Sunday, December 9, 2018

Hikmah Diciptakan Dua Telinga dan Satu Mulut


Manusia yang normal akan memiliki anggota tubuh yang sempurna, antara lain memiliki dua telinga dan satu mulut.

Karena manusia itu Allah ciptakan dalam bentuk yang sangat indah dan sangat sempurna, karena selain punya anggota juga memiliki akal dan fikiran.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”, (Q. S At Tin: 4).

Didalam tafsir Jalalain ditafsirkan bahwa “(Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) artinya semua manusia (dalam bentuk yang sebaik-baiknya) artinya baik bentuk atau pun penampilannya amatlah baik”.

Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya” inilah yang disumpahkan. Bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling baik dan membentuk dengan pendirian yang kokoh, anggota tubuh yang sempurna dan mempercantiknya.


Fungsi Diciptakan Telinga dan Mulut

Pada dasarnya telinga diciptakan oleh Allah Swt adalah sebagai alat untuk mendengar dan ini tidak terlepas tentang apa saja yang didengar, baik perkara yang baik menurut agama atau perkara yang tidak baik, atau perkara yang dianjurkan mendengarnya atau yang dilarang untuk mendengarkannya.

“kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”, (Q. S As Sajadah: 9).

Pada lafal “as-sama’” bermakna jama’ yang artinya pendengaran-pendengaran sekalipun bentuknya mufrad.

Juga dalam surat Al Mulk Allah juga berfirman “Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur”, (Q. S Al Mulk: 23).

Kemudian dalam ayat yang lain Allah Swt berfirman: “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”, (Q. S An Nahlu: 78).

Namun keberadaan pendengaran yang ada pada manusia tidak menjamin manusia itu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah, bahkan kebanyakan dari manusia itu mendengar ayat-ayat Allah tapi tidak melekat dalam dirinya bahkan idak ermoivasi unuk menjalankan perinah Allah Swt.

“dan Sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya”, (Q. S Al Ahqaf: 26).

Sedangkan mulut (bermakna lisan) berfungsi untuk berbicara atau mengucapkan asma-asma Allah Swt.

“(Tuhan) yang Maha pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. mengajarnya pandai berbicara”, (Q. S Ar Rahman: 1-4).

Dalam al-Quran surat Al Balad Allah berfirman “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir”, (Q. S Al Balad: 8-9).

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar”, (Q. S Al Ahzab: 70).

Jika manusia mempergunakan lidahnya untuk sesuatu yang baik dan bernilai ibadah, maka inilah yang dituntut dari seorang mukmin, dan ini merupakan perwujudan dari rasa syukurnya hamba kepada Allah.

Sebaliknya lidah juga dan membuat manusia itu kufur kepada Allah atau perpecahan sesama manusia bahkan dengan lidahlah hancurnya sesuatu dan selamatnya sesuatu.

“Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkan beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan suau kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu dia erjungkal di dalam neraka jahannam”, (H. R Bukhari).

Abu ‘Ali ad Daqqaq r.a berkata “Orang yang berbicara dengan kebathilan adalah setan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu”, (Ibnu Qayyim: Ad da’ wad Dawa’).


Hikmah Diciptakan Dua Telinga dan Satu Mulut

Manusia diciptakan oleh Allah due telinga dan satu mulut, telinga berfungsi untuk mendengar sedangkan mulut berfungsi untuk berbicara. Ini mengandung hikmah bahwa kita manusia harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara.

Mendengarlah dua kali sebelum kita berkata satu kali, karena keterlanjuran dalam berbicara dapat membuat murka Allah atau perpecahan sesama manusia tersebut.

0 komentar:

Post a Comment