Monday, November 16, 2020

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA

 Tazkia Mauliza

BAB 2

PEMBAHASAN

 

1.1  Sejarah lahir tasawuf di Indonesia

Secara historis, pada masa nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin, sebutan atau istilah tasawuf belum pernah dikenal sehingga banyak mengkritik sufi atau kelompok penolak beranggapan karena istilah tersebut tidak pernah terdengar di masa hidup Nabi Muhammad atau orang sesudah beliau atau yang hidup setelah mereka bahwa istilah ini hanya dibuat-buat saja. Istilah tasawuf baru digunakan pada pertengahan abad ke-2 Hijriyah dan pertama kali diperkenalkan oleh Abu Hasyim Al kufi (250 H ).  Ada yang mengklaim bahwa tasawuf adalah bagian ajaran Islam dengan asumsi bahwa tasawuf adalah membina akhlak manusia di atas bumi ini agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat serta memusatkan pembersihan rohani dan berujung pada  akhlak mulia.

Alassan yang dikemukakan dalam hal ini : pertama, tokoh-tokoh sufi angkatan pertama seperti Hasan Al bashri, rabi'ah al-adawiyyah, Sofyan tsauri, ketiga-tiganya dari Persia. Kemudian Ibrahim bin adham dan  Syaqiq Al-Bakhi ,kedua-duanya dari Persia hidup antara akhir abad ke-1 sampai ke-2 H. Kedua, yang mula-mula menyebarkan Islam ke ke Indonesia adalah para pedagang yang mempunyai konsentrasi pada urusan bisnis, disamping merasa berkewajiban untuk menyiarkan agama. Ketiga, paham-paham tarekat yang berkembang di Indonesia seperti naqsabandiyah ,qodariyah,syattariyah ternyata mereka berada antara abad ke-7 H.

Hawas Abdullah menyebutkan beberapa bukti tentang besarnya peranan para sufi dalam penyebaran Islam pertama kalinya di nusantara. Ia menyebutkan tokoh sufi Syekh Abdullah Arif yang menyebarkan Islam untuk pertama kalinya di Aceh sekitar abad ke-12 M. Ia adalah seorang pendatang ke nusantara bersama banyak mubaligh lainnya ,yang di antaranya bernama syekh Ismail Zaffi.

Tasawuf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian Islam di Indonesia sejak masuknya Islam di Indonesia. Unsur tasawuf telah mewarnai kehidupan keagamaan masyarakat bahkan hingga saat ini nuansa tasawuf masih kelihatan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keagamaan. Kalau diperhatikan berdasarkan catatan sejarah aliran tasawuf yang pertama kali tumbuh di nusantara adalah yang bercorak falsafi seperti yang dikembangkan oleh Hamzah Fansuri (sekitar abad 16 awal abad 17 atau 1600-an) dan Syamsudin sumatrani (sekitar 1575 hingga 1630 awal abad 17).

Menurut prof. Dr. Azyumardi Azra islam dapat dengan cepat diterima oleh masyarakat Indonesia salah satunya karena adanya kesamaan bentuk antara Islam tasawuf dan sinkretisme penduduk setempat. Menurut teori ini Islam tasawuf nyaris secara alami diterima. Ajaran Islam yang diajarkan kepada penduduk setempat diwarnai dengan amalan sufi. Para sejarawan mengemukakan bahwa ini yang membuat mereka tertarik. Dengan kata lain perkembangan tasawuf merupakan salah satu faktor yang menyebabkan proses islamisasi di Indonesia dapat berlangsung dengan mudah.

 

2.2 Perkembangan Tasawuf Di Indonesia

Tasawuf pada masa awal sejalan dengan mazhab ahlussunnah Wal jamaah khususnya Mazhab Syafi'i yang masuk ke Indonesia. Dalam sejarah perkembangan pengaruh Al Ghazali dan as-syafi'i lebih besar dari pengaruh al-Hallaj. Di Jawa sendiri perkembangan Islam dilanjutkan oleh gerakan ulama yang dinamakan Walisongo. Para wali bukan saja berperan sebagai penyiar Islam melainkan mereka juga ikut berperan kuat pada pusat kekuasaan kesultanan. Dari peranan politik itu mereka dapat meminjam kekuasaan Sultan dan kelompok elit keraton dalam menyebarkan dan memantapkan penghayatan Islam sesuai dengan keyakinan sufisme. Buku-buku karangan Al Ghazali menjadi sumber bacaan sufisme yang paling digemari. Pada umumnya memuat pokok bahasan tasawuf akhlak dan tasawuf Amali. Semenjak penyebaran Islam di Jawa diambil alih oleh kerabat Keraton,kelihatannya secara perlahan terjadi proses akulturasi sufisme dengan kepercayaan lama dan tradisi lokal yang berakibat bergesernya nilai keislaman sufisme karena tergantikan oleh model spiritualis non religius.

