Thursday, October 29, 2020

Resume Dalil Tentang Tashawuf Unit 2

 Tugas


Pilihlah salah satu dalil tentang tashawuf, kemudian jabarkan maksud ayat/hadits tersebut

43 komentar:

  1. Nama: Rahil Annisa
    Nim : 202021066
    Unit : 2

    Resume dalil-dalil tasawuf
    SURAH AL-BAQARAH [2]: 186
    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
    “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka berima kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (QS al- Baqarah [2]: 186).

    Allah Swt. telah menerangkan di berbagai firman-Nya dalam Al-Qur’an bahwa Dia sangat dekat dengan para hamba-Nya. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah di atas, “Aku adalah dekat hamba-hamba-Ku.” Memang Allah sangat dekat kepada hamba-hamba-Nya, akan tetapi apakah seorang hamba telah mengenal kedudukan Allah menurut pengertiannya, sehingga ia dapat ikhlas dalam segala perbuatannya dan untuk mengungkapkan segala perasaannya. Perlu diketahui bahwa Rasulullah Saw. sangat mengenal Allah dengan segala perasaannya, seperti beliau Saw. mengenal kepada kawan dekatnya dari salah seorang umatnya yang menjadi wali Allah.

    Untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka seorang harus berusaha mengenal Allah dengan kalbu dan seluruh perasaannya dari salah satu segi dan menunaikan berbagai kewajibannya dari segi yang lain. Pokoknya, seorang harus hidup dengan perasaan dan pemikiran yang selalu berhubungan dengan Allah dan ia melaksanakan segala perintah wajib dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika ia dapat hidup seperti itu, maka ia termasuk seorang yang sangat dekat dengan Allah. Jika tidak, maka ia termasuk seorang yang jauh dari Allah.

    Dari firman Allah di atas dapat kita mengerti bahwa Allah sangat dekat dengan para kekasih-Nya. Karena itu, do’a mereka senantiasa dikabulkan. Maksud dari kata “dekat” dalam ayat di atas tidak boleh diartikan bahwa Allah dekat jaraknya dalam bentuk yang kita pahami menurut akal kita. Tetapi, Allah sangat dekat dengan do’a yang dipanjatkan kepada-Nya secara ikhlas penuh hanya karena Allah, sehingga Allah cepat mengabulkan do’a orang itu.

    Selain itu, firman Allah di atas mengisyaratkan bahwa do’a seorang tidak menyebabkan ketetapan Allah yang bersifat azali akan berubah, sehingga Dia harus mengubah kehendak-Nya dan ketetapan-Nya yang bersifat azali. Demikian pula, do’a yang dipanjatkan oleh seorang tidak boleh dengan suara yang keras, seperti ketika seorang berbicara dengan seorang yang tuli telinganya, karena Allah Maha Mendengar segala bisikan maupun gerakan kalbu setiap orang. Bagi-Nya suara yang keras tidak berbeda dengan suara bisikan, karena Dia Maha Mendengar. Karena itu, jika seorang hendak berdoa harus menyesuaikan dengan keadannya dan tata krama yang harus ia penuhi terhadap Allah sebagai Tuhan Yang memiliki langit dan bumi, sebagaimana yang diterangkan dalam firman-firman Allah Swt. berikut, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,” (QS Qâf [50]: 16). “Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS al-Baqarah [2]: 186).

    Siapa saja yang menjalankan segala perintah Allah Swt. dengan kalbu yang penuh keikhlasan dan ia ingin mendekatkan dirinya kepada Allah untuk mencapai kesempurnaan imannya, maka orang-orang seperti itulah yang diberi petunjuk dan mereka telah sampai kepada tujuan mereka yang paling utama, yaitu mendekatkan diri mereka kepada Allah. Sebagai seorang hamba, ia harus terlepas dari pengaruh hawa nafsunya, sehingga ia hanya menyerah dan pasrah sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusannya, karena Allah tidak pernah menjadikan segala sesuatu karena suatu sebab tertentu.

    ReplyDelete
  2. Nama :Novia Dinia
    Nim :202021063
    Matkul:Akhlak Tasawuf
    Materi:Dalil Tasawuf


    Dalil Tasawuf

    Dalam hal ini, tasawuf termaktub dalam Surat Al A’la ayat 14-15,



    قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ



    Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.



    Perilaku manusia entah yang baik atau buruk, bergantung pada hati yang ia pelihara. Sejatinya, hati yang bersih akan membawa manusia pada kedamaian dan ketentraman yang sejati dan menyejukkan hati sesama ataupun lingkungannya.



    Sedangkan hati yang kerap dengki dan iri akan menjadi hati yang kotor sehingga membawa pada kehancuran, kekacauan, dan keresahan. Hal tersebut akan berdampak pada kehancuran manusia dan lingkungannya.



    Sementara hati yang bening akan senantiasa terwujud pada diri manusia itu sendiri ketika memperbaiki hubungannya dengan Sang Ilahi.

    ReplyDelete
  3. Nama :Novia Dinia
    Nim :202021063
    Matkul:Akhlak Tasawuf
    Materi:Dalil Tasawuf


    Dalil Tasawuf

    Dalam hal ini, tasawuf termaktub dalam Surat Al A’la ayat 14-15,



    قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ



    Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.



    Perilaku manusia entah yang baik atau buruk, bergantung pada hati yang ia pelihara. Sejatinya, hati yang bersih akan membawa manusia pada kedamaian dan ketentraman yang sejati dan menyejukkan hati sesama ataupun lingkungannya.



    Sedangkan hati yang kerap dengki dan iri akan menjadi hati yang kotor sehingga membawa pada kehancuran, kekacauan, dan keresahan. Hal tersebut akan berdampak pada kehancuran manusia dan lingkungannya.



    Sementara hati yang bening akan senantiasa terwujud pada diri manusia itu sendiri ketika memperbaiki hubungannya dengan Sang Ilahi.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Nama : Ikhdatul Asrotil Miladiyah
    Nim : 202021065
    Unit : 2
    Matkul : Tashawuf

    Resume Dalil-Dalil Tashawuf

    Dalil-dalil tashawuf terbagi menjadi 2 yaitu, nash Al-Qur'an dan Al-Hadits.
    Salah satu contoh ayat al-Qur'an terdapat dalam Q.S Ali-Imran,3 :31

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". ( Q.S Ali-Imran,3:31 )

    Tashawuf adalah "Tarbiyatul Qulub" yaitu pendidikan hati untuk lebih cinta,sayang,ma'rifah kepada Allah subhanahu wata'ala.
    Bukti cinta hamba kepada Allah adalah dengan mengikuti semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya [mengikuti syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam]
    Balasan atas mahabbah seorang hamba kepada Allah adalah dengan diberikannya kasih sayangNya beserta ampunan-Nya.

    ReplyDelete
  6. ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﺃُﺟِﻴﺐُ ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍ ﻟِﻲ ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu mendapatkan bimbingan.” [Al-Baqarah: 186]

    Ayat ini disebutkan oleh Allah -عزوجل- setelah penyebutan hukum puasa dari ayat 183 sampai 185.

    Dalam ayat 186 disebutkan bahwa Allah menjawab doa para hambanya, dan bahwasanya Allah dekat dengan dengan para hambanya.

    keterkaitan ayat ini dengan ayat yang menyebutkan ayat puasa


    Sebagaimana yang kita ketahui bersama, puasa merupakan salah satu sebab dari waktu diterimanya doa. Maka pada bulan puasa ini jangan kita lupa untuk banyak-banyak berdoa kepada Allah, baik itu doa ibadah seperti berdzikir kepada Allah -ta’ala- ataupun doa mas’alah berupa kita memohon kepada Allah dari segala bentuk kebutuhan, permasalahan kita di dunia ini.

    Oleh karenanya Allah sebutkan ayat ini setelah penyebutan ayat tentang hukum puasa.

    KANDUNGAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 186.


    1 Pada awal ayat ini Allah berfirman:

    وإذا سألك عبادي عني

    Artinya:
    “Dan jika hamba-hambaku bertanya tentang diri-Ku”

    Dalam banyak ayat Allah membuat pernyataan yang bentuknya pertanyaan, seperti dalam ayat:

    يسألونك عن الأنفال
    Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang anfal.

    Atau dalam ayat:

    يسألونك عن الروح
    Mereka bertanya kepadamu tentang ruh.

