Wednesday, November 4, 2020

Ajaran ajaran tarekat di Aceh

 Yunda Pratiwi

Bab 2

Pembahasan

Tokoh-tokoh tarekat di aceh beserta ajarannya

Berikut adalah beberapa nama-nama besar ulama sufi penyebar islam di aceh dan buah karyanya serta peran mereka dalam pengembangan keilmuan di nusantara:

A.Hamzah fansuri

Hamzah fansuri adalah seorang ulama dan sufi besar pertama di aceh. Beliau adalah penulis produktif yang menghasilkan karya risalah keagamaan dan juga prosa yang sarat dengan ide-ide mistis. Hamzah fansuri dilahirkan di kota barus, sebuah kota yang seorang arab zaman dahulu dinamai “fansur”, yang merupakan pusat pengetahuan islam lama di aceh barat daya. Tidak diketahui dengan pasti tentang tahun kelahiran dan kematian hamzah fansuri, tetapi diperkirakan beliau hidup dan berkiprah sebelum dan selama pemerintahan sultan alaiddin ali ri’ayatsyah saidil mukammil (1588-1604).

Pada awal perkembangan tasawuf di nusantara ajaran hamzah fansuri menjadi paham resmi kerajaan aceh sehingga pengaruh taswufnya meluas bahkan merembes hingga ke perpustakaan jawa sampai abad ke 19 (dalam serat centini, wirid hidayati jati, dan sebagainya). Fansuri selama hidupnya banyak berkelana ke daerah-daerah lain termasuk jawa dengan maksud menyebarkan tarekat ini. Di jawa paham tasawuf wujudiyah yang dianut hamzah fansuri ini hidup subur juga atas dukungan raja-raja mataram.

Ajaran-ajaran hamzah fansuri dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Wujud, menurutnya yang disebut wujud itu hanyalah satu, walaupun kelihatannya banyak. Wujud yang satu itu berkulit dan berisi, atau ada yang mazhar (kenyataan lahir) dan ada yang batin. Ataupun semua benda-benda yang ada ini, sebenarnya adalah merupakan pernyataan saja daripada wujud yang hakiki, dan wujud yang hakiki itulah yang disebut allah. Wujud itu mempunyai tujuh martabat, namun hakikatnya satu. Martabat tujuh itu adalah: ahadiyah yakni hakikat sejati dari allah; wahdah yaitu hakikat dari muhammad; wahidiyah yaitu hakikat dari adam; alam arwah hakikat dari nyawa; alam mitsal hakikat dari segala bentuk; alam ajsam hakikat tubuh; dan alam insan hakikat manusia. dan semuanya berkumpul (wahdah)ke dalam yang satu, itulah ahadiyah, itulah allah dan itulah aku.

2.Allah. menurut hamzah, allah adalah zat yang mutlak dan kadim, sebab pertama dan pencipta alam semesta. menurutnya dalam asror al arifin disebutkan: ‘ketika bumi dan langit belum ada, surga dan neraka belum ada, alam sekalian belum ada, apa yang ada dipertama? yang pertama adalah zat, yang ada pada dirinya sendiri, tiada sifat dan tiada nama, itulah yang pertama.

3. penciptaan. menurutnya sebenarnya hakikat dari zat allah itu adalah mutlak dan la ta’ayyun (tidak dapat ditentukan). zat yang mutlak itu mencipta dengan cara menyatakan dirinya dalam suatu proses penjelmaan, yaitu pengaliran keluar dari diri-nya (tanazzul) dan pengaliran kembali kepada-nya (taraqqi).

4. manusia. walaupun manusia sebagai tingkat terakhir dari penjelmaan, akan tetapi manusia adalah tingkat yang paling penting, dan merupakan penjelmaan yang paling penuh dan sempurna, ia adalah aliran/pancaran langsung dari zat yang mutlak. hal ini menunjukkan adanya semacam kesatuan antara allah dan manusia.

5. kelepasan. manusia sebagai mahluk penjelmaan yang sempurna dan berpotensi untuk menjadi insan kamil, namun karena lalainya maka pandangannya kabur dan tiada sadar bahwa seluruh alam semesta ini adalah palsu dan bayangan.

Hamzah fansuri yang menjadi ikon mengarang puluhan kitab yang menjelaskan berbagai dimensi ajaran agama islam. ia mencoba memaparkan konsepsi tasawuf dengan pendekatan “melayu” di mana ia menjelaskan berbagai posisi manusia dalam upaya pendekatan dirinya dengan allah. hamzah yang sufi ini kemudian menjadi soko guru bagi sarjana-sarjana islam lainnya di nusantara, terutama yang belajar pada murid-muridnya di kemudian hari.

Hamzah fansuri memiliki karya-karya yang cukup banyak dalam kesustraan melayu-indonesia tercatat buku-buku syairnya diantaranya syair burung pingai, syair dagang, syair punggug, syair sidang fakir, syair ikan tongkol, dan syair perahu. adapun karangan-karangan syakh hamzah fansuri yang berbentuk karya ilmiah antaranya adalah asrarul arifin fi bayaani ‘ilmis suluki wa at-tauhid , syarbul ‘asyikin , al-muhtadi , ruba’i hamzah al-fansuri .

Karya-karya hamzah fansuri baik yang berbentuk syair maupun berbentuk prosa banyak menarik perhatian para sarjana, baik sarjana barat amupun sarjana setempat. yang banyak membicarakan tentang hamzah fansuri antara lain prof. syed muhammad naqib dengan beberapa judul bukunya. tidak ketinggalan seumpama prof. a. teeuw. juga r.o. winstedt yang diakuinya bahwa hamzah fansuri mempunyai semangat yang luar biasa yang tidak terdapat pada orang lain. dua oranng yaitu j. doorenbos dan syed muhammad naqib al-attas mempelajari biografi hamzah fansuri secara mendalam untuk mendapatkan ph.d masing-masing di universitas leiden dan universitas london.

