Khairul Anwar Mz
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan
tasawuf fase Islam
Secara historis tasawuf telah mengalami
banyak perkembangan melalui beberapa tahap sejak pertumbuhannya hingga
sekarang. Pada sejarah umat Islamada peristiwa tragis yaitu terbunuhnya
khalifah Utsman bin Affan.dari peristiwa itu terjadinya kekacauan dan
kemerosotan akhlak akhirnya para ulama dan para sahabat yang masih ada berpikir
dan berikhtiar untuk membangkitkan kembali ajaran Islam mengenai hidup zuhud
dan lain sebagainya inilah yang menjadi awal timbulnya benih tasawuf yang
paling awal.
1. Abad I dan II Hijriyah
pada tahap ini tasawuf masih berupa zuhud
yaitu ketika sekelompok kaum muslimin memusatkan perhatian dan memprioritaskan
hidupnya pada pelaksanaan ibadah untuk mengejar kepentingan akhirat tokohnya
antara lain:
- Al Hasan Al bashri (w.110 H)
- Rabi'ah Al-Adawiyah (w.185 H)
2. Abad III dan IV Hijriah
pada abad ketiga dan keempat disebut sebagai
fase tasawufpraktisi kerohanian yang pada masa permulaan abad ketiga Hijriyah
mendapat sebutan shufi.hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan rohani mereka
tidak semata-mata kebahagiaan akhirat yang ditandai dengan pencapaian pahala
dan penghindaran siksa akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan
Tuhan yang didasari Dengan cinta.Cinta Tuhan membawa konsekuensi pada kondisi
tenggelam dan mabuk kedalam yang dicintai (fana fi al-mahbud). Kondisi ini ini
tentu akan mendorong ke persatuan dengan yang dicintai (al-ittihad). di sini
telah terjadi perbedaan tujuan ibadah orang-orang syariat dan ahli hakikat
pada fase ini berdiri lembaga pendidikan
yang khusus mengajarkan pendidikan cara hidup sufisik dalam bentuk terikat
kemudian dari beberapa tokoh lain muncul istilah fana. Ittihad dan hulul.fana
adalah suatu kondisi dimana seorang sufi kehilangan kesadaran terhadap hal-hal
fisik ( al-hissiyat ). Ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa
bersatu dengan Allah sehingga masing-masing bisa memanggil dengan kata aku (
ana ). Hulul adalah ah masuknya Allah ke dalam tubuh manusia yang dipilih.
Tokoh-tokohnya adalah:
- Abu Yazid Al-Busthami (w-261 H)
- Al-Junaid
- Al-Sari Al-saqathi
- Al-Kharraz
- Al-Hussain bin Mansur Al-Hallaj (w.309 H)
3. Abad V Hijriah
Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi
yakni memperkuat ke sauk dengan dasarnya yang asli yaitu Alquran dan alhadist
atau yang sering disebut dengan tasawuf sunny yakni tasawuf yang sesuai dengan
tradisi (sunnah) nabi dan para sahabatnya. Fase ini sebenarnya merupakan reaksi
terhadap fase sebelumnya di mana tasawuf sudah mulai melenceng dari koridor
Syariah atau tradisi (sunnah) nabi dan sahabatnya tokoh yang paling terkenal
adalah abu Hamid Al Ghazali ( w.505 H) atau yang lebih dikenal dengan Al
Ghazali yang menjadi acuan para tokoh sufi lainnya. Tokoh tasawuf pada fase ini
adalah:
- Abu Hamid al-ghazali ( w.505 H)
- syekh Ahmad Al Rifa'i ( w.570 H)
- syekh Abdul Qadir Al- jilani ( w.651 H)
- syekh Abu Hasan Al-Syadzili ( w.650 H)
- abu al-abbas al-mursi ( w.686 H)
- ibn Atha'illah Al-Sakandari ( w.709 H)
BAB III
A. Kesimpulan
Tasawuf adalah ilmu jalan menuju Allah.
Tasawuf adalah ilmu yang sesuai dengan
jalur Islam melalui pengalaman langsung
sang Nyata dan bukan melalui
lidah atau belajar dari buku. Ini menyiratkan ditinggalkannya teologi apapun.
Tauhid tidak logis. Dalam hal ini Tasawwuf adalah pelindung Tauhid: La ilaha
illallah. Muslim menegaskan: La hawla wa la quwwata illa billah. Ini
menyiratkan bahwa tidak ada dua kekuatan di alam semesta. La hawla wa la
quwwata illa billah juga berarti ada satu sumber kekuatan. Allah memberi kita
kuasa-Nya dan membimbing kita dengan keterbatasan kita. Oleh karena itu kita
adalah sumber kesengsaraan kita sendiri. Semua sarana tersedia
bagi kita. Dari
sinilah datang tawakkul:
hasbunullahu wa ni’mal wakil,
“Allah sudah cukup bagi kita dan Dia adalah wali terbaik” seperti hakikat
tasawuf falsafi. Tasawuf
tidak menjadi konsumen
pasif dan jinak dalam
masyarakat ini dengan
malam yang tercerahkan.
Tasawuf adalah transformasi hati
Anda sehingga Anda menyadari bahwa Anda bertanggung jawab atas dunia, dan dunia
tidak bertanggung jawab atas Anda. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami
bahwa apa yang Allah perintahkan adalah mungkin, dan ini menunjukkan jalan kita
untuk mencapai tujuan tertinggi kita fisabilillah. Tasawuf memungkinkan kita
untuk memahami bahwa perbuatan hati lebih kuat daripada perbuatan anggota
badan.
B. Saran
Di sarankan kepada pembaca supaya lebih
memahami tentang sejarah perkembangan tasawuf agar lebih baik mencari referensi
lain selain makalah ini karena makalah ini jauh dari kata sempurna untuk
dijadikan sebuah buku pedoman dalam sistem pembelajaran dan penulisan
mengharapkan saran dan kritik dari bapak dosen untuk perbaiki makalah ini
C. Daftar pustaka
http://pm-iain.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-perkembangan-tasawuf.html
http://verozzaranii.blogspot.co.id/2013/05/islam-dan-tasawuf.html
http://indriwijayanti62.blogspot.co.id/2013/05/sumber-ajaran-tasawuf.html
0 komentar:
Post a Comment