Monday, March 30, 2020

Shalat Orang Syariat, Tharikat dan Ma'rifat

Beberapa hari yang lalu ada pertanyaan tentang shalat hakikat, baik, saya luruskan pertanyaan dulu, bukan shalat hakikat tapi shalat orang hakikat.

Sebelum menjelaskan teng shalat orang hakikat saya akan menjelaskan bahwa kaifiat shalat itu sama, apakah itu shalat orang syariat, tarikat dan hakikat dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun yang dikhususkan.

Kalau shalatnya sama secara kaifiyat, apa juga perbedaannya? Perbedaannya adalah tentang cara pandang diri dan hatinya, bukan cara melakukan shalat yang beda.

Cara pandang diri dan hatinya

1) Shalat orang syariat itu yaitu orang memandang dari padanya kepada Allah Swt swrta suci dari pada riya dan sum'ah, semata² karena harap dapat fahala dan takut akan azab, serta mengetahui segala syarat, rukunnya dan mengetahui dan mengetahui segala yang membatalkan shalat.

2) Shalat orang tarekat, yaitu itikadnya hadhir Allah Swt pada hadapannya, melihat segala perbuatan shalatnya, mendengar segala bacaannya, maka ia sangat khusyu' dan tadharu'nya, karena Allah Swt hadhir pada hadapannya, ia suci dari pada riya dan sum'ah, ia melaksanakan shalat bukan karena harap fahala dan bukan karena takut akan siksa, ia melakukan shalat hanya memandang dirinya sebagai hamba yang senantiasa mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan, ia mengerjakan amalnya dari pada sekedar hadhir hatinya kepada Allah Swt, dalam shalat ia memandang dari pada Allah kepadanya.

3) Shalatborang hakikat, yaitu ia tiada memandang bagi dirinya amalannya, hanya memandang perbuatan Allah Swt yang berlaku pada dirinya yang ditaqdirkan pada azli sebelum dijadikan dia, hanya memandang bagi dirinya jadi alat seperti pena pada orang yang menulis.Maha Suci Allah Swt dari pada alat.

Hanya dipandangnya segala amalnya minallah, billahi dan lillahi, dari pada Allah, bagi Allah dan untuk Allah.

Maka inilah perbedaan itikad shalat orang syariat, tarikat dan hakikat.

(Muhammad Shalih ~ Kasyful Asrar, h. 36-37)

0 komentar:

Post a Comment