Hamka melalui bukunya tasawuf perkembangan dan pemurniannya serta tasawuf modern berusaha memperlihatkan banyak tasawuf yang benar itu adalah yang tetap berakar pada prinsip tauhid yakni Tuhan yang satu.Nahdlatul ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang menganut paham ahlussunnah Wal jamaah adalah pendukung dan penghambat tasawuf untuk menghindari penyimpangan sufisme dari garis lurus yang meletakkan dasar-dasar tasawuf jamaahnya sesuai dengan khitbah NU.

 

 

Perkembangan tasawuf setelah masa kemerdekaan

 

Tasawuf kembali berkembang pada akhir 1970 dan awal 90-an yang ditandai dengan kembali bergairah nya minat terhadap tasawuf . Pertama, mulai penerbitan buku tentang tasawuf. Buku-buku ini sebagian besar merupakan terjemahan karangan para sarjana modern seperti Sayyid Husein Nasri dan banyak lagi.

Kedua, maraknya kegiatan pembacaan puisi sufi oleh para sastrawan di Taman Ismail Marzuki dan tempat lain. Sebelumnya pada awal 1970 an telah bangkit gerakan sufistik dalam penulisan sastra .

Pada akhir tahun 1980 an, pengajian-pengajian tasawuf mulai marak dilakukan di kota besar seperti Jakarta misalnya seperti yang diselenggarakan oleh yayasan wakaf Paramadina ini tidak mengherankan karena orang-orang yang berperan dalam pengajian tersebut sebagiannya adalah para redaktur atau editor ulumul Quran.

Tarekat-tarekat sufi seperti naqsabandiyah,qodiriyah,tijaniyah dan lain-lain yang dahulunya tersembunyi di kawasan pinggiran, kemudian mereka keluar dan menampakan kegiatannya di pusat kota secara umum. Bangkitnya kembali gairah terhadap tasawuf di kalangan pelajar pada tahun 90-an sangat terkait dengan kehampaan spiritual yang mulai dirasakan di tengah pesatnya pembangunan ekonomi.

 

3.1 KESIMPULAN

Tasawuf mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke Indonesia dan tasawuf mengalami banyak perkembangan itu ditandai dengan banyaknya berkembang ajaran tasawuf dan tarekat yang muncul dikalangan masyarakat saat ini yang dibawa oleh para ulama Indonesia yang menuntut ilmu di Mekkah dan Madinah kemudian berkembang luas .Abdullah menyebutkan Syekh Abdullah Arif yang menyebarkan untuk pertama kali di Aceh sekitar abad ke-12 m dengan beberapa mubaligh lainnya.

Perkembangan taswuf di Indonesia mempunyai hakikat tujuan yakni islamisai penduduk Indonesia yang masih menganut kepercayaan tradisional yang bersifat animisme, dinamisme dengan pengaruh mistiknya, sementara itu taswuf digunakan oleh para wali untuk mengadakan pendekatan dengan masyarakat. Perkembangan tasawuf bukan hanya di pulau jawa akan tetapi di pulau-pulau lain kepulauan Nusantara.

Hamka karya-karyanya sebagai berikut tafsir Al Azhar 30 juz ,tasawuf modern ,falsafah hidup, lembaga hidup. Perrkembangan tasawuf dari abad ke abad  dan pemurniannya dalam pelajaran agama Islam dan lain-lain .

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35474596/AKHLAK_TASAWUF_SEJARAH_PERKEMBANGAN_TASAWUF_DI_INDONESIA

http://ramadhan005.blogspot.com/2017/12/-sejarah-perkembangan-tasawuf-di.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/dhianufha.wordpress.com/2017/04/17/fase-pemikiran-gerakan-dan-perkembangan-tasawuf-di-indonesia/amp/

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment