Facebook adalah media sosial yang hampir
seluruh rakyat dunia mengenalnya, situs web pertemanan ini sudah menjelma
menjadi situs perteman terbesar didunia, hampir semua kalangan masyarakat
terhipnotis dengan facebook.
Penggunaan facebook didunia beraneka
ragam dan tergantung tingkatan umur pemakainya, mulai dari yang hura-hura,
bisnis, pacaran, ceramah, mencari teman, kejahatan, sampai dengan sekedar saja.
Ini membuktikan facebook itu bagaikan virus yang telah mewabah hampir keseluruh
masyarakat dunia.
Kejahatan
Via Facebook
Semakin canggihnya teknologi yang
berkembang dalam kehidupan dewasa ini, maka semakin canggih dan mudahnya kejahatan
itu berkembang. Sambil duduk dikamar mengakses internet pun kejahatan bisa
disebarkan demi mencari mangsa yang bisa dimanfaatkan.
Melalui media facebook, berbagai kejahatan
sekarang terjadi, mulai dari kejahatan tingkat rendah, sampai dengan kejahatan
yang paling tinggi, yaitu pembunuhan.
Salah satu modus
kejahatan yang sering digunakan adalah dengan mengirimkan surat cinta ke
”Facebooker” wanita, menyamar sebagai tentara, pilot, atau pengacara. Penipu
biasanya menggunakan foto orang asing berkulit putih. Setelah korban terbuai
dengan rayuan gombalnya, pelaku akan melancarkan aksi agar atas nama cinta, si
korban mengirimkan uang dengan beragam alasan, mulai dari pinjaman sampai
modal bisnis bersama. Setelah mendapatkan uang, ”sang pujaan hati” menghilang.
Ada juga yang
mengaku-ngaku sebagai tentara dari negara asing yang sedang mencari mitra dalam
rangka pengiriman uang negara dalam jumlah besar. Ujung-ujungnya, si penipu
meminta kiriman uang sebagai biaya administrasi atau sejenisnya. Dua tahun
lalu, Polda Metro Jaya berhasil menangkap warga negara Nigeria yang berhasil
mendulang miliaran rupiah dari aksi penipuan di Facebook dengan cara menyamar
sebagai tentara Inggris.
Kejahatan-kejahatan
yang sering kita dengar melalui perkenalan di facebook adalah perampokan,
pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, mengambil alih akun facebook orang lain
(hacking), menggunakan identitas palsu di facebook, dan penipuan dengan
menggunakan aplikasi baru.
Menurut sebuah catatan dari penelitian
yang dikutip oleh News Tank (01/04) untuk wilayah Inggris, kejahatan seksual
yang menggunakan Facebook meningkat dalam
kurun waktu 4 tahun terakhir.
Kejahatan seksual tersebut meliputi penculikan yang berujung pada pemerkosaan serta paedofil dengan korban mayoritas anak-anak di bawah umur. Pada tahun 2009, laporan kejahatan yang diterima pihak kepolisian tercatat sebanyak 1642 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1395 korban yang diperkosa dan dilecehkan secara seksual rata-rata berusia di bahwa 16 tahun. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dari 22 persen di tahun 2009 menjadi 117 persen sampai akhir 2012 lalu, (Mardeka.com)
Professor Andy Phippen dari Plymouth
University menemukan data statistik bahwa hampir 40 persen korban adalah
pelajar dan mereka semua menjadi korban karena tipu daya sang pelaku yang
menggunakan layanan Facebook.
Berhati-hati
Menggunakan Facebook
Dari berbagai macam kejahatan yang
terjadi melalui akun facebook, maka kita sebagai pengguna (facebooker) facebook harus berhati-hati, jangan sampai menggunakan
facebook sebagai sarana silaturrahmi tapi berubah menjadi malapetaka dalam
kehidupan kita.
Untuk menjaga agar kita tidak menjadi
korban, maka kita sebagai pengguna facebook harus memperhatikan beberapa hal
dalam mencegah kejahatan itu, yaitu dengan selalu mengupdate pasword secara
berkala, jangan suka mengupload foto yang bersifat pribadi, jangan menampilkan
nomor handphone, jangan suka menerima permintaan pertemanan dari orang yang
tidak dikenal, dan berhati-hati dalam mengupdate status.
Ketika suatu kesenangan menjadi petaka,
itu adalah kecerobohan kita yang sangat fatal. Maka mulai saat ini, jangan
pernah mempercayai seseorang pun yang belum kita kenal, namun bersikap
waspadalah, agar kita tidak menyesal suatu saat. Baik dan buruknya, juga laba
dan ruginya kita menggunakan facbook itu tergantung pada diri kita sendiri, dan
iman sangat mempengaruhinya.
0 komentar:
Post a Comment