    Pada dua contoh ayat diatas disebutkan kelanjutan ayatnya dengan kata:

    {قل}
    Katakanlah (wahai Muhammad)

    Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan manusia.

    Namun dalam ayat ini Allah langsung yang menjawabnya,

    فإني قريب
    “Sesungguhnya aku dekat dengan hamba-hambaku.”

    Seolah-olah Allah langsung berbicara kepada kita semua. Dimana ini menunjukkan akan kedekatan Allah dengan hambanNya.

    2. FirmanNya:
    أجيب دعوة الداعي إذا دعان

    “Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu.”

    Allahlah yang mengabulkan doa, maka berdoalah kepada Allah, karena tidak ada selain Dia yang bisa mengabulkan doa.

    3.Firmannya:
    فليستجيبو لي وليؤمنوا بي

    “Jawablah seruanKu dan berimanlah kepadaKu”

    Syarat dikabulkan doa:
    – Menjawab seruan Allah -تعالى-

    – Beriman dengan Allah.

    4.Firmannya:
    لعلهم يرشدون

    “Agar mereka mendapat petunjuk.”

    Ada yang menyebutkan maksud kata يرشدون adalah:

    حسن تصرفهم
    Agar semakin baik perilaku, perbuatan mereka dengan sebab doa yang dikabulkan oleh Allah -تعالى-.

    ReplyDelete
  7. Nama:aminah
    Nim:202021053
    Unit:2
    Resume tasawuf
    Kandungan isi surat al-baqarah ayat 186
    ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﺃُﺟِﻴﺐُ ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍ ﻟِﻲ ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu mendapatkan bimbingan.” [Al-Baqarah: 186]

    Ayat ini disebutkan oleh Allah -عزوجل- setelah penyebutan hukum puasa dari ayat 183 sampai 185.

    Dalam ayat 186 disebutkan bahwa Allah menjawab doa para hambanya, dan bahwasanya Allah dekat dengan dengan para hambanya.

    keterkaitan ayat ini dengan ayat yang menyebutkan ayat puasa


    Sebagaimana yang kita ketahui bersama, puasa merupakan salah satu sebab dari waktu diterimanya doa. Maka pada bulan puasa ini jangan kita lupa untuk banyak-banyak berdoa kepada Allah, baik itu doa ibadah seperti berdzikir kepada Allah -ta’ala- ataupun doa mas’alah berupa kita memohon kepada Allah dari segala bentuk kebutuhan, permasalahan kita di dunia ini.

    Oleh karenanya Allah sebutkan ayat ini setelah penyebutan ayat tentang hukum puasa.

    KANDUNGAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 186.


    1 Pada awal ayat ini Allah berfirman:

    وإذا سألك عبادي عني

    Artinya:
    “Dan jika hamba-hambaku bertanya tentang diri-Ku”

    Dalam banyak ayat Allah membuat pernyataan yang bentuknya pertanyaan, seperti dalam ayat:

    يسألونك عن الأنفال
    Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang anfal.

    Atau dalam ayat:

    يسألونك عن الروح
    Mereka bertanya kepadamu tentang ruh.

    Pada dua contoh ayat diatas disebutkan kelanjutan ayatnya dengan kata:

    {قل}
    Katakanlah (wahai Muhammad)

    Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan manusia.

    Namun dalam ayat ini Allah langsung yang menjawabnya,

    فإني قريب
    “Sesungguhnya aku dekat dengan hamba-hambaku.”

    Seolah-olah Allah langsung berbicara kepada kita semua. Dimana ini menunjukkan akan kedekatan Allah dengan hambanNya.

    2. FirmanNya:
    أجيب دعوة الداعي إذا دعان

    “Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu.”

    Allahlah yang mengabulkan doa, maka berdoalah kepada Allah, karena tidak ada selain Dia yang bisa mengabulkan doa.

    3.Firmannya:
    فليستجيبو لي وليؤمنوا بي

    “Jawablah seruanKu dan berimanlah kepadaKu”

    Syarat dikabulkan doa:
    – Menjawab seruan Allah -تعالى-

    – Beriman dengan Allah.

    4.Firmannya:
    لعلهم يرشدون

    “Agar mereka mendapat petunjuk.”

    Ada yang menyebutkan maksud kata يرشدون adalah:

    حسن تصرفهم
    Agar semakin baik perilaku, perbuatan mereka dengan sebab doa yang dikabulkan oleh Allah -تعالى-.

    ReplyDelete
  8. Nama : Sri Muliani
    Nim : 202021064
    Unit : 2

    Dalil Dalil Tasawuf
    Dalil tentang tasawuf yaitu yang pertama Al Qur'an dan Sunnah ataupun hadis dan yg pertama yaitu Al Qur'an termaktub dalam surat Al Imran ayat 31
    قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ‌ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
    Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

    Karna tasawuf tersebut adalah Tarbiyatul qulub Pendidikan hati untuk lebih cinta untuk lebih sayang untuk lebih ma'rifah kepada Allah SWT. Maka dalam surat Al Imran ayat 31 ini menjelaskan tentang cinta,jd dalam ayat tersebut adalah ketika kita benar benar mencintai Allah swt maka kita harus mengikuti Sunnah Rasulullah Saw.

    Bukti cinta hamba kepada Allah adalah dengan mengikuti semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya [mengikuti syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW ].

    Tafsir Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 31 31. Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah ajaran yang kubawa secara lahir dan batin. Niscaya kalian akan mendapatkan cinta Allah, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertaubat.”

    Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.

    Jika benar benar mencintai Allah maka laksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya dan laksanakan Sunnah Rasulullah Saw.

    ReplyDelete
  9. Nama:Nia almayda
    Nim:202021056
    Unit:2
    Dalil tentang tasawuf

    QS. Ali 'Imran Ayat 31
    قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ‌ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

    Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang

    Isi kandungan surah ali imran ayat ke 31 menjelasakan bahwa jika seorang umat manusia mengakui mencintai nabi muhammad, maka ia harus mengikuti tuntutan yang telah dibawa oleh nabi muhammad. Semua syari'at dan ajaran yang telah disampaikan oleh nabi muhammad harus di lakukan dengan baik. Orang yang mengikuti tuntunan nabi muhammad akan di cintai oleh Allah dan Allah akan menghapus dosanya.

    Ayat ini merupakan patokan di mana dengannya kita dapat membedakan orang yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dan orang yang hanya sekedar mengaku-ngaku semata. Tanda-tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah, Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam, di mana Allah menjadikan tindakan meneladani Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam dan mengikuti segala yang diserukannya sebagai jalan kepada kecintaan kepadaNya dan keridhaanNya. Oleh karena itu tidaklah akan diperoleh kecintaan Allah dan keridhaanNya serta pahalaNya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam berupa al-Qur'an dan as-Sunnah, dan menaati perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya.

    Bukti kecintaan kepada Alllah adalah dengan menjalankan perinta-perintah-Nya, yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah. Yakni, mengakui kerasulan Nabi Muhammad dengan dibuktikan menjalankan apa yang diwahyukan kepadanya.

    Mengakui kerasulan Nabi Muhammad merupakan gerbang awal dalam menggapai ridha Allah SWT. Kesalahan-kesalahan di masa lampau terhapuskan. Dengan mengikut Nabi Muhammad, mereka membuka lembaran baru dimensi keimanannya.

    Lembaran baru yang membawa pada sikap dan perilaku yang diridhai Alllah SWT. Sehingga, apa yang dilakukannya mampu menghantarkan pada keteguhan hati seorang muslim sejati.

    Surat Ali Imran ayat 31 merupakan teguran keras kepada orang-orang yang mengaku mencintai Allah SWT. Akan tetapi, sikap dan perilakunya tidak mencerminkan kata-katanya. Ucapannya bertentangan dengan apa yang dilakulannya.

    Orang-orang Yahudi mengatakan bahwa mereka mencintai Allah SWT, tapi tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. Padahal, Rasulullah adalah utusan Allah SWT, yang wajib ditaati.  Hal ini menunjukkan sikap yang bertolak belakang dengan pengakuan mereka.

    Kecintaan tanpa ada bukti nyata sama halnya menunjukkan kepalsuan dalam dirinya. Dalam hal ini, mereka mengaku cinta Allah SWT, tapi tidak menengikuti Nabi Muhammad SAW.

