Friday, June 26, 2020

Orang Yang Tidak Diterima Tobat Lagi


اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآَنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
صدق الله العظيم
Tafsir Jalalain
وَلَيْسَتْ التَّوْبَة لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَات" الذُّنُوب "حَتَّى إذَا حَضَرَ أَحَدهمْ الْمَوْت" وَأَخَذَ فِي النَّزْع "قَالَ" عِنْد مُشَاهَدَة مَا هُوَ فِيهِ "إنِّي تُبْت الْآن" فَلَا يَنْفَعهُ ذَلِكَ وَلَا يُقْبَل مِنْهُ "وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّار" إذَا تَابُوا فِي الْآخِرَة عِنْد مُعَايَنَة الْعَذَاب لَا تُقْبَل مِنْهُمْ "أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا" أَعْدَدْنَا "لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا" مُؤْلِمًا
Jadi, dalam surat An Nisa’ ayat 18 Allah Swt berfirman وَلَيْسَتْ التَّوْبَة لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَات" الذُّنُوب  tidak ada tobat orang yang mengerjakan keburukan, makan tidak ada tobat disini وليست قبولها tidak diterimanya tobat orang yang melakukan maksiat, maka sangat disayangkan ketika orang yang mengerjakan maksiat namun pintu tobat telah ditutup oleh Allah Swt, orang tersebut dalam keadaan berdosa, ketika bertobat meminta keampunan Alah Swt, Allah tidak menerimanya lagi, pintu tobat telah ditutup kepada orang tersebut.

Siapakah orang tersebut yang tidak diterima lagi tobatnya saat ia bertobat kepada Allah Swt? Padahal Allah Swt Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah Maha Pengampun, Allah senantiasa menerima tobat orang-orang yang bertobat karena Allah Maha Pengampun. Orang yang tidak lagi diterima tobatnya dan pintu tobat telah tertutup adalah  حَتَّى إذَا حَضَرَ أَحَدهمْ الْمَوْت waktu kematian telah datang, ketka kematian telah datang kepada seseorang makapintu tobat telah tertutup, walaupun kita menangis, meratapi seraya memohon kepada Allah Swt “Ya Allah, ampunilah dosaku, aku telah bertobat kepada Mu Ya Allah, (sambil tangan ditengadahkan dan seraya berkata) استغفرالله العظيم  Allah tetap tidak menerima tobat orang tersebut karena pintu tobat telah tertutup.

Sampai dimanakah saat kematian datang dan pintu tobat telah tertutup? Al Mufasir berkata وَأَخَذَ فِي النَّزْع  ketika orang telah nad’a, bagaimanakah makna nad’a itu? Al Mufassir mengatakan اذا بلغت الروح الحلقوم وغرغر الموت  ketika ruh telah sampai tenggorokan. Seseorang mengerjakan maksiat kepada Allah Swt kemudian datanglah kematian kepadanya sampai batas ruh telah sampai kepada tenggorokan, maka ketika itu baru ia bertobat dan meminta ampun kepad Allah Swt “Ya Allah ampuni dosa ku Ya Allah, aku bertobat kepada Mu” وَلَيْسَتْ التَّوْبَة  tidak diterima lago tobatnya.

Sedangkan kita tidak pernah tau kapan kematian itu datang, kapan ruh sampai ditenggerokan karena itu rahasia Allah Swt, oleh karena demikian kita yang masih hidup dan masih beri umur oleh Allahsenantiasalah bertobat kepada Allah Swt, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya, karena ditakutkan ketika kita sedang bermaksiat kepada Allah, sedang berzina, sedang berjudi, sedang korupsi, ketika sedang meninggalkan shalat, ketikasedang tidak berpuasa dan ketika sedangmengerjakan dosa-dosa ketika itu pula datangnya nyawa sampai tenggerokan ketika itulah baru bertobat, maka sungguh sangat disayangkan karena ketika itu tidak diterima lagi tobat oleh Allah Swt. Karena ketika itulah kita baru berkata إنِّي تُبْت الْآن  Sesungguhnya aku bertobat sekarang, padahal saat masih sehat, saat masih kuat dan saat masih ada umur kita lupa untuk bertobat kepada Allah Swt, bahkan lupa dengan perkara-perkara dunia seperti menyihir orang lain, megupat.

