Tuesday, October 31, 2023

Resume Ke-7; Diksi dan Seni Bahasa

Pertemuan Ke-7

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke-30 PGRI 
Senin, 30 Oktober 2023

Pemateri           : Maydearly
Moderator        : Mutmainah, M.Pd
Materi               : Diksi dan Seni Bahasa



Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke-30 PGRI Ke-7 dengan materi Diksi dan Seni Bahasa yang menjadi narasumber ibu Maydearly dan dipandu oleh ibu Mutmainah, M.Pd selaku moderator.

Di bibir senja izinkan saya meminjam waktu untuk bersiul sambut lewat satu linimasa.
Dengan gerak jari menukik lembut saling berpaut, meluncur lewat emoji sarangheo.

Ditemani dengan secangkir kopi yang mempertemukan kita di satu meja virtual. Sebuah tempat dimana sang emotion menjadi persembahan sebagai tanda perkenalan dari Maydearly.

Perbukaan dengan dengan kata-kata yang penuh diksi yang ibu Maydearly lantunkan, kemudian beliau lanjutkan:

We are in one screen berlari dari bangku cemas menggedor ribuan ilmu sebagai resep yang menyempurnakan koefisien aksara agar serupa mawar ditengah gulma.

Kemudian beliau melanjutkan dengan menjelaskan arti diksi.





Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.

Dalam puisi, diksi digunakan penyair untuk memperoleh makna tertentu.

Mengapa diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa?
Sebab banyak keindahan dari sebuah kata menjadi prosa yang melampaui bayu udara.

Diksi bak irama tanpa aroma, menjadi senyawa indah mempesona melengkapi rumpun kata dengan sejuta makna.

Dalam menulis, penulis harus mempelajari 5 hal agar mampu merangkai sebuah kalimat/paragraf dengan diksi yang mempesona, yaitui:
  1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba.
  2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indera penciuman.
  3. Sense of Tste adalah menulis dengan melibatkan indera perasa.
  4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indera penglihatan.
  5. Sense of Hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar.
Kemudian narasumber memberikan waktu 10 menit kepada peserta KBMN untuk merangkai kalimat paragraf sederhana namun kaya diksi.

Abdullah Ipang
Embun pagi yang segar memeluk daun-daun hijau, menari-nari dengan gemerlap sinar mentari yang menyapa harimu.

EmutWae
Sepagi ini rindu menyapa, berbisik serupa serindai diantara pelukan embun yang mulai membasah, gemulai resah menari pasrah, anatara tambang elegi dan nestapa.

Fannie Radjib
Dan malam ini kembali kusenandungkan getar-getar rindu nan syahdu .... untukmu yang selalu ku tunggu .... hadirmu ku nanti .... ooooh teh emut apakah kau disana juga rindu padaku? eaaaa eaaaa.

Dwi Astuti
Dalam pandangmu semakin jelas kulihat bahwa ternyata kau cepat tumbuh.

Taufan
Sesekali terisak erkesima melirik barisan kalimat yang ersaji di layar gawaiku dari para maestro diksi, membuat rasa ini rindu akan cawan sajak yang mengejutkan.

NI Ketut Suastiwi
Goresan syair lagu 15 tahun lalu, ku hanyutkan menyatu dengan gelombang pasang, amukan badai menghantam, ia tetap tenang mengarungi samudera, hingga hari ini membawaku ke tangga 10 besar.

Lutpiana
Malam ini tangan bergetar mulai berselancar melalui jalur langit, saya mulai menjentikkan jari-jari di tut nada yang tak menentu, bersama para maestro impian, diiringi semilir angin sepoi-sepoi.

Dan juga beberapa untaian diksi dari teman-teman peserta KBMN.




Sunday, October 29, 2023

Bagian Ilmu Nahwu

 BAGAN ILMU NAHWU 

Al-Imam Asy-Syafi'i Pernah Berkata :

العلم صيد والكتابة قيده، قيد صيودك بالحبال الواثقة

"Ilmu adlh hewan buruan dan menulis adalah ikatannya. Ikatlah buruan (Ilmu) kamu dg tali yg kuat (Menuliskannya)."


Nasehat Seseorang :

اكتب كي يعلم المستقبل وجودك فى الماضي 

"Menulislah biar orang dimasa depan tau, bhwa kmu prnh hidup dimsa lalu."


