Thursday, October 5, 2017

Hak-hak suami atas istri

Fasal 2

Rasulullah Saw bersabda :

”Siapa saja kaum wanita (istri) yang mati sedangkan suaminya meridhainya, maka kelak ia masuk surga”, (Diriwayatkan Tirmizdi Ibnu Majah, Hakim dari Ummu Salamah).

Rasulullah Saw bersabda :

Apabila seorang Isteri menunaikan shalat lima waktunya, berpuasa dibulannya, pandai-pandai memelihara kemaluannya dan mentaati suaminya, kelak akan dikatakan kepadanya:”Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki”, (Diriwayatkan oleh Ahma)

Tersebut dalam suatu riwayat ada seorang perempuan datang menghadap Nabi Saw seraya berkata :

Wahai Rasulullah, aku ini utusan dari kaum wanita yang diminta menghadapmu.  Yaitu menanyakan masalah jihad yang hanya diwajibkan Allah kepada kaum laki-laki. Kalau mereka terluka mendapatkan pahala. Kalau mereka terbunuh, mereka bahkan sebagai orang-orang yang hidup disisi Tuhannya seraya memperoleh rizki. sedangkan kami dari golongan wanita ini selalu setia mengikuti dan membantu mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Namun demikian kenapa kami tidak memperoleh pahala berjihad seperti yang diberikan pada mereka, Rasullah Saw bersabda:”sampaikan kepada siapa saja kaum wanita yang kamu jumpai bahwa, mentati suami dengan mengakui hak-haknya sesengguhnya telah menyamai dengan fahala berjihad. Tetapi sedikit sekali diantaramu melaksanakan”, (Diriwayatkan oleh Al Bazzar da Thabrani).


Dalam Firman Allah Swt Surat An-Nisa’ ayat ke 32 : 

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.


Yang dimaksud adalah pahala yang diberikan Allah Swt kepada kaum lelaki karena menunaikan jihad. Sedangkan pahala yang diberikan Allah Swt kepada kaum wanita adalah lantaran mereka memelihara kemaluannya dan mentaati Allah Swt serta mentaati suaminya. Pahala kaum lelaki dan wanita di akhirat kelak kedudukannya sama. Yang demikian karena, perbuatan baik itu dilipatgandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat. Baik hal itu berlaku bagi kaum lelaki maupun wanita.  keutamaan kaum lelaki atas kaum wanita hanyalah sebatas masa di dunia. Demikian menurut penafsiran Asy Syarbini didalam Tafsirnya.

Iman Ali Ra mengatakan:

Seburuk-buruk sifat kaum lelaki namun sebaik-baik sifat sifat kaum wanita , penakut. Sebab kaum wanita (Isteri) itu bakhil maka akan dapat memelihara hartanya dsn hartanya dan suami saja, kalau  isteri (wanita) itu merasa besar maka perasaan besarnya itu akan mencegah diri nya banyak bicara kepada setiap orang dengan gaya bicara yang lunak, yang memungkinkan mengundang perhatian. kalau wanita itu penakut dari segala sesuatu maka ia tidak akan keluar rumah dan merasa takut ketempat-tempat yang dapat mengundang dugaan lantaran takut kepada Suaminya”.

Nabi Dawud As mengatakan :

Isteri yang berakhlak buruk bagi seorang suami, kalau dimisalkan adalah bagaikan orangtua renta yang memikul beban berat. Sedang isteri yang shalihah bagi seorang suami bagaikan mahkota yang dilapisi emas. Manakala suami memandangnya,maka membuat ketenangan


Sumber Kitab Syarah ‘Uqudul Lijain

Bersambung ...

0 komentar:

Post a Comment