Tuesday, October 10, 2017

Larangan Berhias Dan Berbusana Berlebihan

Di riwayatkan dari Aisyah Ra, katanya ketika Rasulullah Saw sedang duduk beristirahat di masjid, tiba tiba ada seorang perempuan golongan Muzainah terlihat memamerkan dandanannya di masjid sambil menyeret nyeret busana panjangnya Rasulullah Saw bersabda:”Hai sekalian manusia, laranglah istri istrimu (termasuk anak anak remaja perempuan yang mereka miliki) mengenakan dandanan seraya berjalan angkuh di dalam masjid. Sesungguhnya Bani Israil tidak akan dilaknati sehingga kaum perempuan mereka dandanan menyolok(berlebihan)dan berjalan di dalam masjid”. (Di riwayatkan Ibnu majah)

Rasulullah Saw  bersabda : ”Mana saja seorang perempuan yang mengenakan wewangian, kemudian keluar rumah lalu melewati orang banyak dengan maksud agar mereka mencium bau harumnya, maka perempuan itu termasuk golongan perempuan yang berzina dan setiap mata yang memandang itu melakukan zina”. (diriwayatkan Ahmad Annasai dan Al Hakim dari Ibnu abu Musa Al Asy’ari)

Rasulullah Saw bersabda :”Aku melihat di surga, ternyata sebagian besar isinya (yakni penghuninya ) adalah golongan orang fakir. Dan aku melihat neraka ternyata sebagian besar penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Turmudzi, dari Anas dan diriwayat oleh bukhari dan Turmudzi dari Imran bin Hashin).

Yang demikian itu di sebabkan karena, mereka sedikit sekali mentaati Allah, mentaati Rasul-Nya dan mentaati suaminya. Sebaliknya mereka lebih suka memamerkan dandannannya (tabaruj).

Dalam pengertiannya yang di sebut “tabaruj” adalah seorang perempuan apabila bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus dan berdandan mencolok yang tidak biasanya seperti itu. Ia keluar itu dapat mengganggu kaum lelaki, Kalaupun ia bisa menyelamatkan diri, tetapi kaum lelaki tidak akan selamat dari sikapnya. Karena itu Nabi Muhammad Saw  mengingatkan bahwa, orang perempuan itu segala aurat.

Rasulullah Saw bersabda :”Orang perempuan itu segala aurat. Apabila keluar rumah maka syaitan memperhatikannya terus untuk menyesatkannya. Dan yang lebih mendekatkan seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya”.

Dalam Riwayat lain di jelaskan: ”Orang perempuan itu segala aurat, maka peringatilah mereka, Karena manakala seorang perempuan keluar jalan, dan keluarganya berkata:”hendak kemana kamu.. ?”. Ia menjawab: ”aku hendak membesuk orang sakit, atau aku hendak mengiringi jenazah, maka tidak henti hentinya syaitan menggodanya hingga ia mengeluarkan lengannya (yakni ia mengeluarkan sebagian tubuhya). Tidak ada perempuan yang berusaha memperoleh keridhaan Allah seperti kalau dirinya tinggal di rumah, menyembah Tuhannya dan meaati suaminya”.

Hatim Al Asham mengatakan, “Wanita shalehah itu menjadi tiangnya agama dan sebagai pemakmur (yang meramaikan) rumah serta membantu suami melaksanakan ketaatan pada Allah. Sebaliknya perempuan yang suka melanggar hukum, dapat menghancurkan hati suaminya dengan tertawa”.

Abdullah bin ‘umar Ra mengatakan: ”Tanda-tanda perempuan yang shalihah adalah, jika mempunyai kecintaan takut pada Allah dan bersikap qana’ah (menerima apa adanya) terhadap apa yang di berikan Allah. Ia di hiasi sifat pemurah terhadap perkara yang di miliki, ibadahnya baik, berbakti pada suami dan gemar mempersiapkan diri beramal shalih untuk persiapan mati”.


Sumber : Kitab Syarah ‘Uqudul Lijain


Bersambung ...

0 komentar:

Post a Comment