Friday, November 20, 2020

Resume Konsep Tentang Ittihad dan Hulul Dalam Tashawuf Unit 1

 Buatlah resume dari materi 

Konsep Tentang Ittihad dan Hulul Dalam Tashawuf

36 komentar:

  1. Eka Munanda_Unit 1
    Konsep tentang ittihad dan hulul dalam tasawuf
    Ittihad dan hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf
    ITTIHAD
    Ittihad suatu aliran yang dikatakan wahdatul wujud, wahadatul wujud ada dua, yaitu ada yang wahdah ada yang mulhik. Yang menyatu antara antara makhluk dan khalik adalah wahdatul wujud mulhik yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang muktabar
    Definisi Ittihad yang sebagaimana yang ditulis oleh Harun Nasution dalam buku filsafat adalah Suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya menyatu dengan tuhan ketika dia telah naik kepada tingkat makrifah maka ketika itu seorang sufi tersebut dia merasa dia telah menyatu dengan tuhan. Penyatuan diri khalik dengan diri makhluk ataupun sebaliknya ini dikatakan ittihad.

    Pencetus aliran ittihad dalam tasawuf adalah Abu Yazid Al bustami berasal dari Bustam
    Proses seorang sufi agar samapi ketingkat ittihad menurut mereka adalah seorang sufi itu harus sampai pada tahap fana dan baqa, fana disini berarti hancur,sirna dan lenyap sedangkan baqa adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir. Maka untuk sampai ke tahap fana maka seorang sufi itu harus ada 4, yaitu:
    Al sukar
    Didahului oleh fase gaibah yaitu hilang,al sukar tidak bisa dicapai oleh orang-orang yang mencintai Allah lebih dari lainnya.
    Al syatahat
    Adalah gerakan rahasia dari orang yang sangat cinta sehingga mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang sangat aneh dan tidak ada orang yang dapat memahami selain orang yang diberikan kemuliaan dan pemahaman yang luas.
    Zawal al hujab
    Adalah keadaan seorang sufi tidak ada yang diinginkan kecuali Allah
    Galba as syuhud
    Adalah tempat di atas tempat, dan waktu diatas waktu. Disini tidak lagi menanyakan kenapa dan bagaimana hal ini terjadi ketika seorang sufi telah sampai ke tingkat fana sehingga dia lupa akan dirinya dan tidak ada selain Allah.

    Yang perlu digaris bawahi adalah
    Fana adalah sifatnya makhluk
    Baqa adaalh sifatnya khalik

    Junaid Al Baghdadi mengatakan Abu Yazid itu adalah makhluk tetap makhluk karena sesuatu yang baharu.



    HULUL
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.

    Ittihad dan hulul, Kedua aliran tersebut bertentangan dengan imam junaid al Baghdadi dan imam alghazali.

    ReplyDelete
  2. Nama:Yuni Rizky Aulia Nasution
    Nim:202021021
    Resume Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf
    Ittihad
    Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara keduanya bisa memanggil kata-kata aku.
    Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu.
    Ittihad adalah tahapan selanjutnya yang dialami seorang sufi setelah melalui tahapan fana’ dan baqo’. Dalam tahapan ittihad, seorang sufi bersatu dengan tuhan. Antara yang mencintai dan yang dicintai menyatu, baik subtansi maupun perbuatannya.
    Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus melalui beberapa tingkatan yaitu fana dan baqa’. Fana merupakan peleburan sifat-sifat buruk manusia agar menjadi baik. Pada saat ini, manusia mampu menghilangkan semua kesenangan dunia sehingga yang ada dalam hatinya hanya Allah (baqa). Inilah inti ittihad, “diam pada kesadaran ilahi”.
    Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
    Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan. Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi, bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah. Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur dalam Dia yang dilihat.
    Apabila seorang sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, itulah yang dimaksud dengan Ittihad.
    Hulul
    Al-Hulul secara bahasa berarti menempati. Dalam istilah tasawuf hulul adalah ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia-manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaannya dihilangkan. Paham ini berarti seorang sufi dapat bersatu dengan Allah setelah terlebih dahulu melebur dalam sandaran rohani dan jasmani (fana) untuk kemudian dalam keadaan baqa, bersatu dengan Allah.

    Secara harfiah hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu manusia yang telah dapat melenyapkan sifat-sifat kemanusiaannya melalui fana. Menurut keterangan Abu Nasr al-Tusi dalam al-Luma’ sebagaimana dikutip Harun Nasution, adalah paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dalamnya setelah kemanusiaan yang ada dalam tubuh itu dilenyapkan
    Kesimpulan:
    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, ittihad adalah secara bahasa dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing di antara keduanya bisa mengambil kata-kata aku. Sedangkan Hulul adalah ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia untuk mengambil tempat di dalamnya setelah sifat-sifat kemanusiannya dilenyapkan. Secara harfiah hulul bearti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu,yaitu manusia yang telah dapat melenyapkan sifat-sifat kemanusiaanya melalui fana. Paham bahwa Allah dapat mengambil tempat pada diri manusia ini, bertolak dari dasar pemikiran Al-Hallaj yang mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat dua sifat dasar, yaitu lahut (ketuhanan) dan nasut (kemanusiaan). Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, maka al-Hulul dapat dikatakan sebagai suatu tahap dimana manusia dan tuhan bersatu secara rohaniah.

    ReplyDelete
  3. Nama : Darma Miranda
    Unit : 1
    Nim : 202021011


    **konsep tentang Ittihad dan hulul dalam tasawuf**
    Ittihad dan hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.
    Ittihad adalah suatu aliran yang dinamakan dengan Wardatul hujud. Wardatul hujud ada 2
    - wahda
    - mulhi
    Yang menyatu dalam hujud adalah wahda mulhi
    Definisi dari Ittihad ini di ungkapkan oleh Harun Nasution dalam buku filsafat musitisme dalam Islam adalah tingkatan dalam tasawuf adalah seorang sufi telah merasa dirinya bersatu oleh tuhan setelah ia naik dari tingkat mahrifah maka ketika itu seorang sufi tersebut menyatu oleh tuhan. Penyatuan Khaliq dengan makhluk adalah dikatakan dengan iktiat.
    Pencitus aliran Ittihad dalam tasawuf adalah abu Yazid Al-istami ia berasal dari Bustam kakeknya sebelum masuk Islam ia kakeknya memeluk agama majuki abu Yazid meninggal ada 2 persi. Parsi pertama mengatakan meninggal pada tahun 261 H dan untuk persi kedua meninggal pada tahun 264 H.
    Untuk menuju fannah sufi tersebut harus memiliki 4 ketentuan:
    - Alsuf
    - Alsafal
    - Zawal al-hujap
    - Ghalbat al-suhud

    Hulul secara Harfiah adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana (Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam , Abdul Qadir Mahmud). Sedangkan Abu Nasir dan At-Tushi mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan. Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra. Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal). 
    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  4. Tugas Resume Akhlaq Tasawuf...

    Nama : Ade Ilham Maulana
    NIM : 202021025
    Unit : 1 (satu) PAI

    ***KONSEP TENTANG ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF***

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    **ITTIHAD**
    Ittihad ini adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan Wahdatul Wujud. Wahdatul Wujud terbagi 2, yaitu :
    -) Wahdah;
    -) Mulhik.

    Di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam yang diungkapkan oleh Harun Nasution tentang definisi dari Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.

    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.
    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwasannya beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.

    Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap Fana dan Baqa.
    Fana berarti Hancur, Sirna dan Lenyap;
    Sedangkan Baqa' adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir.

    Untuk sampai pada tahap Fana, seorang Sufi harus memiliki 4 tingkat :
    -) Al-Sukr (Keadaan antara Cinta dan Fana);
    -) Al-Syathahat (Ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh Sufi);
    -) Zawal al-Hujab (Keadaan Sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah);
    -) Ghalbat al-Syhud (Keadaan seorang Sufi baik dari segi Perasaan, Kesadaran dan Penyaksian seorang Sufi sampai kepada Puncak Fana, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah SWT).

    **HULUL**
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksiklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.

    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat-sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul, Dia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan. Sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.
    Yang Pro diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang Kontra diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal).

    Secara Harfiah, Hulul mengandung arti bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yang telah lenyap sifat kemanusiaannya melalui Fana
    #(Kitab al-Falasafah as-Sufiah fii al-Islam Abdul Kadir Muhammad)

    《~~Maka inilah 2 aliran dalam Tasawuf, Aliran Ittihad (di pelopori oleh Abu Yazid al-Bustami dan Aliran Hulul (di pelopori oleh Al Halaj), kedua aliran tersebut bertentangan dengan Ulama Muktabar dalam tasawuf yaitu Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam al-Ghazali~~》

    ReplyDelete
  5. Materi Konsep Ittihad dan Hulul dalam Tashawuf

    NAMA : Rahmawati
    NIM : 202021022
    UNIT : 1 PAI

    Ittihad dan Hulul merupakan aliran-aliran yang ada didalam ilmu Tashawuf.

    ITTIHAD
    Ittihad adalah suatu tingkatan yang mana seorang Sufi merasa dirinya bersatu dengan Tuhan (Pendapat dari Harun Nasution). Pencetus aliran Ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Beliau lahir di Kota Bustham (timur laut Persia). Ada dua versi terkait waktu meninggal nya beliau yaitu:
    1.Ada yang mengatakan beliau meninggal pada tahun 261 H.
    2.Ada pula yang menyebutkan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 H.

    Untuk sampai pada tahap Fana seorang Sufi harus memiliki empat yaitu:
    1.Al-Sukar
    Didahului oleh fase gaibah yaitu hilang,al sukar tidak bisa dicapai oleh orang-orang yang mencintai Allah lebih dari lainnya.
    2.Al-Sathohat
    Adalah gerakan rahasia dari orang yang sangat cinta sehingga mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang sangat aneh dan tidak ada orang yang dapat memahami selain orang yang diberikan kemuliaan dan pemahaman yang luas.
    3.Zawal Al-Hujab
    Adalah keadaan seorang sufi tidak ada yang diinginkan kecuali Allah
    4.Galba Al-Syuhud
    Adalah tempat di atas tempat, dan waktu diatas waktu. Disini tidak lagi menanyakan kenapa dan bagaimana hal ini terjadi ketika seorang sufi telah sampai ke tingkat fana sehingga dia lupa akan dirinya dan tidak ada selain Allah.

    Abu Yazid berpendapat bahwa seorang yang telah fana maka ia telah menyatu kepada Tuhan-Nya. Fana adalah sifatnya Makhluk sementara Baqa merupakan sifat Khali' (Pencipta). Sehingga sesuatu yang fana (Manusia) tidak dapat menyatu dengan yang Baqa (Tuhan). Junaid al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Saraj At-Tushi (hal.479) mengatakan Abu Yazid sekalipun agung kondisinya dan tinggi isyaratnya tidaklah keluar dari kondisi permulaannya dan darinya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan kesempurnaan dan akhir. Menurut Abu Al-Awafa pendapat dari Junaid al-Baghdadi memiliki makna bahwa Al-Busthami merupakan seorang sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya hal itu membuat mereka tetap dalam keadaan permulaaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi Sufi-Sufi lainnya. Sehingga pendapat dari Al-Busthami ditentang dan dipatahkan oleh Al-Junaid dan lainnya.

