Gerakan Pramuka merupakan salah satu wadah yang melaksanakan proses
pendidikan nonformal diluar lingkungan sekolah/madrasah dan diluar lingkungan
keluarga yang dilakukan dialam terbuka. Bertujuan untuk membentuk setiap
anggota pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun negara, mengamalkan pancasila, melestarikan lengkingun hidup,
mempersiapkan diri membangun masyarakat serta mengamalkan aturan agama Islam
dengan sebenarnya.
Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka
Tri Satya Pramuka adalah kode kehormatan Pramuka yang setiap
anggota pramuka itu harus berjanji kepada dirinya dan Allah SWT untuk
bersungguh menjalankan dan mengamalkan Tri Satya tersebut.
Tri Satya Pramuka
Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1.
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
2.
Menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3.
Menepati
dasa darma.
Sedangkan Dasa Darma Pramuka adalah ketentuan moral yang harus kita
tepati dan jalankan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi seorang
Pramuka yang benar-benar seperti asa agama dan negara.
Dasa Darma Pramuka
1.
Taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot
yang sopan dan Ksatria
4.
Patuh
dan suka bermusyawarah
5.
Rela
menolong dan tabah
6.
Rajin,
trampil dan gembira
7.
Hemat
cermat dan bersahaja
8.
Disiplin,
berani dan setia
9.
Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
10.
Suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak
Taat kepada Allah, Rasul, dan pemimpin adalah anjuran dalam Islam,
sehingga seseorang akan benar-benar menjalankan perintah Allah dan Rasunya
serta mengikuti kata pemimpinnya yang tidak menetang dengan syariat secara
bersungguh-sungguh sehingga akan melahirkan keikhlasan.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q. S An Nisa:
59).
Menolong sesama hidup merupakan praktek amaliah yang perlu ditanam
dalam setiap jiwa manusia sehingga akan manjadi manusia yang bukan saja
berdakwah billisan namun akan menjadi manusia yang berkwah bil af’al.
“Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain, ia tidak
boleh menganiaya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh), dan barang
siapa yang menolong kebutuhan temannya niscaya Allah akan menolong
kebutuhannya, dan barang siapa yang membebaskan seorang muslim dari
kesusahannya maka Allah akan membebaskan kesusahannya dihari kiamat, dan barang
siapa yang menutup (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada
hari kiamat. (H. R Imam Hafidh Al Faqih, kitab: Jami’ul ‘Ulum wal Hikam,
juz. 38 hal. 2).
Ketentuan moral yang perlu diamalkan seorang pramuka adalah sesuai
dengan dasa darmanya, dan ini merupakan praktek langsung dalam kehidupan
sehari-harinya.
Taqwa kepada Tuhan YME
Seorang pramuka harus benar-benar taqwa kepada Allah, menjunjung
tinggi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah, baik itu
ditempat umum atau pada saat sendiri. Dan menjadi perwujudan tingkat amal
ibadah seseorang, karena akan selalu berpegang kepada Allah untuk beribadat
semata, bukan lagi sebagai nilai riya yang ia tampilkan.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Perwujudan ketaqwaan itu akan membawa seseorang untuk mencintai
alam dan kasih sayang sesama hidup, karena orang tersebut akan sadar begitu
pentingnya alam dalam kehidupan mereka.
“Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang
yang mengadakan perbaikan”. (Q. S Al Baqarah: 11).
“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
(Q. S Al Qashash: 77).
Patriot yang sopan dan kesatria
Patriot yang sopan dan kesatria adalah ciri khas seorang muslim
sejati, karena mereka akan selalu memegang kebenaran walau sepahit apapun dan
adab kesopanan menjadi cerminan hidup.
“Rasulullah SAW bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu
Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang
bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras
dan kepada yang lainnya”. (H. R Muslim).
Patuh dan suka bermusawarah
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
(Q. S Ai Imran: 159).
Rela monolong dan tabah
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka
mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan
ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya”. (Q. S Al Maidah: 2).
Rajin, terampil dan gembira
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu kan hidup selamanya
dan ibadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok”. H. R Ibn
Asakir).
“Sesungguhnya seutama-utama hasil usaha adalah hasil usahanya
seorang dengan tangannya sendiri”. (H. R Bukhari).
Hemat, cermat dan bersahaja
“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan”. (Q. S Al An’am: 141).
Disiplin, berani dan setia
“Katakanlah suatu kebenaran walau itu pahit”. (H. R Ibnu
Hibban).
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan
haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.
(Q. S Al Maidah: 1).
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (Q. S Al Isra: 36).
Dalam setiap perbuatan itu akan menghasilkan nilai, nilai baik
ataupun nilai buruk. Namun sebaik-baik nilai adalah nilai akhlak. Maka seorang
Pramuk yang sejati akan selalu taat kepada Allah dan Rasulnya untuk menjalankan
syariat Islam secara Kaffah, ia akan taat kepada pemimpin serta menjadi manusia
yang selalu menjadi panutan dan menolong sesama hidup.
0 komentar:
Post a Comment