Friday, October 9, 2020

Pengertian Tashauf

 

} Etimologi /bahasa:

q  Lafadh tasauf adalah masdar dari kata

    تصوف – يتصوف – تصوفا

   yang mempunyai arti mempunyai banyak bulu

    (Akhmad  Asy Syibashy, Al Ghazaly Wat

q  Kaitan bulu dengan Shufi menurut bahasa adalah karena kaum Shufi pada dasarnya suka memakai pakaian shufi.

} ‘Terminologi/istilah

} Beberapa pendapat tentang makna tashawuf:

q  Imam Junaid al-Baghdadi

التصوف ان تكون مع الله بلاعلاقة

    “Tashauf itu bahwa adalah engkau beserta Allah dengan tiada perantara”

    (Akhmad Asy Syirbashy, Al Ghazaly Wa Tashauful Islam, h. 152)

q  Ma’aruf al-Kharakhi

التصوف الاخذ بالحقاءق والياءس مما فى ايدى الخلاءق

    “Tashauf adalah mencari hakikat dan meninggalkan dari segala sesuatu ada pada tangan makhluk”.

    (Sughrowardy, Awariful Ma’arif Hamisyi Ihya, juz.1, h. 313)

q  Dhun Nun Al-Misri

الصوفى من لا يتعبه طلب ولايزعجه سلب

    “Shufi adalah orang yang tidak payah karena mencari dan tidak susah karena musnahnya milik”

     (Sughrowardy, Awariful Ma’arif Hamisyi Ihya, juz.1, h. 319)

q  Sahal At Tastury

الصوفى من صفا من الكدر وامتلاء من الفكر وانقطع الى الله دون البشر واستوى عنده المال والمدر

    “Shufi adalah orang yang bersih dari kotoran dan penuh pemikiran dan hanya memusatkan pada Allah semata-mata tanpa manusia dan sama baginya harta benda dengan tanah liat”

     (Akhmad Asy Syirbashy, Al Ghazaly Wa Tashauful Islam, h. 153)

q  Ibnu Khaldun

    “Tashauf itu semacam ilmu syariat yang timbul kemudian didalam agama, asalnya adalah bertekun beribadah dan memutuskan pertaliannya dengan segala selain Allah, hanya menghadap Allah semata, menolak hiasan-hiasan dunia serta membeci segala perkara-perkara yang selalu memperdaya orang banyak, kelezatan harta benda dan kemegahan, dan menyendiri menuju jalan Tuhan dalam halwat dan ibadah”

     (Akhmad Asy Syirbashy, Al Ghazaly Wa Tashauful Islam, h. 149)

q  Dr. Hamka

    “Tashauf adalah membersihkan jiwa dari pengaruh benda atau alam supaya dia mudah menuju kepada Tuhan”.

    (Barmawie Umarie, Sismatik Tashauf, h.10)

q  Ali bin Muhammad Jarjani

الوقوف مع الاداب الشرعية ظاهرا فيرى حكمها من الظاهر فى الباطن وباطنا فيرى حكمها من الباطن فى الظاهر فيحصل للمتاءدب بالحكمين كمال

“Berhenti beserta adab Syariat pada dhahir maka melihat hikmahnya dalam bathin dan pada bathin maka melihat hikmahnya pada dhahir, orang yang beradab akan mendapatkan dua hikmah yang sempurna”.

    (Ali bin Muhammad Al-Jarjani, At Ta’rifat, h. 58)

 

0 komentar:

Post a Comment