Pemilu Legislatif Sembilan April 2014
baru saja usai, pesta demokrasi di Indonesia umumnya dan di Aceh khususnya
telah telah berjalan dengan sukses, walau ada sebagian daerah yang harus
mengikuti pemilu ulang karena tertukar surat suara atau ada pelanggaran yang
mengurangi makna jujur dan adil.
Proses pemilu yang baru saja terlaksana
memberi dampak positif bagi masyarakat Aceh khususnya, yang dulunya ada isu
perang lagi kalau pemilu kali ini gagal, atau ada partai tertentu yang tidak
menang dalam pemilu ini, bahkan Kapolri mengirim tim khusus untuk pengamanan
pemilu di Aceh yang begitu besar jumlahnya, bahkan mereka ditempatkan di
seluruh Aceh.
Dalam memaknai proses pemilu 2014 ini,
bermacam asumsi dari masyarakat menurut letak dan daerah mereka memilih, ada
yang berpendapat bahwa pemilu kali ini telah sukses dan berjalan lancar sesuai
amanah demokrasi, namun ada sebagian masyarakat lagi yang menganggap pemilu
kali ini sarat kecurangan dan intimidasi.
“Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Timur Ismail S.
Ag ditangkap kepolisian polres Aceh Timur, Selasa (8/4/2014) sekitar pukul
05.30 WIB. Ia kedapatan membawa surat suara secara diam-diam tanpa pengamanan.
Ismail membawa surat suara dengan menggunakan mobil Doubel Cabin. Surat suara
yang dibawa merupakan untuk DPD, DPR RI, dan DPRA”,
(Indonesia Baru. Co).
“Surat suara sudah tercoblos sebelum pemungutan
suara ditemukan di Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Ratusan surat suara
itu ditemukan saat pemungutan suara pemilu legislatif (pileg) 2014 yang
berlangsung di TPS-TPS di Kecamatan Titue, Kabupaten Pidie, Rabu (9/4)”, (Republika. Co. Id).
Pandangan Islam
Terhadap Kecurangan Pemilu
Islam adalah agama yang
sangat sempurna, dan Islampun sangat membenci kecuarangan-kecurangan yang
terjadi secara umum atau akses dari pileg 2014 ini, Rasulullah sendiri
menegaskan umat Nya untuk berlaku jujur dan adil dalam segala hal, apalagi
dalam pelayanan publik dan kebutuhan ummah
(umum).
“Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga, sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang
tersebut dicatat sebagai orang yang paling jujur. Sesungguhnya dusta itu
membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka dan orang yang
dusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta” (Shahih Bukhari, hal: 65 juz: 4).
Maka
dalam proses pemilu 2014 ini pun sangat dituntut untuk berlaku jujur, karena
kejujuranlah yang akan menceritakan tentang seseorang, apakah ia termasuk dalam
orang-orang yang kuat imannya atau orang-orang yang memiliki keimanan yang
rendah.
”Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan
mengerjakan enam perkara ini niscaya kamu masuk surga. Berkata benar, tepatilah
apabila berjanji, kerjakanlah apabila diamanati orang, jagalah kehormatan,
tundukkanlah pandanganmu dan jangan suka memukul orang”, (HR. Ahmad, 101 hadits.hal:24-25).
Dalam
proses pemilihan, maka pihak KPPS harus berlaku adil terhadap semua partai
politik yang meramaikan pesta demokrasi, karena keadilan itu sangat dituntut
dalam Islam, bahkan keadilan itu juga termaktub dalam Panca Sila sila ke lima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Kepemimpinan yang baik dan diridhai Allah Swt adalah
kepemimpinan yang adil walau dalam perkara yang sangat kecil sekalipun.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu
jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”, (Q.S
Al-Maidah:8).
Dari
Abdillah bin Amr bin Ash r.a berkata: bersabda Rasulullah Saw: “Sesunggunya mereka-mereka yang membuat adil
disisi Allah Ta’ala kelak mereka akan berada di atas mimbar dari cahaya dari
tangan kanan Allah Ar Rahman Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah Ta’ala
adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi sesuatu
bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang mereka
pimpin, (H. R Muslim).
Semoga
kita yang terlibat dalam pemilu kali ini mampu berlaku adil dan jujur dalam
menyelenggarakan proses pemilu, mulai dari masa kampanye sampai dengan
perhitungan suara bahkan sampai menjadi dewan kelak, karena dewan itu adalah
wakil rakyat yang akan memperjuangkan semua aspirasi masyarakat dalam
kesejahteraan mereka.
Sesuatu
yang dilakukan dengan kejujuran dan keadilan akan menghasilkan sesuatu yang
baik dan diridhai Allah swt, namun sesuatu yang dilakukan dengan penuh
kecurangan dan kebohongan maka hasilnya akan mengecewakan semuanya kelak.
Oleh
: Zulkifli, Alumnus STAIN Malikussaleh
Lhokseumawe, Wartawan Citra Aceh
Dan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara
0 komentar:
Post a Comment