    HULUL
    Hulul secara Harfiah adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana (Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam , Abdul Qadir Mahmud). Sedangkan Abu Nasir dan At-Tushi mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan.

    Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra.
    Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal).

    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  6. Nama: Putroe Balqis
    Nim:202021016
    Resume Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf

    Ittihad
    Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara keduanya bisa memanggil kata-kata aku.
    Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu.
    Ittihad adalah tahapan selanjutnya yang dialami seorang sufi setelah melalui tahapan fana’ dan baqo’. Dalam tahapan ittihad, seorang sufi bersatu dengan tuhan. Antara yang mencintai dan yang dicintai menyatu, baik subtansi maupun perbuatannya.
    Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus melalui beberapa tingkatan yaitu fana dan baqa’. Fana merupakan peleburan sifat-sifat buruk manusia agar menjadi baik. Pada saat ini, manusia mampu menghilangkan semua kesenangan dunia sehingga yang ada dalam hatinya hanya Allah (baqa). Inilah inti ittihad, “diam pada kesadaran ilahi”.

    Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
    Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan.

    Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi, bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah. Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur dalam Dia yang dilihat.
    Apabila seorang sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, itulah yang dimaksud dengan Ittihad.

    Hulul
    Al-Hulul secara bahasa berarti menempati. Dalam istilah tasawuf hulul adalah ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia-manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaannya dihilangkan.

    Secara harfiah hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu manusia yang telah dapat melenyapkan sifat-sifat kemanusiaannya melalui fana.

    ReplyDelete
  7. Nama: cut Intan Meutia
    Nim: 202021009
    Unit: 1
    Konsep Tentang Ittihat dan Hulul dalam Tasawuf
    Ittihat dan Hulul adalah aliran dalam Ilmu tasawuf

    1. Ittihat
    Definisi dari Ittihat bagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution didalam buku Filsafat Mistisisme Dalam Islam adalah Ittihat itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan diri khaliq dengan diri makhluk atau sebaliknya adalah dikatakan iitihat. Jadi setelah proses panjang yaitu proses Fana ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya ulhaniyah seseorang sehingga ia telah menyatu dengan zat yang mulia Allah SWT. Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana ini definisi daripada Ittihat. Kemudian pencetus aliran Ittihat dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami dia berasal dari Bustam, kakeknya Sarusian sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk Agama Majusi yang selanjutnya masuk Islam. Abu Yazid meninggal ada dua pendapat yaitu pada tahun 261 H dan pada tahun 264 H. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Bawa. Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki:
    1. Al-suk
    2. Al-syatahat
    3. Sawal Al-Hujab
    4. Galbat Al-Syuhud
    yang perlu diingat dan digaris bawahi fana adalah sifat makhluk dan Baqa sifat khaliq..
    Juaid Al-Bagdadi mengatakan didalam kitab al-syarasy attusi hal. 479 Abu Yazid sekalipun Agung kondisinya Dan tinggi isyarat nya tidak lah keluar dari kondisi permulaannya dan dari nya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan pada kesempurnaan dan akhir.
    Menurut Abdul Atwafah pendapat Junaid ini mempunyai makna bahwa Al-Bustami termasuk para Sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya, hal itu membuat mereka tetap dalam permulaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi sufi2 lainnya, ini juga termasuk dalam Al-syarasy attusi hal. 479. Al-Wafah mengatakan Abu Yazid itu tetap makhluk dia pada makam makhluk dia tidak akan pernah menjadi naik kepada makam khaliq ini ditentang oleh iman Junaid Al-Bagdadi dan Abu Wafah sebagaimana termasuk ke dalam kitab Al-syarasy Attusi hal. 479 ini dikatakan dengan ittihat.

    2. Hulul
    Hulul adalah kata berasal dari Halla Yahullu Hululan yang memiliki arti menempati mistis beringkar nasi. Ini sebagaimana pengertian menurut Ensiklopedi Islam Hulul juga bermakna bahwa penitisan Tuhan kepada makhluk atau benda Ini sebagaimana termaksub didalam buku Sejarah Tasawuf yaitu "Ihsan Ilahi Zahir". Secara Harfiah Hulul mengandung arti bahwa bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana, ini sebagaimana termaktub dalam kitab Al-Falasafah Fi Al-Islam Abdul Kadir Muhammad. Beliau mengatakan bahwa Hulul ketika Tuhan mengambil tempat pada makhluk yang makhluk tersebut telah sampai pada tingkat fana seperti yang dijelaskan pada Ittihat. Abu Nasir mengatakan bahwa Hulul adalah yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya stelah sidat-sifat kemanusiaan nya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan ini termaktub dalam kitab Al-Lumak, jadi Abu Nasir mengatakan bahwa mereka Hulul itu adalah ketika Tuhan mengambil tempat didalam Makhluk.
    Al-Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali mencetus konsep Hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar yaitu ketuhanan dan kemanusiaan ada sifat lahud ada sifat Nasud.

    ReplyDelete
  8. Nama: Syahrizatillah
    Nim : 202021002
    Unit: 1
    Konsep Tentang Ittihat dan Hulul dalam Tasawuf
    Ittihat dan Hulul adalah aliran dalam Ilmu tasawuf
    1. Ittihat
    Definisi dari Ittihat bagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution didalam buku Filsafat Mistisisme Dalam Islam adalah Ittihat itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan diri khaliq dengan diri makhluk atau sebaliknya adalah dikatakan iitihat. Jadi setelah proses panjang yaitu proses Fana ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya ulhaniyah seseorang sehingga ia telah menyatu dengan zat yang mulia Allah SWT. Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana ini definisi daripada Ittihat. Kemudian pencetus aliran Ittihat dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami dia berasal dari Bustam, kakeknya Sarusian sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk Agama Majusi yang selanjutnya masuk Islam. Abu Yazid meninggal ada dua pendapat yaitu pada tahun 261 H dan pada tahun 264 H. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Bawa. Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki:
    1. Al-suk
    2. Al-syatahat
    3. Sawal Al-Hujab
    4. Galbat Al-Syuhud
    yang perlu diingat dan digaris bawahi fana adalah sifat makhluk dan Baqa sifat khaliq..
    Juaid Al-Bagdadi mengatakan didalam kitab al-syarasy attusi hal. 479 Abu Yazid sekalipun Agung kondisinya Dan tinggi isyarat nya tidak lah keluar dari kondisi permulaannya dan dari nya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan pada kesempurnaan dan akhir.
    Menurut Abdul Atwafah pendapat Junaid ini mempunyai makna bahwa Al-Bustami termasuk para Sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya, hal itu membuat mereka tetap dalam permulaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi sufi2 lainnya, ini juga termasuk dalam Al-syarasy attusi hal. 479. Al-Wafah mengatakan Abu Yazid itu tetap makhluk dia pada makam makhluk dia tidak akan pernah menjadi naik kepada makam khaliq ini ditentang oleh iman Junaid Al-Bagdadi dan Abu Wafah sebagaimana termasuk ke dalam kitab Al-syarasy Attusi hal. 479 ini dikatakan dengan ittihat.
    2. Hulul
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.

    Ittihad dan hulul, Kedua aliran tersebut bertentangan dengan imam junaid al Baghdadi dan imam alghazali.

    ReplyDelete
  9. Vinna Syukra Mulya Putri_202021018_unit 1

    KONSEP ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASHAWUF

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    Ittihad termasuk dalam aliran yang dikatakan wahdatul wujud.wahdatul wujud ada 2:wahdah,mulhik.

    Yang menyatu dengan khalik adalah wahdatul mulhik yaitu wahdatul yang di tolak oleh ulama-ulama yang muktabar.

    1. Definisi Ittihad
    Menurut Harun Nasution di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam tentang definisi Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.
    Yang ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku". Penyatuan Diri khalik dengan diri makhluk disebut Ittihad melewati proses fana walaupun dalam proses fana ada beberapa pendapat:
    1.Ada yang mengatakan fana nya ulhaniyahnya seseorang sehingga dia telah menyatu dengan zat mulia Allah SWT.
    2.Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.
    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.
    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah. Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Baqa. Fana yang dimaksud adalah hancur atau lenyap, sedangkan baqa = keadaan yang tidak berakhir.
    Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki 4 tahapan:
    1.Al-Sukr atau al sukar adalah Keadaan antara Cinta dan Fana.
    2.Al-Syathahat adalah Ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh Sufi.
    3.Zawal al-Hujab adalah Keadaan Sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah.
    4.Ghalbat al-Syuhud adalah tempat diatas tempat dan waktu diatas waktu, ini terjadi ketika Keadaan seorang Sufi baik dari segi Perasaan, Kesadaran dan Penyaksian seorang Sufi sampai kepada Puncak Fana, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah SWT. Contoh nya: "kamu datang dari mana?"siapa kamu" Maka akan di jawab "Allah" sebagai jawabannya.

    2. Definisi Hulul
    Menurut Abdul Qadir Mahmud dalam Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam Hulul adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana.
    Menurut Abu Nasir mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan.

    Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra.
    1.Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi.
    2.Yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. Berdasarkan kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal.

    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  10. Muhammad Rizky Azdillah_202021010_Unit 1

    Konsep Tentang Ittihat dan Hulul dalam Tasawuf

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    Ittihad termasuk dalam aliran yang dikatakan wahdatul wujud.wahdatul wujud ada 2 yaitu:
    -wahdah
    -mulhik.

    Yang menyatu dengan khalik adalah wahdatul mulhik yaitu wahdatul yang di tolak oleh ulama-ulama yang muktabar.

    Definisi Ittihad

    Menurut Harun Nasution di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam tentang definisi Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.
    Yang ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan Diri khalik dengan diri makhluk disebut Ittihad melewati proses fana walaupun dalam proses fana ada beberapa pendapat:
    1.Ada yang mengatakan fana nya ulhaniyahnya seseorang sehingga dia telah menyatu dengan zat mulia Allah SWT.
    2.Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana.

    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.

    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.
    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah. Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Baqa. Fana yang dimaksud adalah hancur atau lenyap, sedangkan baqa ialah keadaan yang tidak berakhir.
    Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki 4 tahapan:
    1.Al-Sukr atau al sukar (Keadaan antara Cinta dan Fana).
    2.Al-Syathahat (Ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh Sufi)
    3.Zawal al-Hujab (Keadaan Sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah).
    4.Ghalbat al-Syuhud (tempat diatas tempat dan waktu diatas waktu) ini terjadi ketika Keadaan seorang Sufi baik dari segi Perasaan, Kesadaran dan Penyaksian seorang Sufi sampai kepada Puncak Fana, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah SWT. Contoh nya: "kamu datang dari mana?"siapa kamu" Maka akan di jawab "Allah" sebagai jawabannya.