    من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
    "Barangsiapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak". (HR Bukhari)

    Imam al-Maragbi dalam kitab tafsirnya, menjelaskan bahwa mahabbah atau kecintaan merupakan dorongan jiwa karena kecenderungannya terhadap kesempurnaan sesuatu yang dijumpai di dalam dirinya. Kecenderungan itu mampu menghantarkan jiwa agar mendekat dengannya. Pendekatan hamba kepada Tuhannya tentu mempunyai metode serta cara tersendiri.

    Dalam Surat Ali Imran ayat 31 dijelaskan bahwa konsekuensi cinta Allah SWT adalah keharusan hamba taat kepada rasul-Nya. Taat kepada rasul-Nya dengan diiringi sikap untuk mengikuti jejak dan perilaku rasul-Nya.

    Pada konteks ayat ini, konsekuensi mencintai Allah adalah mengakui kerasulan Nabi Muhammad serta mengikuti jejak perilakunya.

    Dalam ayat tersebut, Allah telah menjamin orang-orang yang mengikuti Rasulullah akan diampuni dosa-dosanya. Sehingga, jiwanya bersih dan penuh kasih sayang.

    ReplyDelete
  10. Nama: Putri Karuna
    Nim: 202021060
    Jurusan: Pendidikan Agama Islam
    Satuan: 2

    Bukti Tasawuf
    Al-Qur'an
    pertama Sunnah kedua adalah Hadits

    1. Bukti Alquran termasuk dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 186:

    واذا سالك عبادى عنى فانى قريب اجيب دعوة الداع اذا دعان فليستجيبوا لى وليؤمنوا بى لعلهم يرشدون

    "Dan ketika hamba-Ku, aku bertanya kepadamu. Aku mengabulkan permintaan orang yang berdoa ketika dia berdoa kepada-Ku, kemudian membiarkan mereka memenuhi (semua perintah-Ku) dan membiarkan mereka percaya kepada-Ku, sehingga mereka selalu dalam kebenaran. "


    Ayat selanjutnya membuat kita mengerti betapa dekatnya Allah SWT dengan kita, hamba-Nya.

    Mistisisme apalagi dipahami sebagai manusia yang dekat dengan Tuhan melalui ajaran-ajaran dasar firman Allah sebagai berikut:

    2. Bukti tasawuf adalah hadits:
    وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون


    cara: Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawab), bahwa Aku sudah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa ketika dia berdoa kepada-Ku, kemudian membiarkan mereka memenuhi (semua perintah-Ku) dan membiarkan mereka percaya kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran.

    Dari berbagai hadits, Rasulullah SAW dikenal hidup sangat sederhana. Bahkan terkadang Rasulullah memakai baju tambal sulam. Ia tidak makan dan minum selain yang halal dan selalu menyembah Allah SWT pagi dan malam. Hingga suatu saat Siti Aisyah bertanya, "Kenapa kamu seperti ini wahai Rasulullah, padahal Allah SWT selalu mengampuni dosa-dosamu?"

    Rasulullah pun menjawab, "Apakah kamu tidak ingin aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah?"

    Dalam Hadis lain, Nabi bersabda:
    “Barangsiapa mengenal dirinya berarti mengenal Tuhannya”

    Jadi orang yang suluk berjalan dalam tasawufnya selalu memikirkan Tuhan, hatinya tidak pernah kesepian kepada Tuhan.

    ReplyDelete
  11. Nama : Mawar Diana
    Nim : 202021069
    Unit : II
    Matkul : Tasauf

    DALIL-DALIL TENTANG TASAUF
    Dalil tasauf terbagi menjadi dua yaitu Al Qur'an dan Sunnah (hadist).

    Dalam Al Qur'an banyak sekali hadist-hadist tentang tasauf salah satunya adalah sebagaimana yang telah termaktub dalam surah Ali Imran ayat 31 menjelaskan tentang

    BUKTI HAMBA MENCINTAI ALLAH SWT

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
    Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”

    Jadi dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa jika kita benar-benar mencintai ALLAH SWT, kita akan melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah menjauhi larangan-nya dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Saw.

    Bagaimana caranya Allah mencintai kita?
    Salah satunya yaitu dengan cara berzikir(mengingat,menyebut Allah) sebagaimana dalam surah Al-Ahzab ayat 41-42

    يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
    “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.”[Q.S. Al-Ahzab ayat 41]

    وَّ سَبِّحُوۡهُ بُكۡرَةً وَّاَصِيۡلًا
    “Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [Q.S. Al-Ahzab ayat 42]

    Karena Allah sangat mencintai, menyayangi orang-orang yang mengingat Allah.

    Kesimpulan:
    Jadi jika kita benar-benar ingin dicintai oleh Allah SWT, maka kita harus mengerjakan sesuatu yang Allah cintai, melakukan apa yang diperintahkan, dan meninggalkan apa saja yang benci Allah SWT.

    ReplyDelete





  12. Rasume 7
    Nama: santi Wahyuni
    Nim:202021041
    Unit: 2
    Judul: dalil dalil tashawuf


    Ada pun Dalil-dalil tashawuf terbagi menjadi 2 yaitu, nash Al-Qur'an dan Al-Hadits.
    Salah satu contoh ayat al-Qur'an terdapat:

    1. Bukti Alquran termasuk dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 186:

    واذا سالك عبادى عنى فانى قريب اجيب دعوة الداع اذا دعان فليستجيبوا لى وليؤمنوا بى لعلهم يرشدون

    "Dan ketika hamba-Ku, aku bertanya kepadamu. Aku mengabulkan permintaan orang yang berdoa ketika dia berdoa kepada-Ku, kemudian membiarkan mereka memenuhi (semua perintah-Ku) dan membiarkan mereka percaya kepada-Ku, sehingga mereka selalu 

    Ayat selanjutnya membuat kita mengerti betapa dekatnya Allah SWT dengan kita, hamba-Nya.

    Mistisisme apalagi dipahami sebagai manusia yang dekat dengan Tuhan melalui ajaran-ajaran dasar firman Allah

    Untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka seorang harus berusaha mengenal Allah dengan kalbu dan seluruh perasaannya dari salah satu segi dan menunaikan berbagai kewajibannya dari segi yang lain. Pokoknya, seorang harus hidup dengan perasaan dan pemikiran yang selalu berhubungan dengan Allah dan ia melaksanakan segala perintah wajib dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika ia dapat hidup seperti itu, maka ia termasuk seorang yang sangat dekat dengan Allah. Jika tidak, maka ia termasuk seorang yang jauh dari Allah SWT.

    Contoh salah satu hadits:
    2. Bukti tasawuf adalah hadits:
    وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون


    cara: Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawab), bahwa Aku sudah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa ketika dia berdoa kepada-Ku, kemudian membiarkan mereka memenuhi (semua perintah-Ku) dan membiarkan mereka percaya kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran.

    Dari berbagai hadits, Rasulullah SAW dikenal hidup sangat sederhana. Bahkan terkadang Rasulullah memakai baju tambal sulam. Ia tidak makan dan minum selain yang halal dan selalu menyembah Allah SWT pagi dan malam. Hingga suatu saat Siti Aisyah bertanya, "Kenapa kamu seperti ini wahai Rasulullah, padahal Allah SWT selalu mengampuni dosa-dosamu?"

    Rasulullah pun menjawab, "Apakah kamu tidak ingin aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah?"

    Dalam Hadis lain, Nabi bersabda:
    “Barangsiapa mengenal dirinya berarti mengenal Tuhannya”

    Jadi orang yang suluk berjalan dalam tasawufnya selalu memikirkan Tuhan, hatinya tidak pernah kesepian kepada Tuhan.

    ReplyDelete
  13. Nama: syakira julina
    Nim:202021046
    Unit Il pai
    Tugas 7

    Tema" DALIL-DALIL THASAUF
    Dalil- dalil tasauf terbi menjadi dua yaitu:
    1.Al-Qur'an
    2. Sunnah (hadits)
    THASAUF merupakan tarbiyatul qulub yaitu peundidikan lebih cinta,lebih sayang,lebih ma'rifah kepada Allah SWT dan bukti cinta kepada Allah SWT yaitu dengan mengerjakan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang salah satu

    ReplyDelete
  14. Nama: syakira julina
    Nim:202021046
    Unit Il pai
    Tugas 7

    Tema" DALIL-DALIL THASAUF
    Dalil- dalil tasauf terbi menjadi dua yaitu:
    1.Al-Qur'an
    2. Sunnah (hadits)
    THASAUF merupakan tarbiyatul qulub yaitu peundidikan lebih cinta,lebih sayang,lebih ma'rifah kepada Allah SWT dan bukti cinta kepada Allah SWT yaitu dengan mengerjakan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang dan salah satu yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu bertawakkal .
    Dan sekarang saya akan menjelaskan dalil tasauf y kedua yaitu hadits, salah satu hadits yang menjelaskan tentang THASAUF yaitu TAWAKKAL

    لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
    Hadits tersebut diriwayatkan dari Umar radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda ““ Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan member rizqi kalian' Allah memberi rizqi burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang . ” Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim, dan Tirmidzi menyebutkan hasan shahih .



