Yunda Pratiwi
Bab 2
Pembahasan
Tokoh-tokoh
tarekat di aceh beserta ajarannya
Berikut
adalah beberapa nama-nama besar ulama sufi penyebar islam di aceh dan buah
karyanya serta peran mereka dalam pengembangan keilmuan di nusantara:
A.Hamzah fansuri
Hamzah
fansuri adalah seorang ulama dan sufi besar pertama di aceh. Beliau adalah
penulis produktif yang menghasilkan karya risalah keagamaan dan juga prosa yang
sarat dengan ide-ide mistis. Hamzah fansuri dilahirkan di kota barus, sebuah
kota yang seorang arab zaman dahulu dinamai “fansur”, yang merupakan pusat
pengetahuan islam lama di aceh barat daya. Tidak diketahui dengan pasti tentang
tahun kelahiran dan kematian hamzah fansuri, tetapi diperkirakan beliau hidup
dan berkiprah sebelum dan selama pemerintahan sultan alaiddin ali ri’ayatsyah saidil
mukammil (1588-1604).
Pada
awal perkembangan tasawuf di nusantara ajaran hamzah fansuri menjadi paham
resmi kerajaan aceh sehingga pengaruh taswufnya meluas bahkan merembes hingga
ke perpustakaan jawa sampai abad ke 19 (dalam serat centini, wirid hidayati
jati, dan sebagainya). Fansuri selama hidupnya banyak berkelana ke
daerah-daerah lain termasuk jawa dengan maksud menyebarkan tarekat ini. Di jawa
paham tasawuf wujudiyah yang dianut hamzah fansuri ini hidup subur juga atas
dukungan raja-raja mataram.
Ajaran-ajaran
hamzah fansuri dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Wujud,
menurutnya yang disebut wujud itu hanyalah satu, walaupun kelihatannya banyak.
Wujud yang satu itu berkulit dan berisi, atau ada yang mazhar (kenyataan lahir)
dan ada yang batin. Ataupun semua benda-benda yang ada ini, sebenarnya adalah
merupakan pernyataan saja daripada wujud yang hakiki, dan wujud yang hakiki
itulah yang disebut allah. Wujud itu mempunyai tujuh martabat, namun hakikatnya
satu. Martabat tujuh itu adalah: ahadiyah yakni hakikat sejati dari allah;
wahdah yaitu hakikat dari muhammad; wahidiyah yaitu hakikat dari adam; alam
arwah hakikat dari nyawa; alam mitsal hakikat dari segala bentuk; alam ajsam
hakikat tubuh; dan alam insan hakikat manusia. dan semuanya berkumpul (wahdah)ke
dalam yang satu, itulah ahadiyah, itulah allah dan itulah aku.
2.Allah.
menurut hamzah, allah adalah zat yang mutlak dan kadim, sebab pertama dan
pencipta alam semesta. menurutnya dalam asror al arifin disebutkan: ‘ketika
bumi dan langit belum ada, surga dan neraka belum ada, alam sekalian belum ada,
apa yang ada dipertama? yang pertama adalah zat, yang ada pada dirinya sendiri,
tiada sifat dan tiada nama, itulah yang pertama.
3.
penciptaan. menurutnya sebenarnya hakikat dari zat allah itu adalah mutlak dan
la ta’ayyun (tidak dapat ditentukan). zat yang mutlak itu mencipta dengan cara
menyatakan dirinya dalam suatu proses penjelmaan, yaitu pengaliran keluar dari
diri-nya (tanazzul) dan pengaliran kembali kepada-nya (taraqqi).
4.
manusia. walaupun manusia sebagai tingkat terakhir dari penjelmaan, akan tetapi
manusia adalah tingkat yang paling penting, dan merupakan penjelmaan yang
paling penuh dan sempurna, ia adalah aliran/pancaran langsung dari zat yang
mutlak. hal ini menunjukkan adanya semacam kesatuan antara allah dan manusia.
5.
kelepasan. manusia sebagai mahluk penjelmaan yang sempurna dan berpotensi untuk
menjadi insan kamil, namun karena lalainya maka pandangannya kabur dan tiada
sadar bahwa seluruh alam semesta ini adalah palsu dan bayangan.
Hamzah
fansuri yang menjadi ikon mengarang puluhan kitab yang menjelaskan berbagai
dimensi ajaran agama islam. ia mencoba memaparkan konsepsi tasawuf dengan
pendekatan “melayu” di mana ia menjelaskan berbagai posisi manusia dalam upaya
pendekatan dirinya dengan allah. hamzah yang sufi ini kemudian menjadi soko
guru bagi sarjana-sarjana islam lainnya di nusantara, terutama yang belajar
pada murid-muridnya di kemudian hari.
Hamzah
fansuri memiliki karya-karya yang cukup banyak dalam kesustraan
melayu-indonesia tercatat buku-buku syairnya diantaranya syair burung pingai,
syair dagang, syair punggug, syair sidang fakir, syair ikan tongkol, dan syair
perahu. adapun karangan-karangan syakh hamzah fansuri yang berbentuk karya
ilmiah antaranya adalah asrarul arifin fi bayaani ‘ilmis suluki wa at-tauhid ,
syarbul ‘asyikin , al-muhtadi , ruba’i hamzah al-fansuri .
Karya-karya
hamzah fansuri baik yang berbentuk syair maupun berbentuk prosa banyak menarik
perhatian para sarjana, baik sarjana barat amupun sarjana setempat. yang banyak
membicarakan tentang hamzah fansuri antara lain prof. syed muhammad naqib
dengan beberapa judul bukunya. tidak ketinggalan seumpama prof. a. teeuw. juga
r.o. winstedt yang diakuinya bahwa hamzah fansuri mempunyai semangat yang luar
biasa yang tidak terdapat pada orang lain. dua oranng yaitu j. doorenbos dan
syed muhammad naqib al-attas mempelajari biografi hamzah fansuri secara
mendalam untuk mendapatkan ph.d masing-masing di universitas leiden dan
universitas london.