Ketika ruh sudah sampai tenggorokan, Al Mufassir menjelaskan عِنْد مُشَاهَدَة مَا هُوَ فِيهِ  oang ketika sedang nad’a yaitu ketika ruh sudah sampai tenggerokan Allah Swt memperlihatkan semua rekaman kehidupannya semenjak ia baligh sampai ia meninggal. Bagi siapa yang dalam kehidupannya banyak melakukan kebaikan maka ketika itu ia menyaksikan rekaman yang sangat bagus, laksana menonton film yang sangat ia sukai sambil tersenyum, melihat fahala-fahalanya dan akhirnya diperlihatkannya surga dan tempat didalam surga, sedang lezatnya menikmati keindahan surga maka ketika itulah Allah Swt menarik nyawanya. Orang yang rekaman hidupnya senantiasa dalam keburukan, sejak baligh sampai kematian tiba tidak pernah melaksanakan shalat, puasa, berzina. Berjudi, membeli buntut, berdukun, korupsi, mencuri dan sebaginya, maka semua rekaman keburukan itu diputar kembali saat ruhsudah sampai kekerongkongan, saat melihat rekaman keburukan tersebut per item, maka per item kita beronta-ronta dengan rasa kesedihan dan sangat menyesal dan ketika itulah berkata إنِّي تُبْت الْآن    sesungguhnya saya bertobat sekarang, tetapi pintu tobat telah tertutup, karena ketika nyawa elah sampai tenggerokan maka ketika itu kita telah mengetahui dimana tempat kedudukan di akhirat kelak لان انسان الغرغرة يرى مقعده فى الجنة او فى النار  ketika seseorang sedang nad’a, nyawa telah sampai kekerongkongan ketika itu orang dapat melihat kedudukannya kelak diakhirat, disurga atau dineraka, maka itulah kita telah mengetahuinya saat dikebumikan, kubur kita satu taman dari taman surga atau satu lubang dari lubang neraka.

Maka senantiasalah bertobat kepada Allah swt sebelum ruh sampai ke kerongkongan apabila kita pernah melakukan maksiat kepada Allah Swt, karena ketika nyawa telah sampai ke tenggerokan maka tidak dibuka lagi pintu tobat dan termasuklah kita kedalam golongan orang yang disebutkan dalam ayat ini.

Kemudian ketika kita berkata إنِّي تُبْت الْآن  sesungguhnya saya bertobat ya Allah فَلَا يَنْفَعهُ ذَلِكَ وَلَا يُقْبَل مِنْهُ   tobat ketika itu tidak lagi bermanfaat dan tidak dterima lagi oleh Allah Swt, maka kita mati dalam keadaan suul khatimah, na’uzubillahi minzalik, inilah golongan yang pertama.

Golongan yang kedua firman Allah Swt وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّار  dan tidak diterima tobat adalah orang-orang yang matilah mereka dalam keadaan tidak beriman kepada Allah Swt, dalam keadaan tidak mau mengucap dua kalimah syahadat إذَا تَابُوا فِي الْآخِرَة عِنْد مُعَايَنَة الْعَذَاب لَا تُقْبَل مِنْهُمْ  ketika bertobat orang-orang yang tidak beriman kepada Allah di akhirat ketika mereka melihat berbagai macam azab Allah Swt, baik huru hara kiamat, panasnya matahari ketika dan diperlihatkan neraka, ketika itulah mereka baru  bertobat لَا تُقْبَل مِنْهُمْ  tidak diterima lagi tobat mereka, dunia telah diutus kepada mereka nabi Muhammad Saw dan Al-Quran, mereka membaca Al-Quran tapi tidak mau beriman kepada Allah, dia tahu bahwa nabi Muhammad itu nabi kahirul ambiya tapi mereka tidak mau beriman juga pada hari kiamat mereka menyesal dan meminta ampun kepada Allah Swt dan Allah tidak menerima lagi tobat mereka. أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا" أَعْدَدْنَا "لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا   merekalah yang telah Kami sediakan bagi mereka azab yang sangat pedih, مُؤْلِمًا  azab yang sangat-sangat pedih, maka tiada bergunalah tobat mereka ketika itu.

Beginilah gambaran yang diceritakan oleh Allah Swt dalam surat An Nisa’ ayat 18, dua golongan manusia yang tidak diterima tobat mereka, yaitu yang pertama orang mukmin yang maksiat kepada Allah sehingga sebelum mereka tobat nyawa telah sampai kekerongkongan. Kedua orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad Saw yang tidak mau mengucap dua kalimah syahadat didunia.

Maka mudah-mudahan kita masih diberi umur panjang oleh Allah Swt maka senantiasa bertobat kepada Allah swt sebelum nyawa sampai kepada kerongkongan an semoga kita tergolong orang yang husnul khatimah, Allah Yang Maha Pengampun dan Allah yang memberikan petunjuk.

Sampai disinilah pembahasan kita tentang surat An Nisa’ ayat 18.
Semoga sampai.... semoga sampai... semoga sampai seperti keinginan

والله اعلم بالصواب
صدق الله العظيم

0 komentar:

Post a Comment