    Hakikat dari tawakal adalah jujurnya penyandaran hati pada Allah azza wa jalla di ambil dalam manfaat dan tidak bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Adapun makna hadits tersebut adalah bahwa manusia kalau sungguh-sungguh tawakalnya kepada Allah dengan hati mereka dan bersandar kepadaNya dengan penyandaran yang penuh dalam mengambil manfaat dan menolak bahaya serta mengusahakan sebab-sebab yang bermanfaat akan datang rizqi mereka pada mereka (meskipun) dengan usaha yang sederhana / sepele. Seperti datangnya rizqi kepada burung dengan pulang dan pergi (dari sarangnya), yang mana ini adalah salah satu jenis usaha meskipun sederhana.



    Kesungguhan dalam tawakal tidak bertolak belakang dengan mengambil sebab mana yang Allah menakdirkan segala sesuatu dengannya dan dengannya pula berjalan sunnahNya pada makhluqNya yakni sebab-akibat). Sesungguhnya Allah ta'ala memerintahkan untuk mengambil sebab bersamaan dengan perintahNya untuk bertawakal. Maka mengusahkan sebab dengan anggota badan adalah suatu bentuk ketaatan, sedang tawakal dengan hati adalah bentuk keimanan padaNya. Allah berfirman,

    وَاتَّقُواْ اللّهَ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ



    Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mu'min itu harus bertawakkal . (Al Maidah: 11)
    Oleh karena itu marilah kita bertawakkal agar kita dicintai oleh Allah SWT.

    ReplyDelete
  15. Nama: syakira julina
    Nim:202021046
    Unit Il pai
    Tugas 7

    Tema" DALIL-DALIL THASAUF
    Dalil- dalil tasauf terbi menjadi dua yaitu:
    1.Al-Qur'an
    2. Sunnah (hadits)
    THASAUF merupakan tarbiyatul qulub yaitu peundidikan lebih cinta,lebih sayang,lebih ma'rifah kepada Allah SWT dan bukti cinta kepada Allah SWT yaitu dengan mengerjakan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang dan salah satu yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu bertawakkal .
    Dan sekarang saya akan menjelaskan dalil tasauf y kedua yaitu hadits, salah satu hadits yang menjelaskan tentang THASAUF yaitu TAWAKKAL

    لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا
    Hadits tersebut diriwayatkan dari Umar radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda ““ Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan member rizqi kalian' Allah memberi rizqi burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang . ” Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim, dan Tirmidzi menyebutkan hasan shahih .



    Hakikat dari tawakal adalah jujurnya penyandaran hati pada Allah azza wa jalla di ambil dalam manfaat dan tidak bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Adapun makna hadits tersebut adalah bahwa manusia kalau sungguh-sungguh tawakalnya kepada Allah dengan hati mereka dan bersandar kepadaNya dengan penyandaran yang penuh dalam mengambil manfaat dan menolak bahaya serta mengusahakan sebab-sebab yang bermanfaat akan datang rizqi mereka pada mereka (meskipun) dengan usaha yang sederhana / sepele. Seperti datangnya rizqi kepada burung dengan pulang dan pergi (dari sarangnya), yang mana ini adalah salah satu jenis usaha meskipun sederhana.



    Kesungguhan dalam tawakal tidak bertolak belakang dengan mengambil sebab mana yang Allah menakdirkan segala sesuatu dengannya dan dengannya pula berjalan sunnahNya pada makhluqNya yakni sebab-akibat). Sesungguhnya Allah ta'ala memerintahkan untuk mengambil sebab bersamaan dengan perintahNya untuk bertawakal. Maka mengusahkan sebab dengan anggota badan adalah suatu bentuk ketaatan, sedang tawakal dengan hati adalah bentuk keimanan padaNya. Allah berfirman,

    وَاتَّقُواْ اللّهَ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ



    Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mu'min itu harus bertawakkal . (Al Maidah: 11)
    Oleh karena itu marilah kita bertawakkal agar kita dicintai oleh Allah SWT.

    ReplyDelete
  16. Nama :Yuni Maunizar
    Unit: II
    Judul:" Dalil-dalil tasawuf"

    Di dalam dalil-dalil sesaot terdapat dua:
    pertama Alquran
    kedua hadis atau sunnah

    1) Alquran yang cantum al-imran ayat 31
    tasawuf tersebut adalah tarbiyah kulub pendidikan hati, lebih cinta, lebih sayang titik ayat al-imran ayat 31

    قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

    Terjemah Arti: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Dijjelaskan tentang cinta dalam ayat tersebut adalah ketika kita benar-benar mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka kita harus ikut sunnah Rasulullah

    Isi kandungan surah ali imran ayat ke 31 menjelasakan bahwa jika seorang umat manusia mengakui mencintai nabi muhammad, maka ia harus mengikuti tuntutan yang telah dibawa oleh nabi muhammad. Semua yari'at dan ajaran yang telah disampaikan oleh nabi muhammad harus di lakukan dengan baik. Orang yang mengikuti tuntunan nabi muhammad akan di cintai oleh Allah dan Allah akan menghapus dosa mereka.

    surah al-imran ayat 31 teguran keras kepada orang-orang yang mengakui mencintai Allah Swt. akan tetapi sikap dan perilaku tidak akan mencerminkan kata-katanya.Ucapkan bertentangan dengan apa yang dilakulannya.

    Kecintaan tanpa ada bukti nyata sama halnya menunjukkan kepalsuan dalam dirinya.Dalam hal ini merasa mengaku cinta Allah Swt.

    ReplyDelete
  17. Nama : Chairina Ulfa
    Nim : 202021039
    Unit : 2

    DALIL AL-QURAN TENTANG TASHAWUF
    Sebagi sumber ajaran agama islam, al-Qur’an menghadirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan tasawuf, mulai dari ayat yang berhubungan dengan ajaran yang sangat mendasar dalam tasawuf sampai kepada ayat yang berhubungan dengan maqamat dan ahwal. Di bawah ini akan diuraikan beberapa ayat yang berhubungan dengan ajaran tasawuf.
    Firman Allah SWT dalam surah al-Anfal ayat 17, yaitu :


    وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى
    Artinya: tidaklah engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah-lah yang melempar.
    Menurut pendapat kaum sufi, ayat ini adalah dasar yang kuat sekali dalam hidup kerohanian ( tasawuf ). Beberapa soal besar dalam tingkat-tingkat perjuangan kehidupan dapat disimpulkan dalam ayat ini. Yang melempar bukanlah Nabi Muhammad, melainkan Tuhan. Gerak dan gerik tidak adalah pada kita, melainkan dari Allah. Kita bergerak dalam kehidupan ini hanyalah pada lahir belaka. Tidak ada yang terjadi jika tidak ada izin dari Allah. Seorang hamba Allah dengan Tuhannya, hanya laksana sebuah Qalam dalam tangan seorang penulis. Menulis karena digerakan saja. Yang dituliskan tidak lain dari pada kehendak si penulis.

    ReplyDelete
  18. Nama: Miftahudin
    Nim:202021043
    Mta kuliah: tashawuf

    (Resume dalil dalil tashawuf)

    Dalil- dalil tasauf terbagi menjadi dua yaitu:
    1.Al-Qur'an
    2. Sunnah (hadits)

    Sebagi sumber ajaran agama islam, al-Qur’an menghadirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan tasawuf, mulai dari ayat yang berhubungan dengan ajaran yang sangat mendasar dalam tasawuf sampai kepada ayat yang berhubungan dengan maqamat dan ahwal.
    THASAUF merupakan tarbiyatul qulub yaitu peundidikan lebih cinta,lebih sayang,lebih ma'rifah kepada Allah SWT dan bukti cinta kepada Allah SWT yaitu dengan mengerjakan segala yang di perintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang salah satu yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu bertawakkal.
    Hakikat dari tawakal adalah jujurnya penyandaran hati pada Allah azza wa jalla di ambil dalam manfaat dan tidak bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat


    Kesungguhan dalam tawakal tidak bertolak belakang dengan mengambil sebab mana yang Allah menakdirkan segala sesuatu dengannya dan dengannya pula berjalan sunnahNya pada makhluqNya yakni sebab-akibat).

