Monday, November 9, 2020

Konsep Baik dan Buruk Menurut Aliran Idealisme

 Darma Miranda

 

BAB II

Konsep baik dan buruk menurut aliran edealisme

 

A.    Definisi baik

Dalam segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata Khoir (dalam bahasa arab) dan kata good (dalam bahasa inggris). Dikatakan yang di sebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan sebagainya. Louis ma’luf dalam kitabnya. munjud, menyatakan bahwa yang di sebut baik adalah suatu yan telah mencapai kesempurnaan. Selanjutnya yang baik itu juga adalah sesuatuyang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan, yang memberikan kepuasan. Baik juga berarti dengan keinginan, dan yang disebut baik dapat pula berarti sesuatu yang mendatangkan rahmat, memberikan perasaan senang atu bahagia. Adaoula pendapat yang menyatakan bahwa secara umum baik adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah manusia adalah baik, jika tingkah laku itu menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan disebut dengan (value), apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi kebaikan yang kongkret.

Seperti halnya pengertian benar dan salah, maka pengertian baik dan buruk juga ada yang subyektif dan relatif, baik baik bagi seseorang belum tentu baik bagi orang lain. Sesuatu itu baik bagi seseorang apabila hal itu berguna bagi tujuannya. Hal yang sama adalah mungkin buruk bagi orang lain, karena hal tersebut tidak berguna pada kehidupannya.

Ada pula yang berpendapat bahwa kata baik merupakan terjemahan dari kata husn didalam al-Qur’an yang artinya baik atau indah. Menurut al-Raghib al-Ashfahani, istilah al-husn, baik dan indah, menjelaskan yang menggunakan dan disenangi oleh seluruh manusia. Istilah baik atau kebaikan juga merupakan terjemahan dari perkataan al-hasanah, Al-Hasanah adalah kenikmatan yang dirasakan menyenangkan, kenikmatan fisik dan jiwa, yang bersumber dari kehidupan seseorang,

 

 

B.     Definisi buruk

Secara bahasa istilah buruk dalam bahasa indoneia merupakan arti dari kata syarr dalam bahsa Arab. Syerr, menurut Al-Raghib al-Ashfahani, adalah perbuatan manusia yang dibenci semua orang. Ungkapan lain dalam bahsa Arab yang berate buruk adalah al-qabih, Al-Raghib al-Asfahani berpendapat, al-qabih adalah semua benda yang dinyatakan cacat/rusak yang dilihat oleh mat, semua tindakan, dan keadaan yang ditolak dan dinilai cacat oeleh akal sehat dan nurani yang jerni. Ringkasannya al-syarr dan al-qabih adalah perbuatan, tindakan, sikap, dan perilaku yang dibenci oleh semua orang, ditolak oleh akal sehat dan nurani, serta dinyatakan cacat oleh pikiran jernih dan bening.

 

 

C.     Ukuran baik dan buruk

Mempersoalkan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka ukuran dan karakternya selalu dinanmis, sulit dipecahkan. Namun demikian karakter baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur menurut fitrah manusia.

Kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia, bahwa ada sebuah perbedaan pendapat (berselisih) dalam melihat baik dan buruk. Sekarang seseorang melihat hal itu buruk, tapi pada suatu saat dia melihatnya itu baik dan sebaliknya. Maka dari itu ukuran baik dan buruk tergantung pada penilaian manusia itu sendiri, sebab ukuran baik dan buruk bersifat dinamis bukanlah statis.

 

 

D.    Penentuan Nilai Baik dan Buruk Menurut Aliran Idealisme

Pengertian “idealisme” meliputi sejumlah besar sistim serta aliran kefilsafatan yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan yang besar antara yang satu dengan yang lainnya. Ciri pengenalan umum yang menunjukan kesamaan yang dipunyai system-sistim serta aliran-aliran tersebuat ialah bahwa semua mengajarkan tentang pentingnya jiwa atu roh. Menurut idealism, manusia pada dasarnya merupakan makhluk ruhani. Ruh mempunyai kekasaan yang sangat besar, dan kehidupan di tentukan oleh factor-faktor ruhani. Sebuah contoh yang jelas mengenai idealisme ialah filsafat Hegen. Penganut paham ini jarang ada yang berpendapat bahwa kenyataan itu semata-mata di tunjukan oleh faktor ruhani, pada umumnya mereka mengakui juga faktor alam.

Aliran idealisme merupakan faktor terpenting dari wujudnya tindakan-tindakan yang nyata. Menurut Immanuel kant untuk dapat terealisasinya tindakan dari kemauan yang baik, maka kemauan yang perlu dihubungkan dengan sesuatu hal yang akan memnyempurnakannya.

Aliran idealisme dipelopori oleh Immanuel kant (1724-1804) seorang yang berkembangsaan jerman. Immanuel kant menjelaskan pokok pedoman untuk menentukan hokum suatu perbuatan itu menurut etika atau tidak, yakni:

a)      Wujut yang terdalam kenyataanya (hakikat) ialah kerohanian. Seorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena di anjurkan orang lain melainkan atas kemauan sendiri atau rasa kewajiban.

b)      Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia ailah kemauan yang dilahirkan tindakan yang kongkrit dan yang paling penting adalah kemauan yang baik

c)      Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan satu hal yang menyempurnakannya yaitu rasa kewajiban.

 

 

 

BAB III

A.    Kesimpulan

·         Baik adalah nilai yang berujuk pada kebahagian, kepuasan, kenikmatan, berharga dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

·         Buruk adalah perbuatan, tindakan, sikap, dan perilaku yang dibenci oleh semua orang, ditolak oleh akal sehat dan nuranu, serta dinyatakan cacat oleh pikiran jernih dan batin

·         Penentuan nilai baik dan buruk menurut aliran idealisme adalah

Aliran idealisme oleh imanuel kant (1724-1804) seorang yang berkebangsaan jerman. Kant menjelaskan pokok pedoman unruk menentukan hokum sesuatu perbuatan itu menurutnya etika atau tidak yakni:

1.      Wujud yang paling dalam kenyataanya (hakikat) ialah kerohanian

2.      Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia ialah kemauan yang melahirkan tindakan yng konggrit. Dan menjadi pokok adalah kemauan yang baik.

3.      Dari kemauan yang itulah dihubungkan dengan satu hal yang menyempurnakannya yaitu rasa kewajiban.

0 komentar:

Post a Comment