B. Syamsuddin al-sumatrani
Sufi
besar yang muncul di aceh sesudah hamzah fansuri ialah syamsuddin al-sumatrani,
atau yang juga dikenal sebagai syamsudin pasai karena berasal dari pasai.
Syamsuddin al-sumatrani adalah seorang keturunan ulama. Ayahnya bernama
abdullah al- sumatrani. Syamsudin al-sumatrani ini merupakan tokoh sufi
kenamaan di aceh.
Konsep
martabat tujuh mengajarkan bahwa segala sesuatu yang ada dalam alam semesta,
termasuk manusia, adalah aspek lahir dari hakikat yang tunggal, yaitu tuhan.
Tuhan sebagai yang mutlak tidak dapat dikenal baik oleh akal, indera maupun
khayal. Dia baru dapat dikenal sesudah ber-
Tajalli
sebanyak tujuh martabat, sehingga tercipta alam semesta beserta isinya,
termasuk manusia, sebagai aspek lahir dari tuhan. Diantara ajarannya adalah
bahwa tuhan saja yang wujud. Hal ini didasarkan pada surat al-hadid ayat 3:
ﻫُﻮَ
ﺍﻷﻭَّﻝُ ﻭَﺍﻵﺧِﺮُ ﻭَﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮُ ﻭَﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻦُ ﻭَﻫُﻮَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ
Artinya:
“dia-lah yang awal, yang akhir, yang zhahir (tampak), dan yang batin
(tersembunyi).”
Nuruddin
al-raniri
Namanya
adalah nur al-din muhammad ibn ‘ali ibn hasanji ibn muhammad al-raniri.
Silsilah keturunan al-raniri ini berasal dari india, keturunan arab. Dipanggil
al-raniri karena beliau dilahirkan di daerah ranir (rander) yang terletak dekat
gujarat (india) pada tahun 1568 m. Dan meninggal dunia pada 22 dzulhijjah 1096 h/21
september 1658 m di india
Menurut
j.s. trimingham, sesuai pengakuan al-raniri sendiri, bahwa beliau menganut
tarekat rifa’iyyah lewat syaikh ba’syaiban, yang bertindak sebagai syaikh
tarekat di india pada waktu itu.Diantara ajaran tarekat yang sampai
sekarang masih meninggalkan namanya dalam kebudayaan setempat, berupa musik
rebana yang dinamakan ‘rapai’, adalah tarekat rifa’iyyah di aceh.
d)
Tentang wujudiyyah
menurutnya
inti ajaran
wujudiyyah
berpusa t pada wahdah al wujud , yang disalahartikan kaum wujudiyyah dengan
arti kemanunggalan allah dengan alam. Menurutnya, pendapat hamzah al-fansuri tentangwahdat
al-wujud dapat membawa kepada kekafiran. Bagi al-raniri bahwa jika benar tuhan
dan makhluk hakikatnya satu, maka dapat dikatakan bahwa manusia adalah tuhan
dan tuhan adalah manusia, maka jadilah seluruh makhluk itu adalah tuhan. Semua
yang dilakukan manusia, baik buruk atau baik, allah turut serta melakukannya.
Jika demikian, maka manusia mempunyai sifat-sifat tuhan.
e)
Tentang hubungan syariat dan hakikat.
PemisahanPemisahan
antara syariat dan hakikat, menurut al-raniri, merupakan sesuatu yang tidak
benar.
MeskipunMeskipun
al-raniri hanya bermukim selama tujuh tahun (1637-1644) dan harus kembali ke
india karena deportasi semasa kekuasaan ratu safiat al-din (w. 1675) tetapi
warisannya terhadap khazanah intelektual keislaman melayu khususnya tasawuf
cukup signifikan. Beliau termasuk pengarang prolifik yang menghasilkan karya
dalam berbagai bidang ilmu keislaman seperti fikih, kalam, dan tasawuf.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpula
Tarekat
ialah masa penyucian (tashfiyyah, eliminasi) dan fokus pada kebenaran dengan
penuh kemantapan, maka spontan ia telah memperoleh kebersihan jiwa berkat
pertolongansatu jadzab dari sekian banyak jadzab Tuhan Yang Maha Pengasih.
Mereka lakukan berbentuk bulat tidak persegi.Masuknya tarekat ke Indonesia
bersama dengan masuknya Islam ketika wilayah Nusantaramasih terdiri dari
kerajaan-kerajaan melalui perdagangan dan kegiatan dakwah. Sumber-sumber Cina
menyebutkan ada pembangunan pemukiman Arab dan boleh jadi pemukimanMuslim di
pesisir barat Sumatera pada 54 H/674 M. Wilayah ini merupakan rute perdagangan
penting Arab dan Cina, serta pelabuhan strategis bagi pedagang Arab, India
2. Kritik
Dan Saran
Jika
ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi para
pembaca. Karena kami menyadari apa yang kami sajikan ini sangatlah jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi lebih
sempurna dan baik untuk dikonsumsi otak kita.
Daftar pustaka
Badriyah
syams, tarekat sebagai cara pendekatan diri kepada allah, (jakarta: mazhab
ciputat), 2011
Hawash
abdullah, perkembangan ilmu tasawuf dan tokoh-tokohnya di nusantara , surabaya:
al-ikhlas, 1980
m.
abdul karim, islam nusantara ,(yogyakarta: pustaka book publisher), 2007
nur
syam, tarekat petani: fenomena tarekat syattariyah lokal, (lkis: yogyakarta),
2013
0 komentar:
Post a Comment