اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ
السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ
الْآَنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ
عَذَابًا أَلِيمًا
صدق الله العظيم
Tafsir Jalalain
وَلَيْسَتْ التَّوْبَة لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ
السَّيِّئَات" الذُّنُوب "حَتَّى إذَا حَضَرَ أَحَدهمْ الْمَوْت"
وَأَخَذَ فِي النَّزْع "قَالَ" عِنْد مُشَاهَدَة مَا هُوَ فِيهِ
"إنِّي تُبْت الْآن" فَلَا يَنْفَعهُ ذَلِكَ وَلَا يُقْبَل مِنْهُ
"وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّار" إذَا تَابُوا فِي
الْآخِرَة عِنْد مُعَايَنَة الْعَذَاب لَا تُقْبَل مِنْهُمْ "أُولَئِكَ
أَعْتَدْنَا" أَعْدَدْنَا "لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا" مُؤْلِمًا
Jadi, dalam surat An Nisa’ ayat 18 Allah Swt berfirman وَلَيْسَتْ التَّوْبَة لِلَّذِينَ
يَعْمَلُونَ السَّيِّئَات" الذُّنُوب tidak
ada tobat orang yang mengerjakan keburukan, makan tidak ada tobat disini وليست قبولها tidak diterimanya tobat orang yang melakukan
maksiat, maka sangat disayangkan ketika orang yang mengerjakan maksiat namun
pintu tobat telah ditutup oleh Allah Swt, orang tersebut dalam keadaan berdosa,
ketika bertobat meminta keampunan Alah Swt, Allah tidak menerimanya lagi, pintu
tobat telah ditutup kepada orang tersebut.
Siapakah orang tersebut yang tidak diterima lagi tobatnya saat ia
bertobat kepada Allah Swt? Padahal Allah Swt Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Allah Maha Pengampun, Allah senantiasa menerima tobat orang-orang yang bertobat
karena Allah Maha Pengampun. Orang yang tidak lagi diterima tobatnya dan pintu
tobat telah tertutup adalah حَتَّى إذَا حَضَرَ أَحَدهمْ الْمَوْت waktu kematian telah datang, ketka kematian
telah datang kepada seseorang makapintu tobat telah tertutup, walaupun kita
menangis, meratapi seraya memohon kepada Allah Swt “Ya Allah, ampunilah dosaku,
aku telah bertobat kepada Mu Ya Allah, (sambil tangan ditengadahkan dan seraya
berkata) استغفرالله
العظيم Allah tetap tidak menerima tobat orang
tersebut karena pintu tobat telah tertutup.
Sampai dimanakah saat kematian datang dan pintu tobat telah
tertutup? Al Mufasir berkata وَأَخَذَ فِي النَّزْع ketika
orang telah nad’a, bagaimanakah makna nad’a itu? Al Mufassir mengatakan اذا بلغت الروح الحلقوم وغرغر الموت ketika ruh telah sampai tenggorokan.
Seseorang mengerjakan maksiat kepada Allah Swt kemudian datanglah kematian
kepadanya sampai batas ruh telah sampai kepada tenggorokan, maka ketika itu
baru ia bertobat dan meminta ampun kepad Allah Swt “Ya Allah ampuni dosa ku Ya
Allah, aku bertobat kepada Mu” وَلَيْسَتْ التَّوْبَة tidak diterima lago tobatnya.
Sedangkan kita tidak pernah tau kapan
kematian itu datang, kapan ruh sampai ditenggerokan karena itu rahasia Allah
Swt, oleh karena demikian kita yang masih hidup dan masih beri umur oleh Allahsenantiasalah
bertobat kepada Allah Swt, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan
Nya, karena ditakutkan ketika kita sedang bermaksiat kepada Allah, sedang
berzina, sedang berjudi, sedang korupsi, ketika sedang meninggalkan shalat,
ketikasedang tidak berpuasa dan ketika sedangmengerjakan dosa-dosa ketika itu
pula datangnya nyawa sampai tenggerokan ketika itulah baru bertobat, maka
sungguh sangat disayangkan karena ketika itu tidak diterima lagi tobat oleh
Allah Swt. Karena ketika itulah kita baru berkata إنِّي تُبْت الْآن Sesungguhnya aku bertobat sekarang, padahal
saat masih sehat, saat masih kuat dan saat masih ada umur kita lupa untuk
bertobat kepada Allah Swt, bahkan lupa dengan perkara-perkara dunia seperti
menyihir orang lain, megupat.