    ReplyDelete
  19. nama Lala afrizia
    Nim 202021040
    Unit 2 pai
    Dalil AL qur’an tentang ta shawuf
    ayat-ayat al-Qur’an tentang tasawuf, beberapa definisi al-Qur’an menurut beberapa tokoh:
    a. Menurut Dr. Muhammad Yusuf Musa: al-Qur’an ialah kitab suci yang diturunkan kepada Muhammad SAW dan disampaikan kepada kita secara mutawatir.
    b. Menurut Mahmud Syaltut: sesungguhnya para ulama telah mengetahui bahwa yang dikataka al-Qur’an ialah lafaz yang berbahasa arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW dan di sampaikan kepada kita secara mutawatir.
    c. Menurut Tajuddin As-Subki: al-Qur’an ialah lafaz yang diturunkan kepada Muhammad SAW sebagai mukjizat dan membacanya adalah ibadah.
    Sedangkan menurut istilah ahli Syara’ al-Qur’an ialah wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat bagi beliau, wahyu itu diturunkan dalam bahasa arab dan disampaikan kepada masyarakat secara mutawatir, baik dengan lisan maupun tulisan, dan orang yang membacanya mendapat pahala dari Allah SWT.
    Sebagi sumber ajaran agama islam, al-Qur’an menghadirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan tasawuf, mulai dari ayat yang berhubungan dengan ajaran yang sangat mendasar dalam tasawuf sampai kepada ayat yang berhubungan dengan maqamat dan ahwal. Di bawah ini akan diuraikan beberapa ayat yang berhubungan dengan ajaran tasawuf.
    Firman Allah SWT dalam surah al-Anfal ayat 17, yaitu

    وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى
    Artinya: tidaklah engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah-lah yang melempar.
    Menurut pendapat kaum sufi, ayat ini adalah dasar yang kuat sekali dalam hidup kerohanian ( tasawuf ). Beberapa soal besar dalam tingkat-tingkat perjuangan kehidupan dapat disimpulkan dalam ayat ini. Yang melempar bukanlah Nabi Muhammad, melainkan Tuhan. Gerak dan gerik tidak adalah pada kita, melainkan dari Allah. Kita bergerak dalam kehidupan ini hanyalah pada lahir belaka. Tidak ada yang terjadi jika tidak ada izin dari Allah. Seorang hamba Allah dengan Tuhannya, hanya laksana sebuah Qalam dalam tangan seorang penulis. Menulis karena digerakan saja. Yang dituliskan tidak lain dari pada kehendak si penulis.
    Selanjutnya, paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, merupakan ajaran dasar dari tasawuf. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
    Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( al-Baqarah: 186).
    Kata da’a yang terdapat dalam ayat di atas oleh para sufi diartikan bukan berdoa dalam arti yaang lazim di pakai, melainkan dengan arti berseru atau memanggil. Tuhan mereka panggil, dan tuhan memperlihatkan diri-Nya kepada mereka.

    ReplyDelete
  20. Nama : nursajidah
    Nim : 202021068
    Unit : 2

    DALIL DALIL TASAWUF
    TERBAGI ATAS DUA YAITU DALAM ALQURAN DAN HADIST.

    1.QS.AL-AHZAB:41-42
    2.QS.AL-BAQARAH:86
    3.QS.AR-RA'DU:28 ALLAH MENJELASKAN:
    ORANG-ORANG YANG BERIMAN,HATI MEREKA MENJADI TENTRAM DENGAH MENGINGAT ALLAH.


    DALIL DALAM HADIST

    1.)HADST YANG MENJADI DALIL BAGI ORANG YANG BERTASAWUF ADALAH
    " Aku bagaimana zan hamba-Ku,dan Aku beserta mereka,ketika mereka mengingat aku maka aku akan mengingat mereka"

    2.) "bersuhudlah terhadap dunia maka Allah akan mencintaimu.zuhudlah pada yang ada ditangan orang lain,maka mereka akan mencintaimu."

    Zuhud adalah memelihara diri dari segala sesuatu yang haram.zuhud kepada dunia tidak hubbud dunia,tidak cinta dunia,tidak dilalaikan oleh dunia.ketika seseorang itu zuhud kepada dunia,maka allah akan mencintainya.









    ReplyDelete
  21. resume tasawuf 7
    nama :fadhilah azzahro
    nim : 202021042
    unit : II
    matkul : akhlak tasawuf
    judul : Dalil tasawuf( QS ALBAQARAH 86)


    dimana dalil tasawuf ada dua yaitu
    1 al quran
    2 hadis

    al quran QS AL-BAQARAH 86

    أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشۡتَرَوُاْ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا بِٱلۡأٓخِرَةِۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَلَا هُمۡ يُنصَرُونَ ٨٦

    Artinya: “Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.”

    Firman-Nya (أولئك الذين اشتروا الحياة الدنيا بالآخرة) artinya, mereka lebih mencintai dan memilih dunia.

    Firman-Nya (فلا يخفف عنهم العذاب) artinya, azab itu tidak akan dihilangkan dari mereka meski hanya sekejab saja.

    Firman-Nya (ولا هم ينصرون) artinya, tidak ada seorang penolong pun yang akan membantu dan menyelamatkan mereka dari azab yang menimpa mereka selamanya.


    Dimana kita harus memikirkan akhirat dan dunia karna akhirat untuk selamanya kalau dunia hanya sementara aja dan kita harus ingat juga akan dosa yang kita lakukan selama ini dan kita jangan hanya memikirkan dunia aja tapi akhirat tidak kita pikirkan dan begitu pula dengan orang yang hanya memikirkan akhirat aja tapi dinia tida dipikirkan jadi kita hidup didunia ini setara memikirkan akhirat memikirkan dunia

    ReplyDelete
  22. Materi pertemuan ke-7
    Nama : A. Raudatul Syipah Sitompul
    Unit : II PAI
    Dalil tentang Tasawuf

    • Hadist Riwayat dari Bukhari & Muslim
    اَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ. فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ. قَالَ: أَفَلاَ اُحِبُّ اَنْ
    اَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا.
    " dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau bersabda: "Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur?".

    Sunggu sangat mulia Sikap dari Rasullullah Shallallahu 'alaihi wassalam dimana beliau telah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk masuk ke dalam surga dan dijamin dari perbuatan-perbuatan dosa serta dosa-dosa yang dahulu kala dan akan datang telah diampuni oleh Allah SWT, Namun Rasulullah tidak mau "merasa aman-aman saja". Walaupun sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, Beliau tetap melaksanakan shalat hingga kaki beliau bengkak. Hal itu pasti dikarenakan ketaatan dan kesalehan beliau.
    Bagaimana kita yang hari ini yang belum mendapatkan jaminan bebas dari dosa tetapi tetap merasa "aman-aman saja" . Terkadang sholat fardhu saja kita masih bolong-bolong konon lagi sholat sunnah.

    Kegigihan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dalam beribadah adalah bentuk dari rasa syukurnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang mana telah memberikan berbagai nikmat kehidupan kepada kita Semua. Kegigihan beliau harus kita ikuti sebagaimana beliau adalah suri tauladan kita.

    Rasullullah mengerjakan sholat malam sebanyak 13 rakaat. Apabila beliau tidak sempat salat malam karena tertidur atau berat rasa kantuknya, maka beliau melakukan shalat 12 rakaat di siang harinya. Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam melaksanakan salat di malam hari sebelas raka'at. Beliau lakukan salat witir (ganjil) satu raka'at. Apabila beliau selesai salat itu, beliau berbaring dengan lambung kanannya di sebelah bawah." (dari Sayyidah 'Aisyah RA).

    Shalat malam yang dilakukan Rasulullah dikenal panjang. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Abdillah Huzaifah Ibnu Yaman, Rasulullah menghabiskan surah al-Baqarah, Ali Imran, dan an-Nisa dalam shalatnya. Baginda Nabi membacakan surat-surat itu dengan tartil.