    Definisi Hulul

    Menurut Abdul Qadir Mahmud dalam Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam Hulul adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana.
    Menurut Abu Nasir mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan.
    Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra.
    1.Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi.
    2.Yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. Berdasarkan kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal.
    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  11. Nama : farhan ramadan
    Nim. : 202021031

    Pencapaian tertinggi yang diidamkan bagi seorang sufi adalah bersatunya sang pencinta dan yang dicinta.

    1. Pengertian ittihad
    Ittihād dalam ajaran tasawuf kata Ibrahim Madkur adalah tingkat tertinggi yang dapat dicapai dalam perjalanan jiwa manusia.Ijtihad (bahasa Arab: اجتهاد‎) adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.
    Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat manusia akan pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu atau pada suatu waktu tertentu. Orang yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.
    Jenis-jenis ijtihad
    1. Ijmak
    2. Qiyâs



    HULUL
    Hulul secara Harfiah adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana (Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam , Abdul Qadir Mahmud). Sedangkan Abu Nasir dan At-Tushi mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan.

    ReplyDelete
  12. Nama:Nurbaiti
    Nim:202021035
    Unit 1 PAI

    Resume Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf

    ✳️ Ittihad
    Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara keduanya bisa memanggil kata-kata aku.
    Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu.
    Ittihad adalah tahapan selanjutnya yang dialami seorang sufi setelah melalui tahapan fana’ dan baqo’. Dalam tahapan ittihad, seorang sufi bersatu dengan tuhan. Antara yang mencintai dan yang dicintai menyatu, baik subtansi maupun perbuatannya.
    Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus melalui beberapa tingkatan yaitu fana dan baqa’. Fana merupakan peleburan sifat-sifat buruk manusia agar menjadi baik. Pada saat ini, manusia mampu menghilangkan semua kesenangan dunia sehingga yang ada dalam hatinya hanya Allah (baqa). Inilah inti ittihad, “diam pada kesadaran ilahi”.
    Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
    Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan. Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi, bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah. Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur dalam Dia yang dilihat.
    Apabila seorang sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, itulah yang dimaksud dengan Ittihad.

    ✴️ HULUL
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.

    ❇️ Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  13. Nama:Nurbaiti
    Nim:202021035
    Unit 1 PAI

    Resume Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf

    ✳️ Ittihad
    Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara keduanya bisa memanggil kata-kata aku.
    Menurut Harun Nasution, ittihad adalah satu tingkatan seorang sufi teah merasa dirinya bersatu dengan tuhan, satu tingkatan ketika yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu.
    Ittihad adalah tahapan selanjutnya yang dialami seorang sufi setelah melalui tahapan fana’ dan baqo’. Dalam tahapan ittihad, seorang sufi bersatu dengan tuhan. Antara yang mencintai dan yang dicintai menyatu, baik subtansi maupun perbuatannya.
    Dalam paham ini, seseorang untuk mencapai Ittihad harus melalui beberapa tingkatan yaitu fana dan baqa’. Fana merupakan peleburan sifat-sifat buruk manusia agar menjadi baik. Pada saat ini, manusia mampu menghilangkan semua kesenangan dunia sehingga yang ada dalam hatinya hanya Allah (baqa). Inilah inti ittihad, “diam pada kesadaran ilahi”.
    Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
    Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan. Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi, bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah. Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur dalam Dia yang dilihat.
    Apabila seorang sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, itulah yang dimaksud dengan Ittihad.

    ✴️ HULUL
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.

    ❇️ Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  14. Vanni Syukra Mulya Putri_202021019_unit 1

    *KONSEP ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASHAWUF*

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    Ittihad termasuk dalam aliran yang dikatakan wahdatul wujud.wahdatul wujud ada 2:wahdah,mulhik.
    Yang menyatu dengan khalik adalah wahdatul mulhik yaitu wahdatul yang di tolak oleh ulama-ulama yang muktabar.

    1. Definisi Ittihad
    Menurut Harun Nasution di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam tentang definisi Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.
    Yang ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku". Penyatuan Diri khalik dengan diri makhluk disebut Ittihad melewati proses fana walaupun dalam proses fana ada beberapa pendapat:
    1.Ada yang mengatakan fana nya ulhaniyahnya seseorang sehingga dia telah menyatu dengan zat mulia Allah SWT.
    2.Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.
    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.
    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah. Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Baqa. Fana yang dimaksud adalah hancur atau lenyap, sedangkan baqa = keadaan yang tidak berakhir.
    Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki 4 tahapan:
    1.Al-Sukr atau al sukar
    2.Al-Syathahat
    3.Zawal al-Hujab
    4.Ghalbat al-Syuhud

    2. Definisi Hulul
    Menurut Abdul Qadir Mahmud dalam Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam Hulul adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana.
    Menurut Abu Nasir mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan.

    Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra.
    1.Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi.
    2.Yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. Berdasarkan kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal.

    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  15. Nama : Natasya fhonna
    Nim : 202021029
    Unit : 1 PAI

    KONSEP ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASHAWUF

    A.ITTIHAD

    Ittihad suatu aliran yang dikatakan wahdatul wujud, wahadatul wujud ada dua, yaitu ada yang wahdah ada yang mulhik. Yang menyatu antara antara makhluk dan khalik adalah wahdatul wujud mulhik yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang muktabar
    Menurut Harun Nasution didalam buku Filsafat Mistisisme Dalam Islam adalah Ittihat itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan koTuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan diri khaliq dengan diri makhluk atau sebaliknya adalah dikatakan iitihat. Jadi setelah proses panjang yaitu proses Fana ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya ulhaniyah seseorang sehingga ia telah menyatu dengan zat yang mulia Allah SWT. Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana ini definisi daripada Ittihat. Kemudian pencetus aliran Ittihat dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami dia berasal dari Bustam, kakeknya Sarusian sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk Agama Majusi yang selanjutnya masuk Islam. Abu Yazid meninggal ada dua pendapat yaitu pada tahun 261 H dan pada tahun 264 H. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Bawa. Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki:
    1. Al-suk
    2. Al-syatahat
    3. Sawal Al-Hujab
    4. Galbat Al-Syuhud
    yang perlu diingat dan digaris bawahi fana adalah sifat makhluk dan Baqa sifat khaliq.
    Menurut Juaid Al-Bagdadi mengatakan didalam kitab al-syarasy attusi hal. 479 Abu Yazid sekalipun Agung kondisinya Dan tinggi isyarat nya tidak lah keluar dari kondisi permulaannya dan dari nya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan pada kesempurnaan dan akhir.
    Menurut Abdul Atwafah pendapat Junaid ini mempunyai makna bahwa Al-Bustami termasuk para Sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya, hal itu membuat mereka tetap dalam permulaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi sufi2 lainnya, ini juga termasuk dalam Al-syarasy attusi hal. 479. Al-Wafah mengatakan Abu Yazid itu tetap makhluk dia pada makam makhluk dia tidak akan pernah menjadi naik kepada makam khaliq ini ditentang oleh iman Junaid Al-Bagdadi dan Abu Wafah sebagaimana termasuk ke dalam kitab Al-syarasy Attusi hal. 479 ini dikatakan dengan ittihat.

    B. Hulul

    Hulul adalah kata berasal dari Halla Yahullu Hululan yang memiliki arti menempati mistis beringkar nasi. Ini sebagaimana pengertian menurut Ensiklopedi Islam Hulul juga bermakna bahwa penitisan Tuhan kepada makhluk atau benda Ini sebagaimana termaksub didalam buku Sejarah Tasawuf yaitu "Ihsan Ilahi Zahir". Secara Harfiah Hulul mengandung arti bahwa bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana, ini sebagaimana termaktub dalam kitab Al-Falasafah Fi Al-Islam Abdul Kadir Muhammad. Beliau mengatakan bahwa Hulul ketika Tuhan mengambil tempat pada makhluk yang makhluk tersebut telah sampai pada tingkat fana seperti yang dijelaskan pada Ittihat. Abu Nasir mengatakan bahwa Hulul adalah yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya stelah sidat-sifat kemanusiaan nya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan ini termaktub dalam kitab Al-Lumak, jadi Abu Nasir mengatakan bahwa mereka Hulul itu adalah ketika Tuhan mengambil tempat didalam Makhluk.Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    ReplyDelete
  16. Nama: Fitrianiza
    Nim : 202021014
    Unit: 1(satu)

    "KONSEP ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF"

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf. Ittihad termasuk dalam satu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud. Wahdatul wujud ada 2, ada yang wahdah dan ada yang mulhik. Jadi yang menyatu antara makhluk dan khalik adalah wahdatul wujud mulhik, yang ditolak oleh ulama-ulama tasawuf yang mu'tabat.

    1. Ittihad
    Definisi ittihad yang diungkapkan oleh Harun Nasution bahwa ittihad adalah satu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya bersatu dengan tuhan.

    Pencetus ittihad dalam tasawuf adalah Abu Yadid al Bustami. Berasal dari Bustam. Kakeknya sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama majusi.

    Badawi mengatakan dalam kitab Syatahat al Sufiyah, bahwa proses seorang sufi agar sampai ke tingkat ittihad adalah seorang sufi harus sampai pada tahap fana dan baqa.
    Maka untuk sampai pada tahap fana seorang sufi harus memiliki 4, yaitu al-sukh, al-Syatahat, Zawal al hujab, dan ghalbad al zuhud.

    2. Hulul
    Hulul bermakna penitisan tuhan kepada manusia atau benda, sebagaimana yang termaktup dalam buku hitam tasawuf, yaitu ikhsan ilahi dhahir.

    Secara harfiah Hulul mengandung arti bahwa tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan melalui fana. Sebagaimana yang termaktub dalam kitab Al Falasafah as sufiyah Fi al islam, Abdul Kadir al Mahmud.

    Abu Nasir Al Tusi menyatakan bahwa hulul adalah bahwa tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaannya ada dalam tubuh itu dilenyapkan, sebagaimana yang termaktub dalam kitab al Luma'.

    Al Hallaj adalah ulama tasawuf yang pertama kali mencetus konsep hulul, dia berpendapat bahwa allah mempunyai 2 sifat dasar, yaitu ketujanan dan kemanusiaan. Jadi pencetus hulul adalah Al Hallaj.