Dalam Atsar Dikatakan :

قيدوا العلم بالكتابة 

"Ikatlah ilmu dengan tulisan."

Ilmu itu ibarat binatang buruan yang mudah lepas, maka ikatlah ia dengan catatanmu. 

Sangat memudahkan, skema ilmu nahwu

Semoga bermanfaat. 


Sumber :

disertai terjemah bahasa Indonesia

Karya Lembaga Taklim Bahasa Arab

Yang disusun oleh : Ustadz Nuryanto

Pascasarjana Pendidikan B. Arab (PBA) IAIN KEDIRI. 













































Saturday, October 28, 2023

Nomor Urut Resume Ghaib



Biasa setiap selesai Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) ke-30, saya selalu ngumpul resume itu pada urutan belasan, ya sebab saya sebagai pengajar di pesantren, tentunya kelas belajar di pesantren itu kalau malam dari setelah shalat Megrib sampai jam 22.00 sekian, bahkan ada yang mendekati hampir jam 23.00.

Kebetulan semalam, Jumat, 27 Oktober 2023 tepatnya pada pertemuan ke 6 KBMN, para santri belajar zikir untuk persiapan merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw, proses belajar mengajar (beut) hanya sampai waktu shalat Isya.

Karena kekosongan waktu, Saya coba fokus ke group KBMN dengan materi Mengatasi Writer's Block, pemateri Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr yang dipandu moderator ibu Lely Suryani, S.Pd. SD. Pembahsan yang sangat luar biasa.

Ya.. Alhamdulillah, dari biasanya pengumpul resume dengan urutan belasan, pada pertemuan ke-6 ini saya bisa buat resume cepat, mungkin kalau di kumpulan kirim link resume entah saya yang pertama, ya gak lagi saya cek. Tapi dilist nama di group saya urutan 3.

Dengan rasa lega telah saya tunaikan satu keharusan sebagai bentuk keseriusan saya di KBMN ini, tugas buat resume telah tuntas dan list pun telah saya tulis di group.

Masalah lulus bagi saya itu masalah 100, sebab dulu entah pada gelombang 7 saya juga pernah dimasukkan oleh Om Jay, tapi saya hanya bertahan entah seminggu trus saya left group.

Tapi anehnya, pas saya bangun tidu pagi ini, tentunya setelah shalat subuh saya buka group KBMN dan saya lihat list nama pengirim resume, nama saya sudah diposisi 16 😀, padahal semalam saya manfaatkan waktu dan bisa saya kumpul pada urutan 3.

Apa ini perbuatan GHAIB? 😀😀😀.

Ah, sebenarnya perubahan nomor list itu masalah, hal biasa dalam dunia persilatan, tapi kehati-hatian kita agar tidak ada hati yang tersakiti itu lebih baik, apalagi sebagai bentuk tsiqah dan menghargai pengerbonan orang lain.

Hehehehe, lupakan masalah list nama pengumpul resume, dan lupakan masalah lulus, yang penting kita setiap hari menulis dan ini sebagai motivasi bagi saya untuk menulis pagi ini. Terima kasih telah memotivasi saya 😀

Oya,Sebagai bentuk komitmen saya mengikuti KBMN ini, setiap ada kelas, saya selalu memgajukan pertanyaan dengan cara intip-intip hp saat ngajar trus mengetik satu pertanyaan ke pemateri.

Salam literasi.

Resensi Buku: Islam dan Dinamika Demokrasi

 


Judul Buku                      : Islam dan Dinamika Demokrasi

Penulis                             : Joel Buloh

Penerbit                           : Bandar Publishing, Banda Aceh

Tahun                               : 2014

Pendahuluan 

Ketika dari sebuah tugas dan juga tantangan yang diberikan oleh Kepala Sekolah Demokrasi Aceh Utara bang Edi Fadil kepada seluruh siswa SDAU angkatan IV untuk menulis opini dan mengirimnya kemedia, ya dengan catatan dimuat dimedia cetak atau pun media online.

Joel Buloh merupakan salah satu siswa yang terpancing untuk menerima tantangan tersebut, sehingga dalam sepuluh bulan terhitung 58 opini yang dimuat berbagai media di Indonesia.

