“... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ....”, (Q. S
ar-Ra’du: 11).
Penafsiran ayat
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum) artinya Dia tidak mencabut dari
mereka nikmat Nya (sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri) dari keadaan yang baik dengan melakukan perbuatan maksiat.
Tafsir Ibnu
Katsir
Ibnu Abi Hatim
meriwayatkan dari Ibrahim, dia berkata: Allah mewahyukan kepada salah seorang
nabi Bani Israel: Katakanlah pada kaummu, “Tidaklah penduduk satu negeri dan tidaklah penghuni satu rumah yang berada
dalam ketaatan kepada Allah, kemudian mereka beralih kepada kemaksiatan
terhadap Allah melainkan Allah mengalihkan dari mereka apa yang mereka cintai
kepada apa yang mereka benci. “kemudian Ibrahim berkata: pembenaran atas
pernyataan itu terdapat dalam kitab Allah, “sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka
sendiri”.
Tafsir Baidhawi
(Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum) dari pada kesehatan dan nikmat (sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri) dari pada keadaan
yang baik ke keadaan yang buruk.
Tafsir Al
Misbah
(Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri). Tuhan tidak akan merubah keadaan mereka, selama
mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.
Tafsir as-Sa’di
(Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum) dari pada nikmat dan ihsan dan
ketengan hidup (sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri) dengan bahwa berpindahlah mereka dari iman kepada kafir dari taat
kepada maksiat dari syukur nikmat Allah kepada angkuh dengannya nikmat, maka
mengambil oleh Allah akan nikmat mereka.
0 komentar:
Post a Comment