Sekolah
Demokrasi Aceh Utara (SDAU) resmi didirikan pada tahun 2011 setelah pada akhir
tahun Desember 2010 SDAU melakukan kegiatan persiapan.
Gagasan untuk
membentuk semacam “Sekolah Demokrasi” didasarkan pada pertimbangan bahwa
demokrasi dapat didorong maju dengan menggunakan berbagai cara yang semakin
memungkinkan berjalannya proses-proses yang membuka partisipasi rakyat secara
lebih luas. Proses-proses tersebut dapat disingkat dengan beberapa kata kunci
seperti rekrutmen politik, artikulasi kepentingan dan aspirasi politik serta
agregasi berbagai kepentingan tersebut agar mendapat dukungan yang lebih luas,
yang kemudian dibantu oleh komunikasi politik untuk membuat agregasi
kepentingan itu kembali diterima para aktor politik dan para beneficiaries
demokrasi sebagai kepentingan mereka (Website
: http://sekolahdemokrasi.sepakat.or.id).
Materi - materi yang di ajarkan di
Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) bukan saja masalah cara berdemokrasi yang
baik, namun ada materi yang membimbing dan melatih generasi Aceh Utara yang
mampu menulis dan mempublikasikan tulisannya di media cetak dan media online.
Diawal pertemuan in class, Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) telah melatih seluruh
siswa dari angkatan pertama (2011) sampai dengan angkatan ke empat (2014) untuk
menjadi penulis yang dikenal didunia, baik penulis di media cetak atau media
online.
Minggu pertama SDAU telah menyajikan
materi “Pelatihan Menulis” yang dibimbing oleh dua senior yang sudah sangat
terkenal di dunia jurnalistik, yaitu Teuku Kemal Fasha dan Ayi Jufridar selama
tiga hari full, dari pagi sampai sore. Dan disela-sela palatihan menulis, siswa
SDAU juga dibantu oleh Bisma, Asma dan Darmadi dalam membimbing menulis,
mengedit dan menempatkan bahasa yang bagus.
Misi :
·
Mengembangkan
berbagai model pembelajaran demokrasi yang berkelanjutan dengan fokus pada
suatu konteks konkrit.
·
Melembagakan
hubungan antara masyarakat dan pemerintah melalui berfungsinya sistem
multi-partai yang efektif dan lembaga-lembaga demokrasi lainnya.
·
Memfasilitasi
pendidikan demokrasi dan penyadaran politik bagi warga negara.
·
Memperluas
besaran partisipasi warga negara dalam mewujudkan demokrasi yang beradab.
·
Memfasilitasi
pembentukan jejaring yang menghubungkan masyarakat politik dan masyarakat
sipil.
·
Memperluas
jejaring multipihak untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dan tradisi demokrasi.
Visi:
Terciptanya
komunitas yang memiliki pengalaman dan komitmen untuk transformasi kearah
masyarakat demokratis, sadar politik dan mampu berpartisipasi dalam
pengembangan kebijakan publik melalui wacana demokrasi dalam sistem politik
multi-partai Indonesia.
Kelulusan
Dalam kelulusan
Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU), para siswa dituntut utuk menulis
lima buah artikel atau opini yang dimuat dimedia cetak dan media online yang
ternama di Indonesia, baik media bersifat nasional atau lokal. Setelah tulisan
para siswa dimuat di media, maka diakhir tahun pelajaran siswa diwajibkan
mengikuti ujian nasional secara tertulis.
Dari standard
kelulusan inilah, para siswa SDAU belajar menulis sehingga ia mampu menulis
artikel - artikel dan opini – opini, sehingga kian hari para siswa kian mahir
dalam menulis sehingga terciptalah kader-kader penulis (jurnalis) yang handal
dan terkenal di kancah daerah atau nasional.
Seorang siswa
yang dulunya tidak bisa menulis opini, kini ia telah bisa menulis opini dan ia
telah menghasilkan tujuh opini yang dimuat dalam bermacam media selama enam
hari pelatihan. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, sehingga dengan adanya
SDAU ini, Aceh telah mampu mengorbit dan mencetak para pahlawan yang berjuang
lewat tulisan untuk mendidik anak bangsa dan membawa Aceh kedalam perubahan
yang lebih maju. Bahkan SDAU telah mencetak para penulis muda yang masih duduk
dibangku studi kuliah, dan ini sebagai aset Aceh yang sangat cemerlang buat
kedepan.
Seorang pahlawan
bukan saja mereka yang meninggal dalam kancah peperangan melawan musuh, namun
juga mereka yang telah mencetuskan idenya yang bermanfaat untuk bangsa lewat
sumbangan tulisannya yang bermanfaat. Seorang penulis akan dikenang sepanjang
masa walau ia telah tiada.
0 komentar:
Post a Comment