    ReplyDelete
  17. Nama: Tazkia Mauliza
    Nim:202021008
    Unit:1

    ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF

    Kedua ini adalah aliran dalam ilmu tasawuf. Ittihad termasuk aliran wahdatul wujud yang terbagi dua yaitu muwahdah dan mulhid.(Yang menyatu antara makhluk dan Khaliq) yang ditolak oleh ulama-ulama tasawuf yang mukhtabar.
    Definisi Ittihad menurut Harun Nasution dalam buku Filsafat Mistisme:suatu tingkatan dalam tasawuf,sufi merasa diri sudah menyatu dengan Tuhan.
    Pencetus ilmu Ittihad : Abu Yazid al-Bustami berasal dari Bustam,Abu Yazid meninggal ada 2 versi:1) dikatakan meninggal pada tahun 261 H, 2) pada tahun 264 H.
    Proses seorang sufi menuju Ittihad adalah sampai tahap fana(hancur,sirna, lenyap) dan baqa'(kekal). Untuk mencapai tahap fana,sufi harus memiliki 4:
    1. Al-suq-fase khibah,fase antara cinta dan fana, tidak bisa dicapai Jika cintanya melebihi kepada sesuatu dari Allah
    2. Al-syatahat- gerakan rahasia dan mengungkap hal aneh,hanya orang tertentu yang bisa mengerti
    3. Zawa Al-Hujab- keadaan sufi tiada lagi yang diinginkan nya selain Allah
    4. Al-bats Assyuhud- tempat diatas tempat dan waktu diatas waktu. Meletakkan Allah di puncak,fase yang sangat tinggi.
    Pemahaman Abu Yazid bahwa dia adalah yang teragung. Yang harus diingat adalah fana itu sifat manusia dan baqa' adalah sifat Allah. Maka, makhluk tidak pernah menyatu dengan sifat Allah. Imam Juned al-Baghdadi menyatakan bahwa Abu Yazid tetap makhluk yang berbeda dengan Khaliq. Abu Al-Wafak memberi pendapat bahwa Abu Yazid termasuk para sufi yang tidak bisa mengendalikan diri.

    HULAL
    -berasal dari halla(menempati,mistis, bereinkarnasi). Bermakna penitisan Tuhan ke makhluk/benda yang termaktub di sejarah hitam tasawuf. Secara harfiah: Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia yang lenyap kemanusiaan melalui fana. Abu Nasir At-Thusi mengatakan adalah faham tentang Tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk ambil tempat didalam nya.
    Al-Hallaj merupakan ulama tasawuf yang mencetus konsep HULUL. Ia mengatakan bahwa Allah punya 2 sifat dasar yaitu ketuhanan dan kemanusiaan.
    Ada yang berpendapat pro & kontra.
    Pro:
    1.Abul Abad bin Atha
    2. Abu Abdillah M. khafif
    3. Abdul Kasim Al-Juned
    4. Ibrahim Nasru Abazi
    kontra:
    1. Juned al-Baghdadi
    2. Abu Husen Annuri
    3. Ammar Al Makki
    4. Abu Bakir Al-Fuwaqi
    Yang termaktub dalam kitab Akhbar Al-Hallaj
    2 aliran tasawuf berikut bertentangan dengan ulama yang mukhtabar yaitu Al-Juned al-Baghdadi dan Imam Ghazali.

    ReplyDelete
  18. Nama: Muhammad Adli putra
    Nim : 202021012
    Unit: 1 pendidikan agama Islam

    "KONSEP ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF"

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf. Ittihad termasuk dalam satu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud. Wahdatul wujud ada 2, ada yang wahdah dan ada yang mulhik. Jadi yang menyatu antara makhluk dan khalik adalah wahdatul wujud mulhik, yang ditolak oleh ulama-ulama tasawuf yang mu'tabat.

    1. Ittihad
    Menurut Harun Nasution di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam tentang definisi Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.
    Yang ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku". Penyatuan Diri khalik dengan diri makhluk disebut Ittihad melewati proses fana walaupun dalam proses fana ada beberapa pendapat:
    1.Ada yang mengatakan fana nya ulhaniyahnya seseorang sehingga dia telah menyatu dengan zat mulia Allah SWT.
    2.Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.
    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.
    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah. Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Baqa. Fana yang dimaksud adalah hancur atau lenyap, sedangkan baqa = keadaan yang tidak berakhir.
    Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki 4 tahapan:
    1.Al-Sukr atau al sukar
    2.Al-Syathahat
    3.Zawal al-Hujab
    4.Ghalbat al-Syuhud


    2. Hul
    Hulul bermakna penitisan tuhan kepada manusia atau benda, sebagaimana yang termaktup dalam buku hitam tasawuf, yaitu ikhsan ilahi dhahir.

    Secara harfiah Hulul mengandung arti bahwa tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan melalui fana. Sebagaimana yang termaktub dalam kitab Al Falasafah as sufiyah Fi al islam, Abdul Kadir al Mahmud.

    Abu Nasir Al Tusi menyatakan bahwa hulul adalah bahwa tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaannya ada dalam tubuh itu dilenyapkan, sebagaimana yang termaktub dalam kitab al Luma'.

    Al Hallaj adalah ulama tasawuf yang pertama kali mencetus konsep hulul, dia berpendapat bahwa allah mempunyai 2 sifat dasar, yaitu ketujanan dan kemanusiaan. Jadi pencetus hulul adalah Al Hallaj.

    ReplyDelete
  19. Nama:Fitri Padillah
    Nim : 202021032
    Unit 1Pai

    *KONSEP TENTANG ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF*

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    **ITTIHAD**

    Ittihad ini termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan Wahdatul Wujud. Wahdatul Wujud terbagi 2, yaitu :
    1. Wahdah;
    2. Mulhik.

    Di dalam buku Filsafat Mistisme dalam islam yang diungkapkan oleh Harun Nasution tentang definisi dari Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.

    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.

    Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap Fana dan Baqa.
    Fana berarti Hancur, Sirna dan Lenyap;
    Sedangkan Baqa' adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir.

    Untuk sampai pada tahap Fana, seorang Sufi harus memiliki 4 tingkat :
    1.Al-Sukr (Keadaan antara Cinta dan Fana);
    2.Al-Syathahat (Ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh Sufi);
    3.Zawal al-Hujab (Keadaan Sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah);
    4.Ghalbat al-Syhud (Keadaan seorang Sufi baik dari segi Perasaan, Kesadaran dan Penyaksian seorang Sufi sampai kepada Puncak Fana, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah SWT).

    **HULUL**

    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksiklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.

    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat-sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul, Dia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan. Sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.
    Yang Pro diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang Kontra diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal).

    Secara Harfiah, Hulul mengandung arti bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yang telah lenyap sifat kemanusiaannya melalui Fana.

    ReplyDelete
  20. "*Asyatul amni*"_unit 1
    "*202021001*"

    A. Pengertian Ittihad
    Apabila seorang sufi telah berada dalam keadaan fana, maka pada saat itu ia telah dapat menyatu dengan Tuhan, sehingga rujudiyahnya kekal atau al-baqa. Di dalam perpaduan itu ia menemukan hakikat jari dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan, itulah yang dimaksud dengan Ittihad.

    Ittihad menurut bahasa berarti penyatuan atau berpadunya dua hal, artinya perpaduan dengan Tuhan tanpa diantarai sesuatu apapun. Ittihad dipandang sebagai ajaran doktrinal karena memadukan eksestensi dua wujud yang terpisah (Wahdah al-Wujud). Hal ini bertentangan dengan konsep kesatuan wujud (Wahdah al-Wujud) jika dipahami sebagai kesatuan.

    Dalam tasawuf, ittihad adalah kondisi dimana seorang sufi merasa dirinya menyatu dengan Tuhan sehingga masing-masing diantara keduanya bisa memanggil kata-kata aku.

    Menurut Abu Yazid, ia tidak pernah mengaku sebagai Tuhan. Proses ittihad adalah naiknya jiwa manusia ke hadirat Illahi, bukan melalui reinkarnasi. Sirnanya segala sesuatu dari kesadaran dan pandangannya, yang disadari dan dilihat hanya hakikat yang satu, yakni Allah. Bahkan dia tidak melihat dan tidak menyadari sendiri karena dirinya terlebur dalam Dia yang dilihat.

    B. Pengertian dan Tujuan Hulul
    Al-Hulul secara bahasa berarti menempati. Dalam istilah tasawuf hulul adalah ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia-manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-sifat kemanusiaannya dihilangkan.
    Doktrin Hulul adalah salah satu tipe dalam aliran tasawuf falsafi dan merupakan perkembangan lanjut dari paham ittihad. Paham Al-Hulul ini pertama ditampilkan oleh Husain Ibnu Mansur Al-Hallaj. Ajaran al-hallaj adalah imbauan kepada perbaikan moral dan kepada pengalaman persatuan dengan Yang Dicintai, yaitu Tuhan. Ungkapan yang sangat terkenal “Ana Al-Haqq” (Aku adalah kebenaran Absolut) atau yang kemudian sering diterjemahkan menjadi “Aku adalah Tuhan”.

    Faham al-Huluul dapat dikatakan sebagai lanjutan atau bentuk lain dari faham (Ajaran) al-ittihad yang dipopulerkan oleh Abu Yazid al-Bustami (874 M/ 261 H). Tetapi dua konsep ajaran ini berbeda. Dalam ajaran al-ittihad, diri manusia lebur dan yang ada hanya diri Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sedangkan dalam konsep al-Huluul-nya al-Hallaj, diri manusia tidak hancur. Dalam konsep al-ittihad yang dilihat satu wujud, sedangkan dalam konsep ajaran al-Huluul disana ada dua wujud tetapi bersatu dalam satu tubuh.

    Helbert W. Mason mengatakan Al-Huluul adalah penyatuan sifat ketuhanan dengan sifat kemanusiaan. Tetapi dalam kesimpulannya konsep al-Huluul-nya al-Hallaj bersifat majaziy, tidak dalam pengertian yang sebenarnya (haqiqiy). Menurut Nashiruddin at-Thusiy, al-Huluul adalah faham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifst-sifat kemanusiaan yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan.

    Al-Hulul mempunyai dua bentuk, yaitu :
    1. Al-Hulul Al-Jawari yakni keadaan dua esensi yang satu mengambil tempat pada yang lain (tanpa persatuan), seperti air mengambil tempat dalam bejana.
    2. Al-Hulul As-Sarayani yakni persatuan dua esensi (yang satu mengalir didalam yang lain) sehingga yang terlihat hanya satu esensi, seperti zat air yang mengalir didalam bunga.
    Al-hulul dapat dikatakan sebagai suatu tahap dimana manusia dan Tuhan bersatu secara rohaniah. Dalam hal ini hulul pada hakikatnya istilah lain dari al-ittihad sebagaimana telah disebutkan diatas. Tujuan dari hulul adalah mencapai persatuan secara batin. Untuk itu Hamka mengatakan bahwa al-hulul adalah ketuhanan (lahut) menjelma kedalam diri insan (nasut0, dan hal ini terjadi pada saat kebatinan seorang insan telah suci bersih dalam menempuh perjalanan hidup kebatinan.

    ReplyDelete
  21. Nama : Firza Humaira
    NIM : 202021020
    Unit : 1 PAI

    °°°Konsep Tentang Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf°°°

    Ittihad dan Hulul adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf.