Dari jumlah opini tersebut, maka Joel Buloh telah menulis dan mengirim ke berbagai media dalam sebulan itu 5 atau 6 opini. Ini capaian yang sangat luar biasa, artinya dalam seminggu bisa menghasilkan satu atau dua opini yang dimuat. 

Ini adalah awal virus menulis tersebar ke otak Joel Buloh yang disebarkan oleh Kepala SDAU, Fasilitator dan rekan-rekan SDAU seangkatan maupun kakak leting. Tahun iu adalah tahun 2014, ya 2014 awal virus menulis memasuki sel-sel darah Joel Buloh 

Isi

58 opini yang dimuat di dalam buku “Islam dan Dinamika Demokrasi” adalah opini Joel Buloh dalam berbagai macam aspek dan tentunya menjadi konsumsi yang empuk untuk dibaca.

Adapun opini tersebut dibagi menjadi 4 bagian. Bagian 1; Islam Agama Yang Sepurna, bagian 2; Dinamika Politik Di Indonesia, bagian 3; Menatap Pendidikan Di Indonesia, dan bagian 4; Demokrasi Dalam Kehidupan. 

Dalam bagian 1 terdapat 15 opini dengan rincian judul: Islam Bukan Agama Diskriminatif. Kaca Mata Agama Melihat Sang Politisi. Misionaris Yang Tersembunyi. Pernikahan Setelah Berzina, Ala Syariatkah?. Wanita, Insan Yang Teristimewa. Suami Yang Imamiah. Wanita Shalihah Adalah Bidadari Surga. Wanita Karir Tetap Shalihah. Zakat dan Kemaslahatan Umat. Mengisi Kemerdekaan Dengan Merevalitasi Agama Dalam Kehidupan. Siapakah Manusia Itu. Qurban atau Korban. Kemanakah Kiblat Kita?. Qurban dan Keikhlasan. Mayoritas, Tapi Minoritas.

Dalam bagian 2 terdapat 13 opini dengan rincian judul: Demokrasi Di Aceh Masih Sebatas Slogan. Demokrasi Apakah Yang Berjalan Di Aceh. Politik Dag Dig Dug. Pemilu, Pestamu Dukaku. Mengapa Golput? Pemimpin Yang Baik. Kampanye Yang Baik. Kemenyan Dalam Pemilu. Kedemokrasian Dalam Pemilu. Memaknai Proses Pemilu 2014. Apa Kabar Demokrasi Indonesia. Harapan Baru Masyarakat Buloh. Rakyat: Suaraku Dirampas. 

Dalam bagian 3 terdapat 16 opini dengan rincian judul: Ada Apa Dengan Kurikulum Pendidikan. SDAU Pencetak Generasi Penulis. Jika Pendidikan Multikultural Dimasukkan Dalam Pendidikan Madrasah. Sejarah Yang Dilupakan. Pentingkah Pendidikan Politik Anak?. Peran Dayah Dalam Menciptakan Pemimpin. Wanita dan Kodratnya. Wajah Pendidikan Di Indonesia. Pelajar Aceh Kehilangan Karakter. Guru Yang Bagaimanakah Yang Diinginkan Negara Ini. Jeritan Hati Guru Korban Kurikulum 2013. Tarbiyatul Ramadhan dan Pilpres 2014. Pengaruh Birokrasi Terhadap Persoalan Pendidikan. Pendidikan Aceh dan Pembentukan Akhlakul Karimah. Jahiliyah Modern. Kenapa Kita Harus Menulis.

 

Dalam bagian 4 terdapat 14 opini dengan rincian judul: Apakah Akan Lahir Jokowi-Jokowi Baru Di Aceh?. Facebook Bagai Virus. Aceh Krisis Identitas. Apa Yang Engkau Perjuangkan Wahai Para Caleg?. Sang Pemimpin. Oh Indonesia Ku. Lindungi dan Lestarikan Hutan. Pemimpin Itu Tergantung Pemilihnya. Presiden Pilihan, Damai Aceh Berkelanjutan. Predator Seks Mengancam Generasi. Rakyat Aceh Menunggu Peuneutoh Mu Ulama. Hikmah Diciptakan Syaitan. Aceh, Ada Apa Dengan Mu. Mengapa Kita Merokok.

