Tazkia Mauliza
BAB
2
PEMBAHASAN
1.1 Sejarah lahir tasawuf di Indonesia
Secara
historis, pada masa nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin, sebutan atau istilah
tasawuf belum pernah dikenal sehingga banyak mengkritik sufi atau kelompok
penolak beranggapan karena istilah tersebut tidak pernah terdengar di masa
hidup Nabi Muhammad atau orang sesudah beliau atau yang hidup setelah mereka
bahwa istilah ini hanya dibuat-buat saja. Istilah tasawuf baru digunakan pada
pertengahan abad ke-2 Hijriyah dan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Hasyim
Al kufi (250 H ). Ada yang mengklaim
bahwa tasawuf adalah bagian ajaran Islam dengan asumsi bahwa tasawuf adalah
membina akhlak manusia di atas bumi ini agar mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat serta memusatkan pembersihan rohani dan berujung pada akhlak mulia.
Alassan
yang dikemukakan dalam hal ini : pertama, tokoh-tokoh sufi angkatan pertama
seperti Hasan Al bashri, rabi'ah al-adawiyyah, Sofyan tsauri, ketiga-tiganya
dari Persia. Kemudian Ibrahim bin adham dan
Syaqiq Al-Bakhi ,kedua-duanya dari Persia hidup antara akhir abad ke-1
sampai ke-2 H. Kedua, yang mula-mula menyebarkan Islam ke ke Indonesia adalah
para pedagang yang mempunyai konsentrasi pada urusan bisnis, disamping merasa
berkewajiban untuk menyiarkan agama. Ketiga, paham-paham tarekat yang
berkembang di Indonesia seperti naqsabandiyah ,qodariyah,syattariyah ternyata
mereka berada antara abad ke-7 H.
Hawas
Abdullah menyebutkan beberapa bukti tentang besarnya peranan para sufi dalam
penyebaran Islam pertama kalinya di nusantara. Ia menyebutkan tokoh sufi Syekh
Abdullah Arif yang menyebarkan Islam untuk pertama kalinya di Aceh sekitar abad
ke-12 M. Ia adalah seorang pendatang ke nusantara bersama banyak mubaligh
lainnya ,yang di antaranya bernama syekh Ismail Zaffi.
Tasawuf
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian Islam di Indonesia sejak
masuknya Islam di Indonesia. Unsur tasawuf telah mewarnai kehidupan keagamaan
masyarakat bahkan hingga saat ini nuansa tasawuf masih kelihatan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari keagamaan. Kalau diperhatikan berdasarkan catatan
sejarah aliran tasawuf yang pertama kali tumbuh di nusantara adalah yang bercorak
falsafi seperti yang dikembangkan oleh Hamzah Fansuri (sekitar abad 16 awal
abad 17 atau 1600-an) dan Syamsudin sumatrani (sekitar 1575 hingga 1630 awal
abad 17).
Menurut
prof. Dr. Azyumardi Azra islam dapat dengan cepat diterima oleh masyarakat
Indonesia salah satunya karena adanya kesamaan bentuk antara Islam tasawuf dan
sinkretisme penduduk setempat. Menurut teori ini Islam tasawuf nyaris secara
alami diterima. Ajaran Islam yang diajarkan kepada penduduk setempat diwarnai
dengan amalan sufi. Para sejarawan mengemukakan bahwa ini yang membuat mereka
tertarik. Dengan kata lain perkembangan tasawuf merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan proses islamisasi di Indonesia dapat berlangsung dengan mudah.
2.2
Perkembangan Tasawuf Di Indonesia
Tasawuf pada
masa awal sejalan dengan mazhab ahlussunnah Wal jamaah khususnya Mazhab Syafi'i
yang masuk ke Indonesia. Dalam sejarah perkembangan pengaruh Al Ghazali dan
as-syafi'i lebih besar dari pengaruh al-Hallaj. Di Jawa sendiri perkembangan
Islam dilanjutkan oleh gerakan ulama yang dinamakan Walisongo. Para wali bukan
saja berperan sebagai penyiar Islam melainkan mereka juga ikut berperan kuat
pada pusat kekuasaan kesultanan. Dari peranan politik itu mereka dapat meminjam
kekuasaan Sultan dan kelompok elit keraton dalam menyebarkan dan memantapkan
penghayatan Islam sesuai dengan keyakinan sufisme. Buku-buku karangan Al Ghazali
menjadi sumber bacaan sufisme yang paling digemari. Pada umumnya memuat pokok
bahasan tasawuf akhlak dan tasawuf Amali. Semenjak penyebaran Islam di Jawa
diambil alih oleh kerabat Keraton,kelihatannya secara perlahan terjadi proses
akulturasi sufisme dengan kepercayaan lama dan tradisi lokal yang berakibat
bergesernya nilai keislaman sufisme karena tergantikan oleh model spiritualis
non religius.