    °°ITTIHAD°°
    Ittihad ini adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan Wahdatul Wujud. Wahdatul Wujud terbagi 2, yaitu :
    • Wahdah
    • Mulhik

    Di dalam buku Filsafat Mistisisme dalam islam yang diungkapkan oleh Harun Nasution tentang definisi dari Ittihad adalah “Ittihad itu suatu tingkatan dalam Tasawuf, dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan”.

    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami, nama lengkap beliau adalah Tayfur ibnu Isa ibnu Surusyan, dia berasal dari Bustam, Kakeknya Sarusyan sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk agama Majusi yang selanjutnya masuk islam.
    Abu Yazid meninggal ada 2 versi :
    1. Ada yang mengatakan bahwasannya beliau meninggal pada tahun 261 Hijriyah.
    2. Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 264 Hijriyah.

    Proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap Fana dan Baqa.
    Fana berarti Hancur, Sirna dan Lenyap;
    Sedangkan Baqa' adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir.

    Untuk sampai pada tahap Fana, seorang Sufi harus memiliki 4 tingkat :
    • Al-Sukr (Keadaan antara Cinta dan Fana);
    • Al-Syathahat (Ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh Sufi);
    • Zawal al-Hujab (Keadaan Sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah);
    • Ghalbat al-Syhud (Keadaan seorang Sufi baik dari segi Perasaan, Kesadaran dan Penyaksian seorang Sufi sampai kepada Puncak Fana, lalu dia lupa dirinya dan tidak ada selain Allah SWT).

    °°HULUL°°
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksiklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat-sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul, Dia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan. Sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.
    Yang Pro diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang Kontra diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal).

    Secara Harfiah, Hulul mengandung arti bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yang telah lenyap sifat kemanusiaannya melalui Fana
    (Kitab al-Falasafah as-Sufiah fii al-Islam Abdul Kadir Muhammad)

    Maka inilah 2 aliran dalam Tasawuf, Aliran Ittihad (di pelopori oleh Abu Yazid al-Bustami dan Aliran Hulul (di pelopori oleh Al Halaj), kedua aliran tersebut bertentangan dengan Ulama Muktabar dalam tasawuf yaitu Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam al-Ghazali.

    ReplyDelete
  22. Nama : Nanda wati
    Nim : 202021030
    Jurusan : PAI UNIT 1

    "Resume"
    Ittihad dan aliran-aliran dalam ilmu tasawuf adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud ada yang Wahdah ada yang menarik yang menyentuh antara makhluk dengan slenk adalah wahdatul wujud mulai wahdatul wujud yang yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang tambahan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution di dalam buku filsafat mistisisme dalam Islam adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan yang mencintai dan dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan Katakan Hai aku diri dengan diri makhluk Adapun penyatuan diri makhluk Adapun dengan dialek adalah ini dikatakan dengan ijtihad jadi setelah proses panjang yaitu proses panah walaupun dalam proses ini ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya seseorang sehingga ia telah menyatu dengan Dzat yang mulia Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada yang mengenalkan diri orang tersebut yang kemudian aliran dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami berasal dari kakeknya sebelum masuk Islam adalah seorang agama majusi yang selanjutnya masuk Islam Abu Yazid meninggal ada dua versi 1 versi mengatakan beliau meninggal pada tahun 2061 Hijriyah dan pada yang lain beliau meninggal pada tahun 2064 Hijriah ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab Alfiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad mulut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai Pada tahap dan bakal hancur sirna dan sedangkan baka adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir orang itu harus memiliki empat pertengahan antara hub dan fana Antara Cinta Dan dan fana sekiranya ditanya dari mana dan hendak kemana tidak ada jawaban kecuali Allah Kamu datang dari mana Allah jawabannya siapa kamu Allah jawaban inilah tingkat sana yang dimaksud seorang Sufi tidak lagi melihat dirinya tingkat Albar adalah tingkat yang sangat sangat tinggi sehingga seorang Sufi pada ketika itu dia tidak pernah merasakan tidak pernah menganggap tidak ada tergores dalam dirinya bahwa dirinya masih ada segala sesuatunya adalah dia dan Tuhan ungkapkan Abu Yazid Al Bustami tentang kefanaan dan penyatuannya dengan kekasihnya memang terasa berlebihan antara lain sebagai ucapan yang ganjil Apa yang diungkapkan oleh Abu Yazid aku ini Allah tidak ada Tuhan kecuali aku kata beliau maka sembahlah aku katanya Pula betapa sucinya aku betapa besarnya aku aku keluar dari Abu Yazid ku seperti halnya aku lagi keluar dari pada kulitnya dan pandangan pun dan pandanganku pun terbuka dan ternyata sang pencinta yang di cinta dan Cinta adalah satu sebab manusia itu dalam alam penyatuan

    ReplyDelete
  23. Nama: usrah
    Nim:202021017
    Unit:1

    Ittihad dan hulul dalam tasawuf
    *Ittihad
    Ittihad adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan Wardatul wujud, Wardatul wujud ada 2: ada yang wahdah ada yang mulhiq, yang menyatu dengan Khaliq adalah Wardatul wujud mulhiq, dan Wardatul wujud yang ditolak oleh ulama-ulama tasawuf yaitu mu'tabar.
    Definisi dari pada Ittihad yang sebagaimana yang diungkapkan Harun Nasution dalam buku filsafat mistisme, dalam Islam adalah Ittihad itu dalam suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya telah bersatu dengan Tuhan.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah abu Yazid Al-bustami nama lengkap beliau adalah taibur Ibnu isavibnu sanusian beliau berasal dari Bustam, abu Yazid meninggal ada 2 pendapat:
    1.beliau meninggal pada tahun 261 H, dan pada pendapat ke2. Beliau meninggal pada tahun 264 H ini adalah sebagaimana yang dikatakan Badawi dalam kitab syatahal assulufiah.
    Proses seorang sufi untuk mencapai Ittihad menurut mereka adalah harus sampai tahap fana dan baqa,fana berarti hancur, sirna, dan lenyap, sedangkan bawa adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir.
    Untuk mencapai tingkat sufi harus memiliki 4 tingkat:
    *Al-suk' yaitu keadaan antara cinta dan fana
    *Al-syathat yaitu ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh sufi
    *Zawal al-khuzab yaitu keadaan sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah
    *Ghalbat as-syuhud yaitu keadaan seorang sufi baik dari segi perasaan, kesadaran dan penyaksian seorang sufi sampai puncak fana, lalu dia lupa dirinya dan TDK ada selain Allah SWT.

    *Hulul
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksiklopedia Islam, hulul juga bermakna pemutusan dari Tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana.
    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat-sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.
    Al halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul, dia berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat halaj. Yang pro diantaranya:
    *abu abath bin atha'
    *abu Abdillah Muhammad Hafif
    *abu qasim Al Junaidi
    * dan Ibrahim Nasruddin abazhi.

    Sedangkan yang kontra diantaranya Junaidi Al Baghdadi,abu Husain An-Nuri,amar Al-Makki,abu bakar Al fuathi.

    Secara harfiah hulul mengandung arti bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana.

    Kesimpulannya:
    Ittihad dan hulul adalah aliran" dalam ilmu tasawuf.

    Syukran 🙏

    ReplyDelete
  24. Nama: usrah
    Nim:202021017
    Unit:1

    Ittihad dan hulul dalam tasawuf
    *Ittihad
    Ittihad adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan Wardatul wujud, Wardatul wujud ada 2: ada yang wahdah ada yang mulhiq, yang menyatu dengan Khaliq adalah Wardatul wujud mulhiq, dan Wardatul wujud yang ditolak oleh ulama-ulama tasawuf yaitu mu'tabar.
    Definisi dari pada Ittihad yang sebagaimana yang diungkapkan Harun Nasution dalam buku filsafat mistisme, dalam Islam adalah Ittihad itu dalam suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya telah bersatu dengan Tuhan.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf adalah abu Yazid Al-bustami nama lengkap beliau adalah taibur Ibnu isavibnu sanusian beliau berasal dari Bustam, abu Yazid meninggal ada 2 pendapat:
    1.beliau meninggal pada tahun 261 H, dan pada pendapat ke2. Beliau meninggal pada tahun 264 H ini adalah sebagaimana yang dikatakan Badawi dalam kitab syatahal assulufiah.
    Proses seorang sufi untuk mencapai Ittihad menurut mereka adalah harus sampai tahap fana dan baqa,fana berarti hancur, sirna, dan lenyap, sedangkan bawa adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir.
    Untuk mencapai tingkat sufi harus memiliki 4 tingkat:
    *Al-suk' yaitu keadaan antara cinta dan fana
    *Al-syathat yaitu ungkapan-ungkapan aneh yang dikeluarkan oleh sufi
    *Zawal al-khuzab yaitu keadaan sufi yang tidak menginginkan lagi sesuatu kecuali Allah
    *Ghalbat as-syuhud yaitu keadaan seorang sufi baik dari segi perasaan, kesadaran dan penyaksian seorang sufi sampai puncak fana, lalu dia lupa dirinya dan TDK ada selain Allah SWT.

    *Hulul
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksiklopedia Islam, hulul juga bermakna pemutusan dari Tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana.
    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat-sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.
    Al halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul, dia berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat halaj. Yang pro diantaranya:
    *abu abath bin atha'
    *abu Abdillah Muhammad Hafif
    *abu qasim Al Junaidi
    * dan Ibrahim Nasruddin abazhi.

    Sedangkan yang kontra diantaranya Junaidi Al Baghdadi,abu Husain An-Nuri,amar Al-Makki,abu bakar Al fuathi.

    Secara harfiah hulul mengandung arti bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana.

    Kesimpulannya:
    Ittihad dan hulul adalah aliran" dalam ilmu tasawuf.

    Syukran 🙏

    ReplyDelete
  25. Nama: Baizatun Nafis
    Nim: 202021007
    Unit: 1

    Ittihad dan Halil dalam tasauf.

    Ittihat
    Ittihat ini adalah termasuk dalam satu aliran yang dikatakan dengan wahdan uludud.
    Ijtihad itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan.
    Kemudian pencetus aliran ittihat dalam tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami Nama lengkapnya adalah taifur Ibnu Isa Ibnu tarusian berasal dari Bustam.
    Al Bustami meninggal ada dua versi, versi yang pertama mengatakan beliau meninggal pada tahun 261 H dan yang salah satu lagi mengatakan beliau meninggal pada tahun 264 H.

