Wednesday, September 20, 2017

Fahala Sangat Besar Atas Kesabaran Kepada Isteri dan Kepada Suami Yang Buruk Sifatnya



Kisah Nabi Ayyub dan Asiyah Isteri Fir'aun

Kisah Nabi Ayyub

Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S.W.T akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah S.W.T kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah Swt memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir’aun”, (Hadits).

Cobaan yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Ayyub AS adalah terdiri dari empat macam cobaan.

Pertama, kebangkrutan (pailit) kekayaannya. Kedua, kematian semua anak-anaknya. Ketiga, kerusakan pada tubuhnya. Keempat, diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja yang setia menemani.

Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik  Beliau adalah 500 hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.

Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah Swt ketika itu dapat turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS.

Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah Swt:

wahai Tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-mu Ayyub sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepadaku tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya”. Allah Swt  berfirman kepada Iblis : “Baik, silakan kamu merangkap. Sekarang aku beri kekuasaan kepadamu untuk mencoba Ayyub as melalui harta kekayaannya”.

Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan kepada mereka: “Sekarang aku telah diberi wewenang untuk mencoba Ayyub as melalui hartanya”.

Lebih lanjut iblis berkata lagi :

Ifrit, sekarang  kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub as dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu. Laksanakan!”.

Iblis datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan shalat. Iblis berkata kepadanya: “Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu ikut terbakar pula”.

Apa kata Nabi Ayyub AS: “alhamdulillah. Allah Swt sendiri yang memberikan kekayaan itu  kepadaku dan hanya Dia saja yang berhak mengambil kembali”.

Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.

Angin panas telah menghancurkan kebunnya, tidak ada yamg tersisa sedikitpun”, kata Iblis sehabis merusak semua kebun milik nabi Ayyub as. apa kata nabi Ayyub as. “alhamdulillah ...” kemudian beliau memuji Allah Swt dan menyanjung-Nya. ”

Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah Swt seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub as melalui anak-anaknya.

Allah berkata:”Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu  untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya”.

Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi tau Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.

Apa reaksi Beliau? Nabi Ayyub AS malah beristighfar memohon ampun kepada Allah Swt.

Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau tetap taat kepada Allah Swt dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya.  Allah berkata kepadanya: “Silakan. Aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya”.

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal.

Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya.  Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu.  Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang.  Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

Kisah Asiyah Isteri Fir'un

ketika Nabi Musa As mengalahkan para tukang sihir Fir’aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak  menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir’aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.

Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas, wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.  Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah.

Manakala Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhkan padanya, beliau berdoa kepada Allah Swt yang artinya : ”Wahai Allah Swt, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga”, (Q. S. At Tahrim, ayat 11).

Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa. 


(Syarah ‘Uqudul Lijain)

Dimana pun kita maka disitulah surga dan neraka kita, seburuk apapun isteri yang kita nikahi atau seburuk apapun suami yang menikahi kita maka kita tetap bisa membangun surga. Begitu juga sebaliknya, sebaik apapun isteri atau suami kita tetap saja tidak ada jaminan bagi kita mendapatkan surga.

Bersabar dari keburukan isteri adalah fahala yang sangat besar bahkan seperti fahala yang diberikan kepada Nabi Ayyub ketika beliau bersabar saat isteri-isteri beliau meninggalkan beliau (selain Rahmah).

Begitu juga fahala yang sangat besar bagi seorang isteri yang sabar kepada keburukan suaminya, bahkan sebesar fahala yang diberikan kepada Asiyah isteri Fir'un.

Jangan pernah menyesal dengan hidup dan garis nasib yang sedang kita jalani, namun bersyukur, taat kepada Allah dan suami, serta memperlakukan isteri dengan baik, maka disitulah galian surga yang kita dapatkan.

0 komentar:

Post a Comment