Tuesday, December 24, 2019

Mengucap selamat kepada agama lain


Selamat adalah suatu kata yang diucapkan untuk mengakui atau mengatakan keselamatan.

Kata selamat ini tentunya diucapkan kepada sesuatu yang benar-benar selamat menurut agama kita Islam.

Karena tak mungkin kata "selamat" ini diucapkan kepada sesuatu yang celaka atau musibah, semisal: selamat terhatuh dari motor.

Pengakuan kata selamat ini sama dengan kita telah mengakui sesuatu itu selamat dan sesuatu yang selamat itu tentunya sesuatu yang mulia dan terhormat.

Maka mengucap selamat kepada agama yang selain kita anut sama dengan telah mengakui bahwa agama itu selamat dan tentunya terhormat dan mulia.

Yang pasti agama yang selamat adalah agama yang penganutnya akan dimasukkan kedalam surga kelak.

ان الدين عند الله الاسلام

Sesungguhnya agama disisi Allah adalah Islam

Ini menegaskan tidak ada agama yang selamat dan diterima oleh Allah Swt selain agama Islam.

Karena demikian, maka mengucap selanat kepada yang tidak selamat adalah salah dan bila berkeyakinan sesuatu yang tidak selamat itu selamat, maka keyakinan yang demikian termasuk dalam binasa iman.

Yang membinasakan iman adalah tiada takut gugur imannya (Masailal, hal. 10).

Sedangkan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal juga bagian dari murtad

وحلل محرما بالاجماع كالزنا و شرب الخمر او حرم حلالا بالاجماع كالنكاح والبيع

(Bagian dari murtad adalah) dan menghalalkan yang diharamkan dengan ijma' seperti zina dan minum khamar atau mengharamkan yang dihalalkan dengan ijma' seperti nikah dan jual beli (Bajuri, juzu' 2, h. 258).

Mengkasad sesuatu yang tidak mulia menjadi mulia juga termasuk dalam bagian murtad (kafir).

وحيث قصد المسلم تعظيم الكنيسة كفر واما الكافر اذا قصد تعظيم المسجد فلا يحكم باسلامه لان شرط الاسلام النطق بالشهادتين فلا يحصل بمجرد تعظيم المسجد بخلاف الردة والعياذ بالله تعالى فانها تحصل بمجرد تعظيم الكنيسة

Dan sekira-kira mengqasad oleh muslim akan membesarkan gereja niscaya kafir ia, dan adapun kafir yang mengqasadkan membesarkan mesjid niscaya tidak dihukum ia dengan Islam, karena syarat masuk Islam adalah dengan mengucap dua kalimat syahadat, maka tentunya tidak akan jadi Islam seseorang hanya dengan semata-mata membesarkan mesjid. Sebalik murtad d(berlindung dengan Allah dari kemurtadan), maka sesungguhnya murtad itu terjadi ia hanya dengan semata-mata membesarkan gereja (Bajuri, juzu' 2, h. 88).

Maka mengucap selamat kepada sesuatu yang tidak selamat merupakan telah membesarkan sesuatu yang tidak besar, dan ini sangat dilarang, sebagaimana penjelasan di atas.

Tentang Sujud Kepada Makhluk

Bolehkah Kita Sujud Kepada Selain Allah?

الردة شرعا قطع الاسلام بنية كفر او قول كفر او فعل كفر كسجود لصنم سواء كان على جهة الاستهزاء او العناد او الاعتقاد
(قوله كسجود لصنم) اي لشمش او قمر ومثل السجود الركوع لغير الله فيكفر به ان قصد تعظيمه كتعظيم الله والا حرم فقط (حاشية شيخ ابراهيم البطوري)
Murtad pada syara' adalah memutuskan Islam dg niat kafir atau perkataan kafir atau perbuatan kafir seperti sujud bagi patung, bersamaan sujud diatas jihat bergurau atau keras kepala atau beri'tikat.

(قوله كسجود لصنم) 
Atau bagi matahari atau bulan, persamaan sujud adalah ruku' bukan bagi selain Allah, maka kafirlah dengan sebab ruku' itu jika di qasad untuk membesarkan selain Allah seperti membesarkan Allah, dan jika ruku' bukan karena untuk ta'dhim nicaya hanya haram (Hasyiah Syack Ibrahim Bajuri, jilid 2, h. 256).

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya” [HR. Tirmidzi]

وأما ما يفعله عوام الفقراء وشبههم من سجودهم بين يدي المشايخ – وربما كانوا محدثين – فهو حرام بإجماع المسلمين

“Adapun yang dilakukan oleh orang awam dan semisal mereka yaitu sujud kepada syaikh mereka –bisa jadi mereka ahli hadits” maka hukumnya haram dengan ijma’ kaum muslimin.” [Al-Majmu’ 2/79]

Ibnu Hajar Al-Haitami berkata,

ومنها ما يفعله كثيرون من الجهلة من السجود بين يدي المشايخ إذا قصدوا عبادتهم أو التـقـرب إليهم.لا إن قصدوا تعظيمهم أو أطلقوا فلا يكون كفراً بل هو حراماً قطعاً

“Di antaranya (pembatal keislaman) adalah yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang bodoh yaitu sujud kepada syaikh mereka dengan tujuan ibadah atau taqarrub. Apabila tujuannya untuk memuliakan atau tidak jelas tujuannya, hukumnya tidak kafir akan tetapi hukumnya jelas haram.” [Al-I’lam bi Qawathi’il Islam].

Kesimpulan:

Sujud dan ruku' kepada selain Allah ada 2, pertama: kalau di qasad untuk menta'dhimkan selain Allah seperti menta'dhimkan Allah adalah murtad, kedua, kalau sujud dan rukuk kepada selain Allah tanpa qasad ta'dhim maka hukumnya haram.