    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat Al suwiyah. Proses seorang Sufi adalah agar sampai kepada tingkat Ittihad menurut mereka adalah seorang Sufi itu itu harus sampai pada tahap Fana dan baqa. fana disini yang artinya hancur dan baqa artinya keadaan sesuatu yang tidak pernah berakhir. Untuk sampai kepada fana seorang Sufi itu harus mempunyai 4:
    1. Al-suq atau Al sukar ini didahului oleh fase ghibah atau fase hilang yaitu pertengahan antara huq dan fana, yaitu orang-orang yang mencintai Allah lebih dari cinta kepada yang lain.
    2. Al syatahat adalah gerakan kan kan yaitu gerakan rahasia orang yang sangat cinta lalu mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang aneh bagi para pendengar, sehingga tidak ada yang mengerti ungkapan tersebut kecuali orang yang mempunyai pengawasan yang luas.
    3. Zawal Al hijab
    adalah suatu keadaan seorang Sufi tidak ada lagi yang ingin dilakukan kecuali Allah.
    4. Gabah Al syukur
    Merupakan tempat di atas tempat,

    Hulul

    Hulul berasal dari kata halla, hulul adalah penipisan Tuhan kepada makhluk atau benda.
    Abu Nasir ath-thusi mengatakan hulul adalah paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dirinya, setelah sifat-sifat yang ada dalam tubuh tersebut dilihatkan ini termasuk dalam kitab Al Lumak.
    Al hallaj adalah ulama tasawuf yang pertama kali menciptakan konsep hulul beliau berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar ketuhanan dan kemanusiaan. Sebagai ahli Sufi adalah pro dan kontra dan kontra berpendapat al-hallaj.

    ReplyDelete
  26. Nama: Baizatun Nafis
    Nim: 202021007
    Unit: 1

    Ittihad dan Halil dalam tasauf.

    Ittihat
    Ittihat ini adalah termasuk dalam satu aliran yang dikatakan dengan wahdan uludud.
    Ijtihad itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan.
    Kemudian pencetus aliran ittihat dalam tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami Nama lengkapnya adalah taifur Ibnu Isa Ibnu tarusian berasal dari Bustam.
    Al Bustami meninggal ada dua versi, versi yang pertama mengatakan beliau meninggal pada tahun 261 H dan yang salah satu lagi mengatakan beliau meninggal pada tahun 264 H.

    Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat Al suwiyah. Proses seorang Sufi adalah agar sampai kepada tingkat Ittihad menurut mereka adalah seorang Sufi itu itu harus sampai pada tahap Fana dan baqa. fana disini yang artinya hancur dan baqa artinya keadaan sesuatu yang tidak pernah berakhir. Untuk sampai kepada fana seorang Sufi itu harus mempunyai 4:
    1. Al-suq atau Al sukar ini didahului oleh fase ghibah atau fase hilang yaitu pertengahan antara huq dan fana, yaitu orang-orang yang mencintai Allah lebih dari cinta kepada yang lain.
    2. Al syatahat adalah gerakan kan kan yaitu gerakan rahasia orang yang sangat cinta lalu mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang aneh bagi para pendengar, sehingga tidak ada yang mengerti ungkapan tersebut kecuali orang yang mempunyai pengawasan yang luas.
    3. Zawal Al hijab
    adalah suatu keadaan seorang Sufi tidak ada lagi yang ingin dilakukan kecuali Allah.
    4. Gabah Al syukur
    Merupakan tempat di atas tempat,

    Hulul

    Hulul berasal dari kata halla, hulul adalah penipisan Tuhan kepada makhluk atau benda.
    Abu Nasir ath-thusi mengatakan hulul adalah paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat di dirinya, setelah sifat-sifat yang ada dalam tubuh tersebut dilihatkan ini termasuk dalam kitab Al Lumak.
    Al hallaj adalah ulama tasawuf yang pertama kali menciptakan konsep hulul beliau berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar ketuhanan dan kemanusiaan. Sebagai ahli Sufi adalah pro dan kontra dan kontra berpendapat al-hallaj.

    ReplyDelete
  27. Mama:rani junianti
    Nim:202021004
    Jurusan:pendidikan agama Islam
    Unit:1
    Resume"
    Ittihad dan aliran-aliran dalam ilmu tasawuf adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud ada yang Wahdah ada yang menarik yang menyentuh antara makhluk dengan slenk adalah wahdatul wujud mulai wahdatul wujud yang yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang tambahan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution di dalam buku filsafat mistisisme dalam Islam adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan yang mencintai dan dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan Katakan Hai aku diri dengan diri makhluk Adapun penyatuan diri makhluk Adapun dengan dialek adalah ini dikatakan dengan ijtihad jadi setelah proses panjang yaitu proses panah walaupun dalam proses ini ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya seseorang sehingga ia telah menyatu dengan Dzat yang mulia Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada yang mengenalkan diri orang tersebut yang kemudian aliran dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami berasal dari kakeknya sebelum masuk Islam adalah seorang agama majusi yang selanjutnya masuk Islam Abu Yazid meninggal ada dua versi 1 versi mengatakan beliau meninggal pada tahun 2061 Hijriyah dan pada yang lain beliau meninggal pada tahun 2064 Hijriah ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab Alfiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad mulut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai Pada tahap dan bakal hancur sirna dan sedangkan baka adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir orang itu harus memiliki empat pertengahan antara hub dan fana Antara Cinta Dan dan fana sekiranya ditanya dari mana dan hendak kemana tidak ada jawaban kecuali Allah Kamu datang dari mana Allah jawabannya siapa kamu Allah jawaban inilah tingkat sana yang dimaksud seorang Sufi tidak lagi melihat dirinya tingkat Albar adalah tingkat yang sangat sangat tinggi sehingga seorang Sufi pada ketika itu dia tidak pernah merasakan tidak pernah menganggap tidak ada tergores dalam dirinya bahwa dirinya masih ada segala sesuatunya adalah dia dan Tuhan ungkapkan Abu Yazid Al Bustami tentang kefanaan dan penyatuannya dengan kekasihnya memang terasa berlebihan antara lain sebagai ucapan yang ganjil Apa yang diungkapkan oleh Abu Yazid aku ini Allah tidak ada Tuhan kecuali aku kata beliau maka sembahlah aku katanya Pula betapa sucinya aku betapa besarnya aku aku keluar dari Abu Yazid ku seperti halnya aku lagi keluar dari pada kulitnya dan pandangan pun dan pandanganku pun terbuka dan ternyata sang pencinta yang di cinta dan Cinta adalah satu sebab manusia itu dalam alam penyatuan


    ReplyDelete
  28. Mama:rani junianti
    Nim:202021004
    Jurusan:paid
    Unit:1
    Ittihad dan aliran-aliran dalam ilmu tasawuf adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud ada yang Wahdah ada yang menarik yang menyentuh antara makhluk dengan slenk adalah wahdatul wujud mulai wahdatul wujud yang yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang tambahan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution di dalam buku filsafat mistisisme dalam Islam adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan yang mencintai dan dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan Katakan Hai aku diri dengan diri makhluk Adapun penyatuan diri makhluk Adapun dengan dialek adalah ini dikatakan dengan ijtihad jadi setelah proses panjang yaitu proses panah walaupun dalam proses ini ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya seseorang sehingga ia telah menyatu dengan Dzat yang mulia Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada yang mengenalkan diri orang tersebut yang kemudian aliran dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami berasal dari kakeknya sebelum masuk Islam adalah seorang agama majusi yang selanjutnya masuk Islam Abu Yazid meninggal ada dua versi 1 versi mengatakan beliau meninggal pada tahun 2061 Hijriyah dan pada yang lain beliau meninggal pada tahun 2064 Hijriah ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab Alfiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad mulut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai Pada tahap dan bakal hancur sirna dan sedangkan baka adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir orang itu harus memiliki empat pertengahan antara hub dan fana Antara Cinta Dan dan fana sekiranya ditanya dari mana dan hendak kemana tidak ada jawaban kecuali Allah Kamu datang dari mana Allah jawabannya siapa kamu Allah jawaban inilah tingkat sana yang dimaksud seorang Sufi tidak lagi melihat dirinya tingkat Albar adalah tingkat yang sangat sangat tinggi sehingga seorang Sufi pada ketika itu dia tidak pernah merasakan tidak pernah menganggap tidak ada tergores dalam dirinya bahwa dirinya masih ada segala sesuatunya adalah dia dan Tuhan ungkapkan Abu Yazid Al Bustami tentang kefanaan dan penyatuannya dengan kekasihnya memang terasa berlebihan antara lain sebagai ucapan yang ganjil Apa yang diungkapkan oleh Abu Yazid aku ini Allah tidak ada Tuhan kecuali aku kata beliau maka sembahlah aku katanya Pula betapa sucinya aku betapa besarnya aku aku keluar dari Abu Yazid ku seperti halnya aku lagi keluar dari pada kulitnya dan pandangan pun dan pandanganku pun terbuka dan ternyata sang pencinta yang di cinta dan Cinta adalah satu sebab manusia itu dalam alam penyatuan.

    ReplyDelete
  29. Mama:rani junianti
    Nim:202021004
    Jurusan:pai
    Unit:1
    Ittihad dan aliran-aliran dalam ilmu tasawuf adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud ada yang Wahdah ada yang menarik yang menyentuh antara makhluk dengan slenk adalah wahdatul wujud mulai wahdatul wujud yang yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang tambahan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution di dalam buku filsafat mistisisme dalam Islam adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan yang mencintai dan dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan Katakan Hai aku diri dengan diri makhluk Adapun penyatuan diri makhluk Adapun dengan dialek adalah ini dikatakan dengan ijtihad jadi setelah proses panjang yaitu proses panah walaupun dalam proses ini ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya seseorang sehingga ia telah menyatu dengan Dzat yang mulia Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada yang mengenalkan diri orang tersebut yang kemudian aliran dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami berasal dari kakeknya sebelum masuk Islam adalah seorang agama majusi yang selanjutnya masuk Islam Abu Yazid meninggal ada dua versi 1 versi mengatakan beliau meninggal pada tahun 2061 Hijriyah dan pada yang lain beliau meninggal pada tahun 2064 Hijriah ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab Alfiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad mulut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai Pada tahap dan bakal hancur sirna dan sedangkan baka adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir orang itu harus memiliki empat pertengahan antara hub dan fana Antara Cinta Dan dan fana sekiranya ditanya dari mana dan hendak kemana tidak ada jawaban kecuali Allah Kamu datang dari mana Allah jawabannya siapa kamu Allah jawaban inilah tingkat sana yang dimaksud seorang Sufi tidak lagi melihat dirinya tingkat Albar adalah tingkat yang sangat sangat tinggi sehingga seorang Sufi pada ketika itu dia tidak pernah merasakan tidak pernah menganggap tidak ada tergores dalam dirinya bahwa dirinya masih ada segala sesuatunya adalah dia dan Tuhan ungkapkan Abu Yazid Al Bustami tentang kefanaan dan penyatuannya dengan kekasihnya memang terasa berlebihan antara lain sebagai ucapan yang ganjil Apa yang diungkapkan oleh Abu Yazid aku ini Allah tidak ada Tuhan kecuali aku kata beliau maka sembahlah aku katanya Pula betapa sucinya aku betapa besarnya aku aku keluar dari Abu Yazid ku seperti halnya aku lagi keluar dari pada kulitnya dan pandangan pun dan pandanganku pun terbuka dan ternyata sang pencinta yang di cinta dan Cinta adalah satu sebab manusia itu dalam alam penyatuan.