 Keunggulan Buku

Membahas berbagai aspek yang terjadi di Indonesia sesuai dengan berita hangat ketika itu dan mudah membacanya karena telah dibagi dalam beberapa bagian yang sangat mudah difahami.

Kelemahan Buku

Font tulisan yang kecil sehingga sedikit sulit membacanya bagi yang bermasalah dengan mata atau sedikit rabun. 

 Kesimpulan 

Buku ini sangat unik dan menarik karena dalam penulisannya yang menggunakan pemikiran penulis dan sesuai dengan kejadian ketika itu.

 

Friday, October 27, 2023

Resume Ke-6; Mengatasi Writer's Block

 Pertemuan Ke-6

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke-30 PGRI 
Jumat, 27 Oktober 2023

Pemateri          : Ditia Widya Utami, S.Pd, Gr
Moderator       : Lely Suryani, S.Pd, SD
Materi              : Writer's Block


Jum'at, 27 Oktober 2023, jam 19.00 WIB merupakan pertemuan ke-6 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) ke-30 PGRI dengan materi Writer's Block (WB). Malam ini yang menjadi narasumber adalah ibu muda dengan segudang prestasi yaitu ibu Ditia Widya Utami, S.Pd, Gr yang dipandu oleh sang mentor hebat yaitu ibu Lely Suryani, S.Pd, SD.

Setelah membaca doa, moderator mengucap yaumul milad buat bapak Blogger kita yaitu Om Jay dan mengajak peserta KBMN ke-30 untuk memberikan kado kepada Om Jay dengan menuangkan pengalaman bersinergi bersama Om Jay kedalam buku Antologi Om Jay di Mataku dan Hatiku.

Kemudian pemateri yang segudang prestasi, ibu Dita memperkenalkan diri lewat profil diblog beliau, setelah saya buka dan baca, wah..... sangat luar biasa, banyak karya, banyak prestasi dan tentunya selalu rendah hati.

Terus terang, saya sangat senang bisa berkumpul bersama orang-orang pilihan dalam literasi, apalagi dengan sang pemateri ibu Dita.

Yok lanjut....

Witer's Block diperkenalkan pertama sekali oleh psikoanalisis Amerika Edmun Bergler pada tahun 1940-an.

Writer's Block adalah suatu keadaan saat penulis kehilangan kemampuan dalam menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Ketika ibu Dita menanyakan seberapa pernah saya mengalami WB? Jujur, WB yang saya alami hanya sesekali, tapi penyakit malasnya itu yang sering kali , hemmm.

Adapun ciri-ciri dari WB adalah:
  1. Sulit fokus
  2. Tidak ada inspirasi menulis
  3. Menulis lebih lambat dari biasanya
  4. Merasa stres, dan
  5. Frustasi saat menulis
Melihat ciri-ciri di atas, berarti kita sangat sering dong WB saat menulis, aduh, gimana dong?

WB ini merupakan fitrahnya manusia dan bisa menyerang siapapun, baik penulis pemula maupun penyulis yang profesional.

Ketika seseorang sudah terkena WB, secepat mungkin mangatasinya dengan cara si penulis mengenali dirinya sendiri.

Penyebab-penyebab WB adalah:
  1. Mencoba topik/tema baru
  2. Stres dan lelah fisik/mental
  3. Terlalu Perfeksionis
Intinya dalam menulis itu tulisan jelek masih lebih baik dari pada tulisan yang tidak selesai atau tidak menulis sama sekali.

Yang pengting kita konsisten dalam menulis, maka dengan sendirinya kita akan terlatih memperbaiki setiap tulisan dari waktu ke waktu.

Sebagai penulis pemula, saat diserang WB, kita bisa mencoba dengan teknik free writing (menulis bebas).

"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", kata Om Jay.

Kiat bu Dita kalau terjadi WB saat menulis ya healing setitik, baca buku yang ringan, menghibur, kuliner atau sekedar jalan keluar rumah dan main bersama anak-anak.

Intinya menulislah dan terus menulis, ketika terjadi WB terjadi, tanyakan pada diri sendiri kiat apa yang bisa membuat rileks kembali sehingga terbuka pikiran dan ide untuk menulis kembali.

Sedikit _closing statement_ dari saya, 

"Teruslah memberi arti bagi setiap orang yang kita temui, dalam setiap hal yang kita lalui dan untuk setiap waktu yang kita miliki."