    Tasawuf juga mengajarkan rasa bersyukur kepada Allah.
    Para sufi menerima apa yang dikehendaki oleh Allah dan selalu berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rasa bersyukur dapat dituangkan ke dalam bentuk kegigihan beribadah karena ketika kita beribadah kepada Allah sesungguhnya kita adalah orang-orang yang bersyukur yang masih menggunakan waktu kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya.

    ReplyDelete
  23. Nama : Syahrul Septianda
    Unit : ll
    Materi : dalil tentang tasawwuf


    A.Dalil tentang tasawwuf yang pertama yaitu alquran,dan yang kedua hadist
    1.Dalil didalam alquran :
    “Surah ali Imran ayat 31 “

    Tasawwuf merupakan tarbiyatul qulub artinya pendidikan hati, untuk lebih cinta untuk lebih sayang , untuk lebih makrifah kan diri kepada allah subhanahu wata’ala. Dalam surah ali Imran ayat 31 ini menjelaskan tentang cinta,jadi dalam ayat ini adalah ketika kita benar –benar mencintai allah maka kita harus mengikuti Sunnah rasullullah shallahu’alaihi wassallam

    ReplyDelete
  24. Nama :Tiara Aulia Ramadhani Marpaung
    Nim : 202021054
    Materi :Dalil tentang Tasawuf

    Dalil Alqur'an

    Sebagaimana termaktub didalam Alqur'an Q.S Al-Imran :31

    Artinya:"Jika kamu benar-benar mencintai Allah SWT maka ikuti olehmu akan aku niscaya Allah akan mengasihi mencintai kamu. "

    Tasawuf tersebut adalah pendidikan hati untuk lebih cinta untuk lebih sayang untuk lebih ma'rifah kepada Allah SWT.

    maksud dari ayat tersebut adalah jika kita benar-benar mencintai Allah SWT, maka kita harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

    Menurut Al-Maraghi dalam tafsirnya
    Al-Mahabbah adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu karena adanya kesempurnaan yang dijumpainya didalamnya,sehingga hal tersebut mengajak jiwa untuk mendekatkan diri kepadanya.Metode pendekatan hamba kepada Allah tentunya ada kaifiyahnya (tata aturannya).

    Ayat ini sebenarnya menjadi pemisah (Furqon) antara siapa hamba Allah yang berada dipihak nabi(yang benar-benar beriman) dengan menjalankan seluruh syari'at islam tanpa merasa sedikitpun ( sami'na wa atho'na)
    Dan dengan mereka yang tetap dalam agama mereka atau tetap dalam kekufurannya,atau bahkam dalam kemunafikannya,karena keraguan-keraguannya dengan ajaran islam yang mulia.

    Kesimpulannya :
    -Bukti cinta hamba kepada Allah
    SWT adalah dengan mengikuti semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya (mengikuti syari'at islam yang dibawa oleh bi Muhammad SAW).
    -alasan atas mahabbah seorang hamba kepada Allah dengan diberikannya Kasih sayang-Nya beserta ampunan-Nya.

    ReplyDelete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  26. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. Nama : Nur Haina
    Nim : 202021038
    Matkul : Akhlak Tasawuf
    Materi : Dalil dalil Tasawuf

    وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

    Dari Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

    Faedah dari hadits tersebut yakni
    1. Allah bersama hamba-Nya yang beriman dengan sifat ma’iyah (kebersamaan) yang khusus yaitu dengan memberi perhatian, penjagaan, taufik, dan pertolongan.

    2. "Allah bersama hamba-Nya ketika ia mengingat-Nya" maksudnya Allah bersamanya dengan rahmat-Nya, memberinya taufik, hidayah dan perhatian. Adapun firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada” yaitu dengan ilmu Allah. Hal ini dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 17:3.

    3. Allah menyatakan diri-Nya dengan “nafs” berarti Allah mempunyai dzat yang hakiki.

    4. Kalimat “Jika ia mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku” maksudnya jika mengingat Allah dalam keadaan bersendirian. Amalan yang sembunyi-sembunyi seperti inilah yang dibalas oleh Allah.

    5. Jika seseorang mengingat Allah (berdzikir kepada Allah) di suatu kumpulan, Allah akan menyanjungnya di sisi makhluk-Nya yang mulia (yang lebih baik dari kumpulan tersebut).

    6. Berhusnuzhan kepada Allah.

    7. Allah memiliki sifat kalam.


    >> Makna hadits di atas, Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (raja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Shahih Muslim,17:3).

    Husnuzhan kepada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwasanya doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhan kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  29. Nama : Nur Haina
    Nim : 202021038
    Matkul : Akhlak Tasawuf
    Materi : Dalil dalil Tasawuf

    وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

    Dari Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

    Faedah dari hadits tersebut yakni
    1. Allah bersama hamba-Nya yang beriman dengan sifat ma’iyah  {kebersamaan} yang khusus yaitu dengan memberi perhatian, penjagaan, taufik, dan pertolongan.

    2. "Allah bersama hamba-Nya ketika ia mengingat-Nya" maksudnya Allah bersamanya dengan rahmat-Nya, memberinya taufik, hidayah dan perhatian. Adapun firman Allah Ta’ala {yang artinya}, “Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada”, yaitu dengan ilmu Allah. Hal ini dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 17:3.

    3. Allah menyatakan diri-Nya dengan “nafs”, berarti Allah mempunyai dzat yang hakiki.

    4. Kalimat “Jika ia mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku” maksudnya jika mengingat Allah dalam keadaan bersendirian. Amalan yang sembunyi-sembunyi seperti inilah yang dibalas oleh Allah.

    5. Jika seseorang mengingat Allah (berdzikir kepada Allah) di suatu kumpulan, Allah akan menyanjungnya di sisi makhluk-Nya yang mulia (yang lebih baik dari kumpulan tersebut).

    6. Berhusnuzhan kepada Allah.

    7. Allah memiliki sifat kalam.


    >> Makna hadits di atas, Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah (raja’) dan meminta ampunannya” (Syarh Shahih Muslim,17:3).

    Husnuzhan kepada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam doa. Ketika kita berdoa pada Allah kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya doa dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya doa. Karena ingatlah bahwasanya doa itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhan kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  30. Nama: khairun Nisak
    Unit: 2
    Tugas 7


    Resume Dalil-Dalil Tashawuf


    Salah satu contoh ayat al-Qur'an terdapat dalam Q.S Ali-Imran,3 :31

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". ( Q.S Ali-Imran,3:31 )

    Tashawuf adalah (Tarbiyatul Qulub) yaitu pendidikan hati untuk lebih cinta,sayang,makrifah kepada Allah SWT.
    Bukti cinta hamba kepada Allah adalah dengan mengikuti semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya (mengikuti syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam)
    Balasan atas mahabbah seorang hamba kepada Allah adalah dengan diberikannya kasih sayangNya beserta ampunan-Nya.

    Isi kandungan surah ali imran ayat ke 31 menjelasakan bahwa jika seorang umat manusia mengakui mencintai nabi muhammad, maka ia harus mengikuti tuntutan yang telah dibawa oleh nabi muhammad. Semua yari'at dan ajaran yang telah disampaikan oleh nabi muhammad harus di lakukan dengan baik. Orang yang mengikuti tuntunan nabi muhammad akan di cintai oleh Allah dan Allah akan menghapus dosa mereka.

    ReplyDelete
  31. Nama: Zalifah Saura
    Nim : 202021045
    Unit : II
    Matkul : Tasauf

    Resume ke 7
    *Dalil tentang tasauf*

    Dalil dalil tentang tasauf :
    1.Al Qur'an
    Sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 31:
    قل إن كنتم تحبّن اللّٰه فاتبعوني يحببكم اللّٰه ويغفرلكم ذنوبكم واللّٰه غفور الرحيم.
    Karena tasauf tersebut adalah Tarbiyatul qulub yaitu pendidikan hati,untuk lebih cinta,lebih sayang dan lebih makrifah kepada Allah SWT.Maka dalam ayat tersebut menjelaskan tentang cinta kita kepada Allah SWT.Allah SWT mengatakan dalam ayat tersebut bahwa jika kita mencintai Allah SWT maka kita harus mengikuti-Nya niscaya Allah akan mencintai kita.Ketika kita cinta kepada Allah SWT berarti kita mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan apa yang diperintahkan oleh Nabi Saw.