    ReplyDelete
  30. Nama:rani junianti
    Nim:202021004
    Jurusan:pendidikan agama Islam
    Unit:1
    Ittihad dan aliran-aliran dalam ilmu tasawuf adalah termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan dengan wahdatul wujud ada yang Wahdah ada yang menarik yang menyentuh antara makhluk dengan slenk adalah wahdatul wujud mulai wahdatul wujud yang yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang tambahan ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution di dalam buku filsafat mistisisme dalam Islam adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan yang mencintai dan dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan Katakan Hai aku diri dengan diri makhluk Adapun penyatuan diri makhluk Adapun dengan dialek adalah ini dikatakan dengan ijtihad jadi setelah proses panjang yaitu proses panah walaupun dalam proses ini ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya seseorang sehingga ia telah menyatu dengan Dzat yang mulia Allah Subhanahu Wa Ta'ala ada yang mengenalkan diri orang tersebut yang kemudian aliran dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al Bustami berasal dari kakeknya sebelum masuk Islam adalah seorang agama majusi yang selanjutnya masuk Islam Abu Yazid meninggal ada dua versi 1 versi mengatakan beliau meninggal pada tahun 2061 Hijriyah dan pada yang lain beliau meninggal pada tahun 2064 Hijriah ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab Alfiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihad mulut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai Pada tahap dan bakal hancur sirna dan sedangkan baka adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir orang itu harus memiliki empat pertengahan antara hub dan fana Antara Cinta Dan dan fana sekiranya ditanya dari mana dan hendak kemana tidak ada jawaban kecuali Allah Kamu datang dari mana Allah jawabannya siapa kamu Allah jawaban inilah tingkat sana yang dimaksud seorang Sufi tidak lagi melihat dirinya tingkat Albar adalah tingkat yang sangat sangat tinggi sehingga seorang Sufi pada ketika itu dia tidak pernah merasakan tidak pernah menganggap tidak ada tergores dalam dirinya bahwa dirinya masih ada segala sesuatunya adalah dia dan Tuhan ungkapkan Abu Yazid Al Bustami tentang kefanaan dan penyatuannya dengan kekasihnya memang terasa berlebihan antara lain sebagai ucapan yang ganjil Apa yang diungkapkan oleh Abu Yazid aku ini Allah tidak ada Tuhan kecuali aku kata beliau maka sembahlah aku katanya Pula betapa sucinya aku betapa besarnya aku aku keluar dari Abu Yazid ku seperti halnya aku lagi keluar dari pada kulitnya dan pandangan pun dan pandanganku pun terbuka dan ternyata sang pencinta yang di cinta dan Cinta adalah satu sebab manusia itu dalam alam penyatuan.

    ReplyDelete
  31. Nama : Sukma Wati
    Nim : 202021034
    Unit : 1

    " ITTIHAD DAN HALIL DALAM TASAWUF "

    1. Ittihat
    Definisi dari Ittihat bagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution didalam buku Filsafat Mistisisme Dalam Islam adalah Ittihat itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan diri khaliq dengan diri makhluk atau sebaliknya adalah dikatakan iitihat. Jadi setelah proses panjang yaitu proses Fana ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya ulhaniyah seseorang sehingga ia telah menyatu dengan zat yang mulia Allah SWT. Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana ini definisi daripada Ittihat. Kemudian pencetus aliran Ittihat dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami dia berasal dari Bustam, kakeknya Sarusian sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk Agama Majusi yang selanjutnya masuk Islam. Abu Yazid meninggal ada dua pendapat yaitu pada tahun 261 H dan pada tahun 264 H. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Bawa. Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki:
    1. Al-suk
    2. Al-syatahat
    3. Sawal Al-Hujab
    4. Galbat Al-Syuhud
    yang perlu diingat dan digaris bawahi fana adalah sifat makhluk dan Baqa sifat khaliq..
    Juaid Al-Bagdadi mengatakan didalam kitab al-syarasy attusi hal. 479 Abu Yazid sekalipun Agung kondisinya Dan tinggi isyarat nya tidak lah keluar dari kondisi permulaannya dan dari nya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan pada kesempurnaan dan akhir.
    Menurut Abdul Atwafah pendapat Junaid ini mempunyai makna bahwa Al-Bustami termasuk para Sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya, hal itu membuat mereka tetap dalam permulaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi sufi2 lainnya, ini juga termasuk dalam Al-syarasy attusi hal. 479. Al-Wafah mengatakan Abu Yazid itu tetap makhluk dia pada makam makhluk dia tidak akan pernah menjadi naik kepada makam khaliq ini ditentang oleh iman Junaid Al-Bagdadi dan Abu Wafah sebagaimana termasuk ke dalam kitab Al-syarasy Attusi hal. 479 ini dikatakan dengan ittihat.

    2. Hulul
    Hulul adalah kata berasal dari Halla Yahullu Hululan yang memiliki arti menempati mistis beringkar nasi. Ini sebagaimana pengertian menurut Ensiklopedi Islam Hulul juga bermakna bahwa penitisan Tuhan kepada makhluk atau benda Ini sebagaimana termaksub didalam buku Sejarah Tasawuf yaitu "Ihsan Ilahi Zahir". Secara Harfiah Hulul mengandung arti bahwa bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana, ini sebagaimana termaktub dalam kitab Al-Falasafah Fi Al-Islam Abdul Kadir Muhammad. Beliau mengatakan bahwa Hulul ketika Tuhan mengambil tempat pada makhluk yang makhluk tersebut telah sampai pada tingkat fana seperti yang dijelaskan pada Ittihat. Abu Nasir mengatakan bahwa Hulul adalah yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya stelah sidat-sifat kemanusiaan nya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan ini termaktub dalam kitab Al-Lumak, jadi Abu Nasir mengatakan bahwa mereka Hulul itu adalah ketika Tuhan mengambil tempat didalam Makhluk.
    Al-Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali mencetus konsep Hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar yaitu ketuhanan dan kemanusiaan ada sifat lahud ada sifat Nasud.

    ReplyDelete
  32. Nama : Sukma Wati
    Nim : 202021034
    Unit : 1

    " ITTIHAD DAN HALIL DALAM TASAWUF "

    1. Ittihat
    Definisi dari Ittihat bagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution didalam buku Filsafat Mistisisme Dalam Islam adalah Ittihat itu suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika dia telah naik pada tingkat ma'rifah maka ketika itu seorang Sufi tersebut dia merasa dirinya telah menyatu dengan Tuhan satu tingkatan dimana yang mencintai dan yang dicintai telah menjadi satu sehingga salah satu daripada mereka dapat mengambil yang satunya lagi dengan dikatakan Hai "aku".
    Penyatuan diri khaliq dengan diri makhluk atau sebaliknya adalah dikatakan iitihat. Jadi setelah proses panjang yaitu proses Fana ada beda pendapat ada yang mengatakan fananya ulhaniyah seseorang sehingga ia telah menyatu dengan zat yang mulia Allah SWT. Ada yang mengatakan diri orang tersebut yang fana ini definisi daripada Ittihat. Kemudian pencetus aliran Ittihat dalam ilmu tasawuf adalah Abu Yazid Al-Bustami dia berasal dari Bustam, kakeknya Sarusian sebelum masuk islam adalah seorang pemeluk Agama Majusi yang selanjutnya masuk Islam. Abu Yazid meninggal ada dua pendapat yaitu pada tahun 261 H dan pada tahun 264 H. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Badawi dalam kitab syatahat sufiah proses seorang Sufi agar sampai kepada tingkat Ittihat, menurut mereka adalah seorang Sufi itu harus sampai pada tahap fana dan Bawa. Maka untuk sampai tahap fana seorang Sufi harus memiliki:
    1. Al-suk
    2. Al-syatahat
    3. Sawal Al-Hujab
    4. Galbat Al-Syuhud
    yang perlu diingat dan digaris bawahi fana adalah sifat makhluk dan Baqa sifat khaliq..
    Juaid Al-Bagdadi mengatakan didalam kitab al-syarasy attusi hal. 479 Abu Yazid sekalipun Agung kondisinya Dan tinggi isyarat nya tidak lah keluar dari kondisi permulaannya dan dari nya aku belum pernah mendengar sepatah kata pun yang menunjukkan pada kesempurnaan dan akhir.
    Menurut Abdul Atwafah pendapat Junaid ini mempunyai makna bahwa Al-Bustami termasuk para Sufi yang tidak bisa mengendalikan diri serta orang yang tunduk pada intuisi dengan sendirinya, hal itu membuat mereka tetap dalam permulaan dan tidak bisa menjadi panutan bagi sufi2 lainnya, ini juga termasuk dalam Al-syarasy attusi hal. 479. Al-Wafah mengatakan Abu Yazid itu tetap makhluk dia pada makam makhluk dia tidak akan pernah menjadi naik kepada makam khaliq ini ditentang oleh iman Junaid Al-Bagdadi dan Abu Wafah sebagaimana termasuk ke dalam kitab Al-syarasy Attusi hal. 479 ini dikatakan dengan ittihat.

    2. Hulul
    Hulul adalah kata berasal dari Halla Yahullu Hululan yang memiliki arti menempati mistis beringkar nasi. Ini sebagaimana pengertian menurut Ensiklopedi Islam Hulul juga bermakna bahwa penitisan Tuhan kepada makhluk atau benda Ini sebagaimana termaksub didalam buku Sejarah Tasawuf yaitu "Ihsan Ilahi Zahir". Secara Harfiah Hulul mengandung arti bahwa bahwa Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiaan nya melalui fana, ini sebagaimana termaktub dalam kitab Al-Falasafah Fi Al-Islam Abdul Kadir Muhammad. Beliau mengatakan bahwa Hulul ketika Tuhan mengambil tempat pada makhluk yang makhluk tersebut telah sampai pada tingkat fana seperti yang dijelaskan pada Ittihat. Abu Nasir mengatakan bahwa Hulul adalah yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya stelah sidat-sifat kemanusiaan nya yang ada didalam tubuh itu dilenyapkan ini termaktub dalam kitab Al-Lumak, jadi Abu Nasir mengatakan bahwa mereka Hulul itu adalah ketika Tuhan mengambil tempat didalam Makhluk.
    Al-Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali mencetus konsep Hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai 2 sifat dasar yaitu ketuhanan dan kemanusiaan ada sifat lahud ada sifat Nasud.

