Wednesday, March 11, 2020

Sifat Qiyamu Binafsi Bagi Allah Swt

Sifat yang wajib bagi Allah Swt qiyamu binafsihi. Qiyamu binafsihi ditafsirkan dengan dua makna, yaitu:

Pertama; bahwa sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan kepada tempat untuk berdiri.

Kedua; bahwa sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan kepada Mukhshish, yaitu Mujid (yang menjadikan).

Sedangkan yang kedua ini, jika ada Ianya Allah itu terkaya dari pada Mukhshish dengan sebab sifat qidamnya, niscaya tidak membutihkan pengecualian, karena goresan jahil dalam kitab ini sangat besar kemungkinannya, maka tidak boleh tidak dari pada memperjelas kembali dengan segala aqidah.

Lawan dari sifat qiyamu binafsihi adalah berhajat kepada tempat dan Mukhashish.

Dalil tentang sifat qiyamu binafsihi adalah bahwa sesungguhnya jikalau Allah berhajat kepada tempat (zat) untuk tempat berdiri, niscaya sungguh ada Ianya Allah itu sifat, karena sesungguhnya yang berhajat kepada tempat untuk berdiri itulah sifat, zat tidak membutuhkan kepada zat lain untuk berdiri.

Mustahillah keadaan Allah Swt itu sifat, karena jikalau Allah itu sifat niscaya tidak bersifat Allah dengan sifat ma'ani dan ma'nawiyah.

Sedangkan sifat ma'ani dan ma'nawiyah itu wajib pada Allah Swt, karena telah berdirilah dalil-dalil. Maka tidak bersifatnya Allah dengan sifat itu batal, maka batallah yang menunjuki bahwa Allah tidak bersifat dengan sifat.l Allaherkaya dari pada berhajat kepada tempat.

Maka apabila batallah berhajatnya Allah kepada tempat niscaya sebutlah terkayanya Allah dari pada tempat, inilah yang dicari.

Dan jikalau berhajat Allah Swt kepada Mukhshish (mujid) yang menjadikannya, niscaya sungguh ada Ianya Allah itu bahru, karena yang berhajat kepada Mukhshish hanyalah yang bahru, sedangkan zat Allah yang qadim tidak membutuhkan Mukhshish.

Sedangkan keadaan Allah bahru itu mustahil, karena telah terdahululah wajib wjudnya Allah, qidamnya Allah dan baqanya Allah, nisbah zat dan sifat.

(Ibrahim bin Muhammad Al Bajuri, Tijan Darari, h. 4).

0 komentar:

Post a Comment