 

B. Syamsuddin al-sumatrani

Sufi besar yang muncul di aceh sesudah hamzah fansuri ialah syamsuddin al-sumatrani, atau yang juga dikenal sebagai syamsudin pasai karena berasal dari pasai. Syamsuddin al-sumatrani adalah seorang keturunan ulama. Ayahnya bernama abdullah al- sumatrani. Syamsudin al-sumatrani ini merupakan tokoh sufi kenamaan di aceh.

Konsep martabat tujuh mengajarkan bahwa segala sesuatu yang ada dalam alam semesta, termasuk manusia, adalah aspek lahir dari hakikat yang tunggal, yaitu tuhan. Tuhan sebagai yang mutlak tidak dapat dikenal baik oleh akal, indera maupun khayal. Dia baru dapat dikenal sesudah ber-

Tajalli sebanyak tujuh martabat, sehingga tercipta alam semesta beserta isinya, termasuk manusia, sebagai aspek lahir dari tuhan. Diantara ajarannya adalah bahwa tuhan saja yang wujud. Hal ini didasarkan pada surat al-hadid ayat 3:

ﻫُﻮَ ﺍﻷﻭَّﻝُ ﻭَﺍﻵﺧِﺮُ ﻭَﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮُ ﻭَﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻦُ ﻭَﻫُﻮَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ

Artinya: “dia-lah yang awal, yang akhir, yang zhahir (tampak), dan yang batin (tersembunyi).”

Nuruddin al-raniri

Namanya adalah nur al-din muhammad ibn ‘ali ibn hasanji ibn muhammad al-raniri. Silsilah keturunan al-raniri ini berasal dari india, keturunan arab. Dipanggil al-raniri karena beliau dilahirkan di daerah ranir (rander) yang terletak dekat gujarat (india) pada tahun 1568 m. Dan meninggal dunia pada 22 dzulhijjah 1096 h/21 september 1658 m di india

Menurut j.s. trimingham, sesuai pengakuan al-raniri sendiri, bahwa beliau menganut tarekat rifa’iyyah lewat syaikh ba’syaiban, yang bertindak sebagai syaikh tarekat di india pada waktu itu.Diantara ajaran tarekat yang sampai sekarang masih meninggalkan namanya dalam kebudayaan setempat, berupa musik rebana yang dinamakan ‘rapai’, adalah tarekat rifa’iyyah di aceh.

 

d) Tentang wujudiyyah

menurutnya inti ajaran

wujudiyyah berpusa t pada wahdah al wujud , yang disalahartikan kaum wujudiyyah dengan arti kemanunggalan allah dengan alam. Menurutnya, pendapat hamzah al-fansuri tentangwahdat al-wujud dapat membawa kepada kekafiran. Bagi al-raniri bahwa jika benar tuhan dan makhluk hakikatnya satu, maka dapat dikatakan bahwa manusia adalah tuhan dan tuhan adalah manusia, maka jadilah seluruh makhluk itu adalah tuhan. Semua yang dilakukan manusia, baik buruk atau baik, allah turut serta melakukannya. Jika demikian, maka manusia mempunyai sifat-sifat tuhan.

e) Tentang hubungan syariat dan hakikat.

PemisahanPemisahan antara syariat dan hakikat, menurut al-raniri, merupakan sesuatu yang tidak benar.

MeskipunMeskipun al-raniri hanya bermukim selama tujuh tahun (1637-1644) dan harus kembali ke india karena deportasi semasa kekuasaan ratu safiat al-din (w. 1675) tetapi warisannya terhadap khazanah intelektual keislaman melayu khususnya tasawuf cukup signifikan. Beliau termasuk pengarang prolifik yang menghasilkan karya dalam berbagai bidang ilmu keislaman seperti fikih, kalam, dan tasawuf.

  

BAB 3

PENUTUP

 1. Kesimpula

Tarekat ialah masa penyucian (tashfiyyah, eliminasi) dan fokus pada kebenaran dengan penuh kemantapan, maka spontan ia telah memperoleh kebersihan jiwa berkat pertolongansatu jadzab dari sekian banyak jadzab Tuhan Yang Maha Pengasih. Mereka lakukan berbentuk bulat tidak persegi.Masuknya tarekat ke Indonesia bersama dengan masuknya Islam ketika wilayah Nusantaramasih terdiri dari kerajaan-kerajaan melalui perdagangan dan kegiatan dakwah. Sumber-sumber Cina menyebutkan ada pembangunan pemukiman Arab dan boleh jadi pemukimanMuslim di pesisir barat Sumatera pada 54 H/674 M. Wilayah ini merupakan rute perdagangan penting Arab dan Cina, serta pelabuhan strategis bagi pedagang Arab, India

 

 2. Kritik Dan Saran

Jika ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi para pembaca. Karena kami menyadari apa yang kami sajikan ini sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi lebih sempurna dan baik untuk dikonsumsi otak kita.

 

 

Daftar pustaka

Buku

Badriyah syams, tarekat sebagai cara pendekatan diri kepada allah, (jakarta: mazhab ciputat), 2011

Hawash abdullah, perkembangan ilmu tasawuf dan tokoh-tokohnya di nusantara , surabaya: al-ikhlas, 1980

m. abdul karim, islam nusantara ,(yogyakarta: pustaka book publisher), 2007

nur syam, tarekat petani: fenomena tarekat syattariyah lokal, (lkis: yogyakarta), 2013

0 komentar:

Post a Comment