Menulis adalah sesuatu yang sering kita
lakukan, adakala kita menulis dibuku, kertas-kertas, twiter, facebook, dan
ditempat lain. Setiap manusia yang telah bisa mengetahui huruf abjad, maka ia
telah bisa menulis, bahkan yang tidak mengetahui abjad pun kadang ia bisa
menulis walau pun itu cuma coretan.
Tulisan yang diharapkan kepada kita
bukan saja mampu menulis broh putoh
(sesuatu yang tidak sistematis dan bermanfaat), tapi kita dituntut menulis
tulisan yang bisa dipublikasi dan bermanfaat bagi pembaca, walau belum bisa
membuat perubahan secara spontan, namun mampu memberikan informasi dan berita
yang bermanfaat bagi pembaca.
Menulis dapat diartikan
sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
media penyampai (Tarigan, 1986). Menurut Djago Tarigan menulis berarti
mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan
perasaan (Sumarno, 2009).
Kemampuan
Menulis
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan
yang diperoleh secara otomatis. Solehan menjelaskan bahwa kemampuan menulis
seseorang bukan dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak
pembelajaran. Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan menulis, seseorang
yang telah mendapatkan pembelajaran menulis belum tentu memiliki kompetensi
menulis dengan andal tanpa banyak latihan menulis (Solehan, dkk, 2008).
Kemampuan menulis ini terlihat dari kemampuan
berbahasa yang produktif, yang menghasilkan ide - ide cemerlang yang dituangkan
dalam bentuk artikel, opini, atau ficture.
Seorang yang tidak berani menulis dan
tidak mencobanya, ia tidak akan pernah bisa menulis artikel, opini, atau
lainnya yang akan di publikasi di media cetak atau media online, sehingga apa
yang ia tulis tidak bermanfaat untuk publik.
Kefobiaan seseoarang kepada tulisan yang
bersifat resmi yang bisa dipublikasi tidak akan hilang, selama ia tidak pernah
mencoba untuk menulis, karena ketakutan dan minder dalam meluahkan gagasan dan
pikiran dalam bentuk tulisan ini tidak akan hilang. Pepatah mengatakan “tidak
akan ada kesuksesan tanpa ada keberanian”, makanya setiap kita mesti berani
menulis dan menulis sehingga tulisan kita layak dipublikasi dan dibaca masyarakat
umum.
Tahap-tahap
Menulis
Seorang penulis harus memperhatikan
beberapa langkah-langkah dalam menulis, agar tulisan yang ia tulis teratur,
bagus, menarik, mempunya kredibel bahkan layak dipublikasi.
Menurut M. Atar Semi (2007), tahap-tahap
menulis terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. tahap pratulis, 2.
tahap penulisan, dan 3. tahap penyuntingan.
Sedangkan menurut Elina Syarif, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009), tahap-tahap menulis terdiri dari enam langkah, yaitu: 1. draf kasar, 2. berbagi, 3. perbaikan, 4. menyunting, 5. penulisan kembali, 6. evaluasi.
Dengan melihat beberapa tahapan dalam
menulis, maka kita sebagai pemula yang baru memulai menulis maka sangat
membantu dalam menghasilkan suatu
tulisan, namun kadangkala tulisan itu layak dan tidak layaknya di publikasi itu
tergantung seberapa serius kita dalam menulis, dan seberapa besar kemaun kita
untuk menulis dan memperbaiki tulisan - tulisan
yang patut di edit kembali.
Tujuan
Kita Menulis
Tujuan menulis antara lain: a. untuk
menceritakan sesuatu, b. untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, c. untuk
menjelaskan sesuatu, d. untuk meyakinkan, dan e. untuk merangkum ( M. Atar
Semi, 2007).
Sedangkan menurut Elina, Zulkarnaini, dan Sumarno, 2009: tujuan menulis adalah: a. menginformasikan, b. membujuk, c. mendidik, d. menghibur.
Dengan menulis kita bisa bercerita
tentang diri kita atau sesuatu yang menarik, memberikan petunjuk kepada pembaca
tentang suatu sistem, bahkan dengan menulis kita menjadi pendidik yang mampu
mendidik seluruh manusia dimuka bumi ini yang hobby membaca tanpa perlu
bertatap muka dengan kita. Ilmu atau pengetahuan yang ingin kita transfer dan
informasikan kepada orang-orang adalah dengan menulis, itu yang terbaik.
Penulis adalah sang reformasi yang mampu
mengubah dunia, budaya dan peradaban manusia dengan tulisannya. Manusia akan
mengubah perilaku, adat, adab, dan budaya dengan membaca tulisan-tulisan yang bermanfaat
dari seorang penulis, bahkan seorang akan merubah karakter hidupnya setelah
membaca suatu tulisan.
Penulis juga seorang pahlawan yang
sangat berjasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dimuka bumi ini, berkat
tulisan-tulisannya sang generasi bisa meneruskan pembaharuan sehingga mampu
menciptakan sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi agama dan negara.
Nah, mulai sekarang mari kita mencoba
menulis, memberanikan diri kita dengan menulis, menghilangkan fobia dalam
tulisan. Walau tulisan kita tidak sebagus para pakar - pakar di Indonesia dan
dunia, namun kita telah mencobanya dan ini membuktikan bahwa kita telah berani
melakukan perubahan.
Saya berharap, siapa pun yang membaca
tulisan ini bisa termotivasi untuk menulis dan menghasilkan karya-karya lewat
tulisan, tiada yang indah yang mampu kita persembahkan kepada orang lain dan
para generasi, selain tulisan – tulisan yang bermanfat yang kita tinggalkan,
orang akan mengenang kita selamanya dengan tulisan walau kita telah tiada
ratusan tahun yang silam.
Email: joel_buloh@yahoo.com
Setuju
ReplyDeleteSiap
Deletebener sekaliiiii.....jadi terniat untuk belajar menulis lagi, trimakasih buat tulisan yang sangat menginspirasi.
ReplyDeleteSama²
DeleteMakasih buk
ReplyDeleteTerimkasih saya termotivasi, kalau boleh saran untuk referensi bukunya tolong di cantummkan juga diakhir tulisan.. terimkasih
ReplyDeleteIn syaa Allah
Delete