Ketika ruh sudah sampai tenggorokan, Al
Mufassir menjelaskan عِنْد مُشَاهَدَة مَا هُوَ فِيهِ oang ketika sedang nad’a yaitu ketika ruh
sudah sampai tenggerokan Allah Swt memperlihatkan semua rekaman kehidupannya
semenjak ia baligh sampai ia meninggal. Bagi siapa yang dalam kehidupannya
banyak melakukan kebaikan maka ketika itu ia menyaksikan rekaman yang sangat
bagus, laksana menonton film yang sangat ia sukai sambil tersenyum, melihat
fahala-fahalanya dan akhirnya diperlihatkannya surga dan tempat didalam surga,
sedang lezatnya menikmati keindahan surga maka ketika itulah Allah Swt menarik
nyawanya. Orang yang rekaman hidupnya senantiasa dalam keburukan, sejak baligh
sampai kematian tiba tidak pernah melaksanakan shalat, puasa, berzina. Berjudi,
membeli buntut, berdukun, korupsi, mencuri dan sebaginya, maka semua rekaman
keburukan itu diputar kembali saat ruhsudah sampai kekerongkongan, saat melihat
rekaman keburukan tersebut per item, maka per item kita beronta-ronta dengan
rasa kesedihan dan sangat menyesal dan ketika itulah berkata إنِّي تُبْت الْآن sesungguhnya saya bertobat sekarang, tetapi
pintu tobat telah tertutup, karena ketika nyawa elah sampai tenggerokan maka
ketika itu kita telah mengetahui dimana tempat kedudukan di akhirat kelak لان انسان الغرغرة يرى مقعده فى الجنة او فى
النار ketika
seseorang sedang nad’a, nyawa telah sampai kekerongkongan ketika itu orang dapat
melihat kedudukannya kelak diakhirat, disurga atau dineraka, maka itulah kita
telah mengetahuinya saat dikebumikan, kubur kita satu taman dari taman surga
atau satu lubang dari lubang neraka.
Maka senantiasalah bertobat kepada Allah
swt sebelum ruh sampai ke kerongkongan apabila kita pernah melakukan maksiat
kepada Allah Swt, karena ketika nyawa telah sampai ke tenggerokan maka tidak
dibuka lagi pintu tobat dan termasuklah kita kedalam golongan orang yang
disebutkan dalam ayat ini.
Kemudian ketika kita berkata إنِّي تُبْت الْآن sesungguhnya saya bertobat ya Allah فَلَا يَنْفَعهُ ذَلِكَ وَلَا يُقْبَل
مِنْهُ tobat
ketika itu tidak lagi bermanfaat dan tidak dterima lagi oleh Allah Swt, maka
kita mati dalam keadaan suul khatimah, na’uzubillahi minzalik, inilah golongan
yang pertama.
Golongan yang kedua firman Allah Swt وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّار dan tidak diterima tobat adalah orang-orang
yang matilah mereka dalam keadaan tidak beriman kepada Allah Swt, dalam keadaan
tidak mau mengucap dua kalimah syahadat إذَا تَابُوا فِي الْآخِرَة عِنْد
مُعَايَنَة الْعَذَاب لَا تُقْبَل مِنْهُمْ ketika bertobat orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah di akhirat ketika mereka melihat berbagai macam azab Allah
Swt, baik huru hara kiamat, panasnya matahari ketika dan diperlihatkan neraka,
ketika itulah mereka baru bertobat لَا تُقْبَل مِنْهُمْ tidak diterima lagi tobat mereka, dunia telah
diutus kepada mereka nabi Muhammad Saw dan Al-Quran, mereka membaca Al-Quran
tapi tidak mau beriman kepada Allah, dia tahu bahwa nabi Muhammad itu nabi
kahirul ambiya tapi mereka tidak mau beriman juga pada hari kiamat mereka
menyesal dan meminta ampun kepada Allah Swt dan Allah tidak menerima lagi tobat
mereka. أُولَئِكَ
أَعْتَدْنَا" أَعْدَدْنَا "لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا merekalah yang telah Kami sediakan bagi
mereka azab yang sangat pedih, مُؤْلِمًا azab yang sangat-sangat pedih, maka tiada
bergunalah tobat mereka ketika itu.
Beginilah gambaran yang diceritakan oleh
Allah Swt dalam surat An Nisa’ ayat 18, dua golongan manusia yang tidak
diterima tobat mereka, yaitu yang pertama orang mukmin yang maksiat kepada
Allah sehingga sebelum mereka tobat nyawa telah sampai kekerongkongan. Kedua
orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad Saw yang tidak
mau mengucap dua kalimah syahadat didunia.
Maka mudah-mudahan kita masih diberi umur
panjang oleh Allah Swt maka senantiasa bertobat kepada Allah swt sebelum nyawa
sampai kepada kerongkongan an semoga kita tergolong orang yang husnul khatimah,
Allah Yang Maha Pengampun dan Allah yang memberikan petunjuk.
Sampai disinilah pembahasan kita tentang
surat An Nisa’ ayat 18.
Semoga sampai.... semoga sampai... semoga
sampai seperti keinginan
والله اعلم بالصواب
صدق الله العظيم
0 komentar:
Post a Comment