Thursday, November 26, 2020

Maqamat dan Ahwal Dalam Tashawuf

 ¨ Pengertian Maqam

¨ Maqam adalah hasil usaha manusia dengan kerja keras dan keluhuran budi pekerti yang dimiliki hamba tuhan yang dapat membawanya kepada usaha dan tuntunan dari segala kewajiban (Al Qusyairi).

          (Al Qusyairi, Risalah Al Qusyairiyah Fi ‘Ilmi at Tashawuf))

مقام العبد يدى الله فيما يقام فيه من العبادات والمجاهدات والرياضات والنقطاع الى الله

“Kedudukan hamba dihadapan Allah yang diperoleh melalui kerja keras dalam ibadah, kesungguhan melawan hawa nafsu, latihan-latihan kerohanian serta menyerahkan seluruh jiwa dan raga semata-mata untuk berbakti kepada Nya ().

Abu Nashr al Sarraj al Thusi, Al Luma’)

Al Qusyairi membagi maqam kepada 7 maqam, yaitu:

1.   Taubat

2.   Wara’

3.   Zuhud

4.   Tawakkal

5.   Sabar

6.   Ridha

At Thusi maqam kepada 7 maqam, yaitu:

1.   Taubat

2.   Wara’

3.   Zuhud

4.   Faqir

5.   Sabar

6.   Tawakal

7.   Ridha

Al Ghazali membagi maqam kepada 10 maqam, yaitu:

1.   Taubat

2.   Sabar

3.   Syukur

4.   Raja’

5.   Khauf

6.   Zuhud

7.   Mahabbah

8.   Asyiq (Pecinta)

9.   Unas

10.                     Ridha


  Ahwal

ما يحل به القلوب او تحل به القلوب من صفاء الاذكار وليس الحال من طريق المجاهدات والعبادات والرياضات كالمقامات التى ذكرنا وهي مثل المراقبة والقرب والحب والخوف والرجاء والشوق والانس والطماءنينة والمشاهد واليقين وغير ذلك

Hal kondisi jiwa yang diperoleh dari kesucian jiwa.

(At Thusi)

q Yang Meliputi ahwal

المراقبة والقرب والمحبة والخوف والرجاء والشوق والانس والطماءنينة والمشاهدة واليقين

(At Thusi)

¨ Perbedaan Maqamat dan Ahwal

¨ Maqamat merupakan tingkat seorang hamba di hadapan Tuhannya dalam hal ibadah dan laitihan-latihan jiwa yang dilakukannya.

¨ Ahwal suatu kondisi atau keadaan jiwa yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba tanpa adanya usaha atau latihan jiwa.

¨ Perbedaan Maqamat dan Ahwal

¨ Maqamat merupakan tingkat seorang hamba di hadapan Tuhannya dalam hal ibadah dan laitihan-latihan jiwa yang dilakukannya.

¨ Ahwal suatu kondisi atau keadaan jiwa yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba tanpa adanya usaha atau latihan jiwa.

¨ Dalam Thariqat Naqsyabandi dari Mursyid Abu Matang Perlak yang bersanad kepada Abuya Muhibuddin Wali dan ayah beliau Abuya Muda Wali, maka latihan yang dilakukan oleh si Salik itu ada beberapa tahapan, yaitu:

¨ Zikir Ismu Zat (Qalb)

¨ Zikir Lathaif Sembilan (Qalb, Ruh, Sir, Khafi, Akhfi)

¨ Zikir Lathaif Sebelas (Qalb, Ruh, Sir, Khafi, Akhfa, Nafsun Nathiqah, Jami’ul A’dha)

¨ Zikir Nafi dan Itsbat

¨ Zikir Wuquf (Mengingat Zat Allah yang Wajib Wujud yang bersifat dengan kesempurnaa)

¨ Zikir Muraqabah Muthlak (Mengingat bahwa Allah Swt menilik kita selamanya)

¨ Zikir Nafi dan Itsbat

¨ Zikir Wuquf (Mengingat Zat Allah yang Wajib Wujud yang bersifat dengan kesempurnaa)

¨ Zikir Muraqabah Muthlak (Mengingat bahwa Allah Swt menilik kita selamanya)

 

0 komentar:

Post a Comment