    Kemudian dalam surah Al Ahzab ayat 41-42 :
    ياايها الذين امنوا الذكرواللّٰه ذكرا كثيرا و سبّحوه بكرتاواصيلا
    Bagi orang-orang sufi dalam melaksanakan suluk adalah zikir.Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa kita harus menyebut Allah ataupun mengingatnya akan sebagai zikir yang sangat banyak.Di dalam suluk tersebut adalah zikir kepada Allah SWT,mulai dari zikir di qalbu,ruh,sir,khafi,akhfa,kepala dan semuanya berzikir kepada Allah tanpa batas.
    Maka tahap untuk membersihkan diri adalah dengan zikir kepada Allah.Ini membuktikan bahwa zikir kepada Allah akan menganugerahkan kepada kita sufi,tasauf dan bertasbih kepada Allah.

    Kemudian dalam surah Al Baqarah ayat 186:
    واذا سألك عبادي عنّي فإنّي قريب.أجيب دعوة الدّاع إذا داعا فليستجيبو لي واليؤمنو لعلّهم يرشدون.
    Kata Allah kepada Muhammad,ketika hamba meminta kepadaku.maka aku menjawab فإنّي قريب.Orang yang tasauf adalah orang yang suatu saat ketika Allah menghendaki akan naik ke tingkat makrifah atau tingkat Musyahadah.Maka ketika itu tidak ada satu hal pun yang ia lakukan untuk yang lain selain karena Allah SWT,karena hatinya telah suci.Senantiasa meminta kepada Allah.Allah itu adalah qarib.Maksid qarib disini adalah "aku akan menerima setiap doa yang di doakan oleh orang yang berdoa"kata Allah.Maka jalannya si salek ketika bersuluk adalah ia bertariqat kemudian makrifah.Ketika ia telah makrifah kepada Allah SWT tidak ada lagi kotoran sedikitpun pada hatinya ketika ia beribadah kepada Allah SWT dan segala sesuatu ia ikhlas karena Allah SWT.

    Kemudian surah Ar ra'du ayat 28:
    الذين امنوا والتطمعين قلوبهم بذكر اللّٰه اٰلا بذكر اللّٰهتطمعين القلوب.
    Orang-orang beriman,hati mereka akan tentram dengan mengingat Allah SWT.Riyadhah yang dilakukan oleh si salek adalah zikir kepada Allah SWT,karena zikir kepada Allah akan menentramkan jiwa dan hati kita, merasa nikmat dan merasa segala sesuatu yang ia dilakukan adalah benar-benar ia adalah seorang hamba yang sangat hina.Dan Allah SWT adalah Tuhan yang sangat megah.salah satu media untuk menenangkan hati adalah zikir kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  32. Nama: putri Ananda subarja
    Nim: 202021067
    Unit:2
    Resume:7
    Judul: dalil dalil tentang tasawuf

    Rasulullah SAW. bersabda:
    لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَ اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ يَغْدُوْخِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا. (رواه الترمذي)
    Artinya:
    Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki pada kalian sebagaimana burung yang pergi dalam keadaan perut kosong dan pulang sudah kenyang. (H.R. at-Turmudzi)
    Faktor internal yang dapat dipandang sebagai penyebab langsung lahirnya tasawuf di dunia Islam, selain berupa pernyataan Al-Qur’an dan hadist, adalah perilaku Rasulullah sendiri. Sebagaimana telah dimaklumi, beliau di dalam bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) tidak jarang pergi meninggalkan keramain dan hidup menyepi untuk merenung dan berkontemplasi dan ber-tahannus di Gua Hira. Ternyata, di tengah-tengah kesendiriannya inilah, beliau berkomunikasi dengan Allah dan mendapat perunjuk-Nya.

    ReplyDelete
  33. Nama: Zuhratul Yani
    Nim:202021059
    Unit:2

    Resume dalil-dalil Tasawuf

    Surah Al Baqarah ayat (2):186
    "Dan apabila hamba-hamba ku bertanya kepada mu tentang aku,maka(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada ku maka hendaklah mereka itu memenuhi(segala perintah ku) dan hendaklah mereka beriman kepada ku,agar mereka selalu berada dalam kebenaran,"(QS Al Baqarah (2):186).

    Allah SWT telah menerangkan di berbagai firman nya dalam Al Qur'an bahwa dia sangat dekat dengan para hamba-nya.seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT di atas,"Aku adalah dekat dengan hamba-hamba ku."Memang Allah sangat dekat kepada hamba-hambanya,akan tetapi apakah seorang hamba telah mengenal kedudukan Allah menurut pengertiannya, sehingga ia dapat ikhlas dalam segala perbuatannya dan untuk mengungkapkan segala perasaannya.perlu diketahui bahwa Rasulullah Saw.sangat mengenal Allah dengan perasaannya seperti beliau saw.mengenal kepada kawan dekatnya dari salah seorang umatnya yang menjadi wali Allah.

    Untuk mendekatkan diri kepada Allah,maka seorang harus berusaha mengenal Allah dengan qalbu dan seluruh perasaannya dari salah satu segi dan menunaikan berbagai kewajibannya dari segi yang lain.pokoknya, seorang harus hidup dengan perasaan dan pemikiran yang selalu berhubungan dengan Allah dan ia melaksanakan segala perintah wajib dan menjauhi segala larangan-nya.jika ia dapat hidup seperti itu,maka ia termasuk orang yang sangat dekat dengan Allah.jika tidak maka ia termasuk orang yang jauh dari Allah.

    Dari firman Allah di atas dapat kita mengerti bahwa Allah sangat dekat dengan para kekasih nya.karena itu,doa mereka senantiasa dikabulkan.maksud dari kata"dekat"dalam ayat di atas tidak boleh diartikan bahwa Allah dekat jaraknya dalam bentuk yang kita pahami.menurut akal kita.Tetali Allah sangat dekat dengan do'a yang dipanjatkan kepada nya secara ikhlas penuh hanya karena Allah, sehingga Allah cepat mengabulkan doa orang itu.

    ReplyDelete
  34. Nama:Khairul anwar mz
    Nim:202021055
    Unit:II
    Matkul:ilmu tasawuf


    Resume dalil tasawuf

    Dalil Tasawuf

    Dalam hal ini, tasawuf termaktub dalam Surat Al A’la ayat 14-15,

    قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ

    Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.

    Umroh.com merangkum, perilaku manusia entah yang baik atau buruk, bergantung pada hati yang ia pelihara. Sejatinya, hati yang bersih akan membawa manusia pada kedamaian dan ketentraman yang sejati dan menyejukkan hati sesama ataupun lingkungannya.

    Sedangkan hati yang kerap dengki dan iri akan menjadi hati yang kotor sehingga membawa pada kehancuran, kekacauan, dan keresahan. Hal tersebut akan berdampak pada kehancuran manusia dan lingkungannya

    ReplyDelete
  35. Nama:Khalish nur hidayatullah

    Nim:202021062

    Unit:ll





    Tasawuf merupakan salah satu istilah dan bagian dari perkembangan ajaran Islam dari para Sufi. Sementara dalam rukun Islam ataupun rukum Iman, mengenai tasawuf ini memang tak bisa dijelaskan secara eksplisit. Namun, tasawuf sendiri dianggap berasal dari beberapa pengaruh ajaran agama dan filsafat lainnya yang akhirnya diadopsi kedalam konsep Islam. Lalu bagaimana bunyi dalil tasawuf itu sendiri?



    Meski demikian Muhammad Amin al-Kurdy memberikan pengertian bahwa tasawuf adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kebaikan dan keburukan jiwa sera membersihkan keburukan-keburukan tersebut dengan sifat-sifat terpuji.



    Dalil Tasawuf



    Dalam hal ini, tasawuf termaktub dalam Surat Al A’la ayat 14-15,



    قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ



    Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.



    Umroh.com merangkum, perilaku manusia entah yang baik atau buruk, bergantung pada hati yang ia pelihara. Sejatinya, hati yang bersih akan membawa manusia pada kedamaian dan ketentraman yang sejati dan menyejukkan hati sesama ataupun lingkungannya.

