Tuesday, January 8, 2019

Meletakkan Kayu dan Menanam Pohon Diatas Kubur


Menaruh Kayu diatas kubur

Tersebut dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 64:

طرح الشجر الأخضر على القبر استحسنه بعض العلماء وأنكره الخطابي
“Meletakkan kayu yang masih hijau (belum kiring) diatas kubur yang menganggap baik oleh sebahagian ulama dang mengingkari oleh Al-Khathabiy”.

Tersebut dalam kitab Fathul Muin yang dicetak bersama I’annatuth Thalibin, juz 2 halaman 119:

يسن وضع جريدة خضراء على القبر للاتباع ولأنه يخفف عنه ببركة تسبيحها  وقيس بها ما اعتيد من طرح نحو الريحان الرطب ويحرم أخذ شيء منهما ما لم ييبسا
“Disunatkan meletakkan pelepah yang masih hijau diatas kubur karena ittiba’ (mengikuti perbuatan Nabi saw). Dan karena pelepah itu dapat meringankan mayat dengan berkat tasbihnya. Dan diqiyaskan dengan pelepah apa yang telah menjadi kebiasaan yaitu meletakkan tumbuh-tubuhan berbau harum yang masih basah. Dan haram mengambil suatupun daripadanya selama belum kering”.

Menanam pohon diatas kubur

Tersebut dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 64:

وأما غرس الشجر على القبر وسقيها فإن أدى وصول النداوة أو عروق الشجر إلى الميت حرم ، وإلا كره كراهة شديدة ، وقد يقال يحرم

“Dan adapun menanam pohon diatas kubur dan menyiramnya, maka jika sampai basah atau akar kayu itu kepada mayat niscaya diharamkan. Dan jika tidak sampai, maka hukumnya sangat dimakruhkan, dan kadang-kadang dihukumi haram”.

Apakah menanam pohon jarak (bak lawah: bhs Aceh) dan pohon kamboja (jeumpa keubiru: bhs Aceh), termasuk dalam menanam pohon? Wallahu A’lam.

Oleh Teungku Nashiruddin bin Hanafiyyah Asy-Syafi’iy Al-Asyiy



0 komentar:

Post a Comment