    ReplyDelete
  33. Nama: Yunda pratiwi
    Unit 1


    Resume Konsep Tentang Ittihad dan Hulul Dalam Tasawuf

    - Ittihad adalah suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi merasa bahwa dirinya telah bersatu dengan Tuhan. Pencetus aliran ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami atau Thoifur Ibnu Salusian, beliau berasal dari Bustam. Sebagaimana yang dikatakan badawi dalam kitab Syatahad Al-Sufiyah. Bahwa proses seorang sufi agar sampai pada tingkat ittihad nenurut mereka adalah seorang sufi itu harus sampai kepada tahap fana dan baka. 
    Untuk mencapai tahap fana, seorang sufi harus mencapai 4 tahap, yaitu :
    1. Al-Syuq atau Al- sukar, yaitu keadaan dimana lebih besar cinta kepada Khaliq(Allah) daripada makhluk yang lain.
    2. Al-Syatahat, yaitu gerakan rahasia dari orang yang sangat cinta lalu mengungkapkan ungkapan-ungkapan aneh bagi pendengarnya, sehingga tidak ada orang yang mendengar kecuali orang yanv diberikan kemuliaan dan pemahaman yang lain.
    3. Zawal Al-Hujab, yaitu suatu keadaan seorang sufi tidak ada yang lain yang diinginkan melainkan Allah.
    4. Ghalbat Al-Syuhud, yaitu tempat diatas tempat dan waktu diatas waktu.

    *Fana adalah sifatnya makhluk sedangkan baka adalah sifatnya Allah.
    *Fana yang dijelaskan oleh Abu Yazid bahwa penyatuan antara makhluk dengan khaliq ditentang oleh Imam Al-Junaid Al-Baghdad dan Abu Wafa' sebagaimana yang termaktub dalam kitab Al-Syarat At-Tusi halaman 479.


    Hulul secara Harfiah adalah Tuhan Mengambil tempat didalam tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat Kemanusiannya Melalui Fana (Kitab Al-Falasafah Al Sufiyah Al Islam , Abdul Qadir Mahmud). Sedangkan Abu Nasir dan At-Tushi mengatakan Hulul adalah paham yang mengatakan Tuhan memilih tubuh-tubuh Manusia tertentu untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat Kemanusian yang ada didalam tubuh dilenyapkan. Pencetus awal aliran Hulul adalah Al-Halaj yang mana ia berpendapat Allah Memiliki dua sikap dasar yaitu Ketuhanan dan Kemanusian. Kalangan Sufi berbeda pendapat mengenai Al-Halaj yaitu ada yang Pro dan ada yang kontra. Yang Pro (mendukung) diantaranya Abu Abath bin Atha', Abu Abdillah Muhammad hafif, Abu Qasim Al-Junaid, dan Ibrahim Nasru Abazhi. Sedangkan yang kontra (tidak mendukung) diantaranya Junaid al-Baghdadi, Abu Husen An-Nuri, Amar Al-Makki, Abu Bakir Al-Fuathi. (Didalam kitab Akhbar Al-Halaj karangan Ali Ibnu Anjab Andal). 
    Kesimpulannya adalah aliran Ittihad dan Hulul bertentangan dengan ulama Tashawuf seperti Al-Junaid al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

    ReplyDelete
  34. Aisa Rahmadani_Unit 1


    KONSEP TENTANG ITTIHAD & HULUL DALAM TASAWUF

    ITTIHAD & HULUL
    Adalah aliran-aliran dalam ilmu tasawuf. Ittihad termasuk dalam suatu aliran yang dikatakan wahdatul wujud. Wahdatul eujud ada 2: ada yang wahdah & ada yang mulhik, jadi yang menyatu antara makhluk dengan khalik adalah wahdatul wujud mulhik (wahdatul wujud yang ditolak oleh ulama-ulama yang muktabar)

    Definisi Ittihad
    Harun Nasution dalam buku filsafat misisisme dalam Islam mengatakan bahwa ittihad itu ialah suatu tingkatan dalam tasawuf, dimana yang mencintai & yang dicintai telah menjadi satu.
    Pencetus aliran Ittihad dalam ilmu tasawuf ialah Abu Yazid Al-bustami nama lengkapnya adalah Taifur Ibnu Ida Ibnu Sarusyan, meninggalnya Abu yazid terdapat 2 versi, yang pertama 261 h, versi yang kedua pada tahun 264 h. Proses agar seorang sufi mencapai pada tahap ittihad itu pada saat seseorang berada di tingkat fana(hancur, sirna dan lenyap) & baka(keadaan dari suatu yang tidak berakhir). Untuk mencapai tahap fana harus memiliki 4 hal yaitu: Al-syuk, Al-syatahat, zawal alhujab & ghalbat alzuhud. Fana itu sifatnya makhluk sedangkan baka ialah sifatnya khalik, jadi sungguh berlebihan ketika mengatakan makhluk itu telah baka seperti bakanya khalik.
    Karna bersalahan dengan khalik:
    لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

    Definisi Hulul
    Hulul adalah kata dari حَلَّ يَحُلُّ حُلُوْلًا. Yang memiliki arti menempati, mistis, berinkarnasi, hulul juga bermakna penitisan tuhan kepada makhluk atau benda. Secara harfiah hulul mengandung arti bahwa tuhan mengambil tempat pada tubuh manusia tertentu yang telah lenyao sifat kemanusiaannya melalui fana.
    Alhallaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali mencetus konsep hulul, menurutnya Allah memiliki 2 sifat dasar yaitu lahud(ketuhanan) & nasud(kemanusiaan).
    Kalangan ahli sufi ada yang pro & ada yang kontra yang pro diantaranya: Abul abad bin Ata', Abu abdillah Muhammad khafif, Abul kasim Al-juned & Ibrahim An-nasi. Sedangkan yang kontra diantaranya: Juned Al- baghdadi, Abul husein annuri, Amar almakki, dan Abu bakir al fuati. Ini hanya untuk pengetahuan, hakikat yang sesungguhnya tasawuf kita kembali kepada tasawufnya Abu juned albaghdadi dan imam Alghazali.

    ReplyDelete
  35. Nama: Pitria jayanti
    Nim : 202021033
    Unit:1

    KONSEP TENTANG ITTIHAD DAN HULUL DALAM TASAWUF


    ~ITTIHAD
    Ittihad suatu aliran yang dikatakan wahdatul wujud, wahadatul wujud ada dua, yaitu ada yang wahdah ada yang mulhik. Yang menyatu antara antara makhluk dan khalik adalah wahdatul wujud mulhik yang ditolak oleh ulama ulama tasawuf yang muktabar 
    Definisi Ittihad yang sebagaimana yang ditulis oleh Harun Nasution dalam buku filsafat adalah Suatu tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya menyatu dengan tuhan ketika dia telah naik kepada tingkat makrifah maka ketika itu seorang sufi tersebut dia merasa dia telah menyatu dengan tuhan. Penyatuan diri khalik dengan diri makhluk ataupun sebaliknya ini dikatakan ittihad.

    Pencetus aliran ittihad dalam tasawuf adalah Abu Yazid Al bustami berasal dari Bustam
    Proses seorang sufi agar samapi ketingkat ittihad menurut mereka adalah seorang sufi itu harus sampai pada tahap fana dan baqa, fana disini berarti hancur,sirna dan lenyap sedangkan baqa adalah keadaan dari suatu yang tidak berakhir. Maka untuk sampai ke tahap fana maka seorang sufi itu harus ada 4, yaitu:
    - Al sukar
    Didahului oleh fase gaibah yaitu hilang,al sukar tidak bisa dicapai oleh orang-orang yang mencintai Allah lebih dari lainnya.
    - Al syatahat
    Adalah gerakan rahasia dari orang yang sangat cinta sehingga mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang sangat aneh dan tidak ada orang yang dapat memahami selain orang yang diberikan kemuliaan dan pemahaman yang luas.
    - Zawal al hujab
    Adalah keadaan seorang sufi tidak ada yang diinginkan kecuali Allah
    - Galba as syuhud
    Adalah tempat di atas tempat, dan waktu diatas waktu. Disini tidak lagi menanyakan kenapa dan bagaimana hal ini terjadi ketika seorang sufi telah sampai ke tingkat fana sehingga dia lupa akan dirinya dan tidak ada selain Allah.

    Yang perlu digaris bawahi adalah
    Fana adalah sifatnya makhluk
    - Baqa adaalh sifatnya khalik

    Junaid Al Baghdadi mengatakan Abu Yazid itu adalah makhluk tetap makhluk karena sesuatu yang baharu.

    ~HULUL
    Hulul berasal dari kata halla memiliki arti menempati mistis berinkarnasi menurut eksklopedia islam. Hulul juga bermakna penitisan dari tuhan ke makhluk sebagaimana dalam buku hitam tasawuf.
    Secara harfiah tuhan mengambil tempat dari tubuh manusia tertentu yang telah lenyap sifat kemanusiannya melalui fana.

    Abu Nasir mengatakan hulul adalah tuhan mengambil tubuh tubuh manusia tertentu untuk mengambil tempat tertentu setelah sifat sifat kemanusiaan nya itu dilenyapkan.

    Al Halaj adalah ulama tasawuf yang pertama sekali menciptakan konsep hulul ia berpendapat bahwa Allah mempunyai dua sifat dasar, ketuhanan dan kemanusiaan.sebagian ahli sufi ada yang pro dan kontra dari pendapat Al halaj.

    Ittihad dan hulul, Kedua aliran tersebut bertentangan dengan imam junaid al Baghdadi dan imam alghazali.

    ReplyDelete
  36. Nama. Julita
    Nim:202021028
    Unit:1
    Pembelajaran 10
    Konsep tentang ittihad dan hulul dalam Tasawuf
    Itihad adalah seorang Sufi telah merasa dirinya bersatu dengan Tuhan harun nasution filsafat dan mistisisme dalam islam sedang kan hulul berarti bahwa tuhat mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu yg telah lewat sipat kemanusiaan melalui fana( abdul Qadir Mahmud al filsafat al sufiyah
    Fi Al islam)maka untt sampai ke tahap pana seorang Sufi itu harus memiliki sipat empa
    Yg pertama
    1. Al sutt
    2 . Al sakaat
    3. Jawal al huZat
    4. Galpat al suhut
    Empat tingkat seseorang mk dia sudah sampai ke tingkat pana
    1.Al sutt atau pun al sukar didahului oleh fase gaibah pase hilang itu antara hud dan pana
    Al sukar tidak bisa dicapai kecuali orang orang yg keadaan mencintai mawazit di jelaskan oleh Ibnu jai al salsilah kitap raudah
    2. Al satahad gerakan yaitu rahasia dari seseorang yg sangat cinta lalu mengeluarkan ungkapan yg aneh bagi pendengar nya
    3. Jawal al huZat adalah suatu keadaan seseorang Sufi tidak ada lagi yg di ingin kan kecuali Allah
    4. Gallpad al suhut merupakan tempat diatas tempat.
    Jadi abu nasir mengatakan bahwa makna Hulull ketika halek mengambil tempat didalam mahluk.

    ReplyDelete