Hamka melalui
bukunya tasawuf perkembangan dan pemurniannya serta tasawuf modern berusaha
memperlihatkan banyak tasawuf yang benar itu adalah yang tetap berakar pada
prinsip tauhid yakni Tuhan yang satu.Nahdlatul ulama (NU) sebagai organisasi
Islam yang menganut paham ahlussunnah Wal jamaah adalah pendukung dan
penghambat tasawuf untuk menghindari penyimpangan sufisme dari garis lurus yang
meletakkan dasar-dasar tasawuf jamaahnya sesuai dengan khitbah NU.
Perkembangan
tasawuf setelah masa kemerdekaan
Tasawuf kembali
berkembang pada akhir 1970 dan awal 90-an yang ditandai dengan kembali
bergairah nya minat terhadap tasawuf . Pertama, mulai penerbitan buku tentang
tasawuf. Buku-buku ini sebagian besar merupakan terjemahan karangan para
sarjana modern seperti Sayyid Husein Nasri dan banyak lagi.
Kedua, maraknya
kegiatan pembacaan puisi sufi oleh para sastrawan di Taman Ismail Marzuki dan
tempat lain. Sebelumnya pada awal 1970 an telah bangkit gerakan sufistik dalam
penulisan sastra .
Pada akhir tahun
1980 an, pengajian-pengajian tasawuf mulai marak dilakukan di kota besar
seperti Jakarta misalnya seperti yang diselenggarakan oleh yayasan wakaf
Paramadina ini tidak mengherankan karena orang-orang yang berperan dalam
pengajian tersebut sebagiannya adalah para redaktur atau editor ulumul Quran.
Tarekat-tarekat
sufi seperti naqsabandiyah,qodiriyah,tijaniyah dan lain-lain yang dahulunya
tersembunyi di kawasan pinggiran, kemudian mereka keluar dan menampakan
kegiatannya di pusat kota secara umum. Bangkitnya kembali gairah terhadap
tasawuf di kalangan pelajar pada tahun 90-an sangat terkait dengan kehampaan
spiritual yang mulai dirasakan di tengah pesatnya pembangunan ekonomi.
3.1
KESIMPULAN
Tasawuf mulai masuk ke
Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke Indonesia dan tasawuf mengalami
banyak perkembangan itu ditandai dengan banyaknya berkembang ajaran tasawuf dan
tarekat yang muncul dikalangan masyarakat saat ini yang dibawa oleh para ulama
Indonesia yang menuntut ilmu di Mekkah dan Madinah kemudian berkembang luas .Abdullah
menyebutkan Syekh Abdullah Arif yang menyebarkan untuk pertama kali di Aceh
sekitar abad ke-12 m dengan beberapa mubaligh lainnya.
Perkembangan taswuf di
Indonesia mempunyai hakikat tujuan yakni islamisai penduduk Indonesia yang
masih menganut kepercayaan tradisional yang bersifat animisme, dinamisme dengan
pengaruh mistiknya, sementara itu taswuf digunakan oleh para wali untuk
mengadakan pendekatan dengan masyarakat. Perkembangan tasawuf bukan hanya di
pulau jawa akan tetapi di pulau-pulau lain kepulauan Nusantara.
Hamka
karya-karyanya sebagai berikut tafsir Al Azhar 30 juz ,tasawuf modern ,falsafah
hidup, lembaga hidup. Perrkembangan tasawuf dari abad ke abad dan pemurniannya dalam pelajaran agama Islam
dan lain-lain .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35474596/AKHLAK_TASAWUF_SEJARAH_PERKEMBANGAN_TASAWUF_DI_INDONESIA
http://ramadhan005.blogspot.com/2017/12/-sejarah-perkembangan-tasawuf-di.html?m=1
0 komentar:
Post a Comment