    ReplyDelete
  36. Nama : HAYATUR RIDHA
    Nim : 202021050
    Unit : 2
    Matkul : Tashawuf

    Resume ke 7"Dalil-Dalil Tashawuf"

    Dalil-dalil tashawuf terbagi menjadi 2 yaitu, nash Al-Qur'an dan Al-Hadits.
    Salah satu contoh ayat al-Qur'an terdapat dalam Q.S Ali-Imran,3 :31

    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". ( Q.S Ali-Imran,3:31 )

    Tashawuf adalah "Tarbiyatul Qulub" yaitu pendidikan hati untuk lebih cinta,sayang,ma'rifah kepada Allah subhanahu wata'ala.
    Bukti cinta hamba kepada Allah adalah dengan mengikuti semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya [mengikuti syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam]
    Balasan atas mahabbah seorang hamba kepada Allah adalah dengan diberikannya kasih sayangNya beserta ampunan-Nya.

    ReplyDelete
  37. Wafiq Nur Azizah
    202021051
    Unit 2

    Di dalam dalil-dalil Tasawuf terdapat dua:
    pertama Alquran dan kedua hadis atau sunnah

    1) Alquran surah al-imran ayat 31
    tasawuf tersebut adalah tarbiyah kulub pendidikan hati, lebih cinta, lebih sayang titik ayat al-imran ayat 31

    قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

    Terjemah Arti: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Didalam al quran surah al imran ayat 31 dijelaskan tentang cinta dalam ayat tersebut adalah ketika kita benar-benar mencintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka kita harus ikut sunnah Rasulullah.

    Isi kandungan surah ali imran ayat ke 31 menjelasakan bahwa jika seorang umat manusia mengakui mencintai nabi muhammad, maka ia harus mengikuti tuntutan yang telah dibawa oleh nabi muhammad. Semua yari'at dan ajaran yang telah disampaikan oleh nabi muhammad harus di lakukan dengan baik. Orang yang mengikuti tuntunan Nabi Muhammad akan di cintai oleh Allah dan Allah akan menghapus dosa mereka.

    ReplyDelete
  38. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  39. Nama:Ihdina Kamisyah
    Nim:202021037
    Unit:II



    Tugas Resume Ketujuh


    "Dalil Tentang Tashawuf"


    Q.S Ar'Ra'd Ayat 28

    ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ
    تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ


    Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.


    Ayat ini menjelaskan bahwa yakni yang menjadi tenang dan tentram dengan berzikir kepada Allah dengan lisan mereka, seperti membaca al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, atau dengan mendengarkan zikir tersebut dari orang lain.

    Tidak ada yang lebih nikmat bagi hati dan lebih manis baginya daripada mencintai Tuhannya, dekat dengan-Nya dan mengenal-Nya. Semakin tinggi tingkat ma’rifat(mengenal)nya kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya, maka semakin banyak menyebut nama Tuhannya dan mengingat-Nya.

    Ketika telah menemukan makna hakikat maka dia telah mencapai ahwal di sisi Allah SWT.









    ReplyDelete
  40. Nama : Mhd Yoga Pratama
    Nim : 202021070
    Unit : II

    Resume dalil-dalil tasawuf
    SURAH AL-BAQARAH [2]: 186
    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
    “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka berima kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (QS al- Baqarah [2]: 186).

    Allah Swt. telah menerangkan di berbagai firman-Nya dalam Al-Qur’an bahwa Dia sangat dekat dengan para hamba-Nya. Seperti yang disebutkan dalam firman Allah di atas, “Aku adalah dekat hamba-hamba-Ku.” Memang Allah sangat dekat kepada hamba-hamba-Nya, akan tetapi apakah seorang hamba telah mengenal kedudukan Allah menurut pengertiannya, sehingga ia dapat ikhlas dalam segala perbuatannya dan untuk mengungkapkan segala perasaannya. Perlu diketahui bahwa Rasulullah Saw. sangat mengenal Allah dengan segala perasaannya, seperti beliau Saw. mengenal kepada kawan dekatnya dari salah seorang umatnya yang menjadi wali Allah.

    Untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka seorang harus berusaha mengenal Allah dengan kalbu dan seluruh perasaannya dari salah satu segi dan menunaikan berbagai kewajibannya dari segi yang lain. Pokoknya, seorang harus hidup dengan perasaan dan pemikiran yang selalu berhubungan dengan Allah dan ia melaksanakan segala perintah wajib dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika ia dapat hidup seperti itu, maka ia termasuk seorang yang sangat dekat dengan Allah. Jika tidak, maka ia termasuk seorang yang jauh dari Allah.

    Dari firman Allah di atas dapat kita mengerti bahwa Allah sangat dekat dengan para kekasih-Nya. Karena itu, do’a mereka senantiasa dikabulkan. Maksud dari kata “dekat” dalam ayat di atas tidak boleh diartikan bahwa Allah dekat jaraknya dalam bentuk yang kita pahami menurut akal kita. Tetapi, Allah sangat dekat dengan do’a yang dipanjatkan kepada-Nya secara ikhlas penuh hanya karena Allah, sehingga Allah cepat mengabulkan do’a orang itu.

    Selain itu, firman Allah di atas mengisyaratkan bahwa do’a seorang tidak menyebabkan ketetapan Allah yang bersifat azali akan berubah, sehingga Dia harus mengubah kehendak-Nya dan ketetapan-Nya yang bersifat azali. Demikian pula, do’a yang dipanjatkan oleh seorang tidak boleh dengan suara yang keras, seperti ketika seorang berbicara dengan seorang yang tuli telinganya, karena Allah Maha Mendengar segala bisikan maupun gerakan kalbu setiap orang. Bagi-Nya suara yang keras tidak berbeda dengan suara bisikan, karena Dia Maha Mendengar. Karena itu, jika seorang hendak berdoa harus menyesuaikan dengan keadannya dan tata krama yang harus ia penuhi terhadap Allah sebagai Tuhan Yang memiliki langit dan bumi, sebagaimana yang diterangkan dalam firman-firman Allah Swt. berikut, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,” (QS Qâf [50]: 16). “Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS al-Baqarah [2]: 186).

    Siapa saja yang menjalankan segala perintah Allah Swt. dengan kalbu yang penuh keikhlasan dan ia ingin mendekatkan dirinya kepada Allah untuk mencapai kesempurnaan imannya, maka orang-orang seperti itulah yang diberi petunjuk dan mereka telah sampai kepada tujuan mereka yang paling utama, yaitu mendekatkan diri mereka kepada Allah. Sebagai seorang hamba, ia harus terlepas dari pengaruh hawa nafsunya, sehingga ia hanya menyerah dan pasrah sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusannya, karena Allah tidak pernah menjadikan segala sesuatu karena suatu sebab tertentu.

    ReplyDelete
  41. Nama:Mona futri
    Nim:202021057
    Unit:II

    *Resume dalil tasawuf*

    Dalil-dalil tasawuf ada 2 yaitu:Nasha al-Quran dan al-hadist,salah satu surah al-Quran terdapat dalam Q.s Ali Imran,3:31

    قل ان كنتم تحبن الله فا تبعو ني يحببكم الله و يغفر لكم ذ نو بكم والله غفور الر جيم
    Artinya:katakanlah,jika kamu benar" Mencintai allah,ikut lah aku,niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu, Allah Maha Pengampun lagi maha penyayang.
    Isi kandungan surah Ali Imran ayat 31,menjelaskan bahwa jika seorang umat manusia mengakui,mencintai Nabi Muhammad,maka ia harus mengikuti tuntutan yang telah di bawa oleh Nabi Muhammad.semua syarat dan ajaran yang telah di sampaikan oleh Nabi Muhammad harus di lakukan dengan baik.orang yangengikuti tuntunan Nabi Muhammad akan di cintai oleh Allah dan Allah akan menghapuskan semua dosa-dosa mereka.

    Siapa saja yang menjalankan semua perintah Allah dengan khalbu yang penuh dengan keikhlasan dan ia ingin mendekatkan dirinya kepada Allah untuk mencapai kesempurnaan imannya,maka orang-orang seperti itulah yang di beri petunjuk dan mereka telah sampai kepada tujuan mereka yang paling utama, yaitu mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT.

    Sebagai seorang hamba ia harus terlepas daripada hawa dan nafsu nya, sehingga ia hanya menyerah dan pasrah sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusan,Karna Allah tidak pernah manjadikan segala sesuatu sebab tertentu.

    ReplyDelete