa la quwwata illa billah juga berarti ada satu sumber kekuatan. Allah memberi kita kuasa-Nya dan membimbing kita dengan keterbatasan kita. Oleh karena itu kita adalah sumber kesengsaraan kita sendiri. Semua sarana  tersedia  bagi  kita.  Dari  sinilah  datang  tawakkul:  hasbunullahu  wa ni’mal wakil, “Allah sudah cukup bagi kita dan Dia adalah wali terbaik” seperti hakikat tasawuf  falsafi.  Tasawuf  tidak  menjadi  konsumen  pasif  dan  jinak dalam  masyarakat  ini  dengan  malam  yang  tercerahkan.  Tasawuf  adalah transformasi hati Anda sehingga Anda menyadari bahwa Anda bertanggung jawab atas dunia, dan dunia tidak bertanggung jawab atas Anda. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami bahwa apa yang Allah perintahkan adalah mungkin, dan ini menunjukkan jalan kita untuk mencapai tujuan tertinggi kita fisabilillah. Tasawuf memungkinkan kita untuk memahami bahwa perbuatan hati lebih kuat daripada perbuatan anggota badan.  

B. Saran

Di sarankan kepada pembaca supaya lebih memahami tentang sejarah perkembangan tasawuf agar lebih baik mencari referensi lain selain makalah ini karena makalah ini jauh dari kata sempurna untuk dijadikan sebuah buku pedoman dalam sistem pembelajaran dan penulisan mengharapkan saran dan kritik dari bapak dosen untuk perbaiki makalah ini

 

 

 

 

C. Daftar pustaka

http://pm-iain.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-perkembangan-tasawuf.html

http://verozzaranii.blogspot.co.id/2013/05/islam-dan-tasawuf.html

http://indriwijayanti62.blogspot.co.id/2013/05/sumber-ajaran-tasawuf.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment