Manusia yang
normal akan memiliki anggota tubuh yang sempurna, antara lain memiliki dua
telinga dan satu mulut.
Karena manusia
itu Allah ciptakan dalam bentuk yang sangat indah dan sangat sempurna, karena
selain punya anggota juga memiliki akal dan fikiran.
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”, (Q. S At Tin:
4).
Didalam tafsir
Jalalain ditafsirkan bahwa “(Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia)
artinya semua manusia (dalam bentuk yang sebaik-baiknya) artinya baik bentuk
atau pun penampilannya amatlah baik”.
Sedangkan dalam
tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa “Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk sebaik-baiknya” inilah yang disumpahkan. Bahwa Allah telah
menciptakan manusia dengan bentuk yang paling baik dan membentuk dengan
pendirian yang kokoh, anggota tubuh yang sempurna dan mempercantiknya.
Fungsi
Diciptakan Telinga dan Mulut
Pada dasarnya
telinga diciptakan oleh Allah Swt adalah sebagai alat untuk mendengar dan ini
tidak terlepas tentang apa saja yang didengar, baik perkara yang baik menurut
agama atau perkara yang tidak baik, atau perkara yang dianjurkan mendengarnya
atau yang dilarang untuk mendengarkannya.
“kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur”, (Q. S As Sajadah: 9).
Pada lafal “as-sama’”
bermakna jama’ yang artinya pendengaran-pendengaran sekalipun bentuknya mufrad.
Juga dalam
surat Al Mulk Allah juga berfirman “Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan
kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi)
Amat sedikit kamu bersyukur”, (Q. S Al Mulk: 23).
Kemudian dalam
ayat yang lain Allah Swt berfirman: “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”, (Q. S An Nahlu: 78).
Namun keberadaan
pendengaran yang ada pada manusia tidak menjamin manusia itu melaksanakan apa
yang diperintahkan oleh Allah, bahkan kebanyakan dari manusia itu mendengar
ayat-ayat Allah tapi tidak melekat dalam dirinya bahkan idak ermoivasi unuk
menjalankan perinah Allah Swt.
“dan
Sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami
belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan
kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran,
penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka,
karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh
siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya”, (Q. S Al Ahqaf: 26).
Sedangkan mulut
(bermakna lisan) berfungsi untuk berbicara atau mengucapkan asma-asma Allah
Swt.
“(Tuhan) yang
Maha pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia.
mengajarnya pandai berbicara”, (Q. S Ar Rahman: 1-4).
Dalam al-Quran
surat Al Balad Allah berfirman “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua
buah mata, lidah dan dua buah bibir”, (Q. S Al Balad: 8-9).
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah
Perkataan yang benar”, (Q. S Al Ahzab: 70).
Jika manusia mempergunakan
lidahnya untuk sesuatu yang baik dan bernilai ibadah, maka inilah yang dituntut
dari seorang mukmin, dan ini merupakan perwujudan dari rasa syukurnya hamba
kepada Allah.
Sebaliknya lidah
juga dan membuat manusia itu kufur kepada Allah atau perpecahan sesama manusia
bahkan dengan lidahlah hancurnya sesuatu dan selamatnya sesuatu.
“Sesungguhnya
ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridhaan
Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu Allah
menaikkan beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar
berbicara dengan suau kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya
penting, dengan sebab satu kalimat itu dia erjungkal di dalam neraka jahannam”,
(H. R Bukhari).
Abu ‘Ali ad
Daqqaq r.a berkata “Orang yang berbicara dengan kebathilan adalah setan yang
berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu”,
(Ibnu Qayyim: Ad da’ wad Dawa’).
Hikmah Diciptakan
Dua Telinga dan Satu Mulut
Manusia diciptakan
oleh Allah due telinga dan satu mulut, telinga berfungsi untuk mendengar
sedangkan mulut berfungsi untuk berbicara. Ini mengandung hikmah bahwa kita
manusia harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara.
Mendengarlah dua
kali sebelum kita berkata satu kali, karena keterlanjuran dalam berbicara dapat
membuat murka Allah atau perpecahan sesama manusia tersebut.
0 komentar:
Post a Comment