Sunday, September 24, 2017

Allah Mencintai Hambanya Lewat Rasa Sakit

Manusia adalah makhluk yang fana, tidak ada makhluk yang kekal didunia ini. Kehidupan didunia ini hanyalah sesaat, bahkan tak ada seorang pun yang hidup didunia itu seperti ia hidup sehari di akhirat (1 hari akhirat sama dengan 1000 tahun dunia).

Rasulullah juga selalu mengingat kita tentang waktu yang kita miliki agar dipergunakan untuk taat kepada Allah, agar lahirnya keberkatan umur dalam hidup yang hanya sekejap ini didunia tidak sia-sia.

"Ambillah lima sebelum datangnya lima, mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, keleuasanmu sebelum datang kesempitanmu, kehidupanmu sebelum datang kematianmu, (H. R Hakim).

Hakikat dari sehat bukan saja punya badan kekar atau punya akal logis namun lebih dari itu.

Sakit itu adalah badan yang kita miliki dan akal yang logis tidak mampu kita semakin taat kepada Allah, bahkan makin kufur kepada Allah walau secara kasad mata kita normal menurut kebiasaan.

Manusia memiliki dua unsur yang saling keterkaitan dan saling mendukung, yang kedua unsur itu perlu dijaga kesehatannya, yaitu jasmaniah dan rohaniah.

Sakit rohaniah bukan sakit jiwa (gila) saja, tapi ketika jiwa tidak lagi bergetar ketika dibaca ayat-ayat Allah dan tidak pernah terpanggil untuk taat ketika panggilan-panggilan berbunyi diseluruh pelosok dunia.

Maka ketika itu jiwa sedang sakit parah, obatnya adalah belajar ilmu-ilmu agama Islam dari orang-orang yang faham Islam, belajar tentang hakikat dan makna hidup, belajar tasauf agar jiwa merasa lemah untuk tidak mampu bermaksiat kepada Allah.

Sakit jasmaniah hanyalah sakit menurut pandangan mata selama ia tidak terhalang untuk taat kepada Allah, selama ia masih beribadah seperti orang normal walau caranya berbeda. Ini hakikatnya tidak dinamakan sakit, namun proses untuk lebih taat kepada Allah.

Sakit jasmaniah adalah jalan pengampunan Allah

Setiap kita manusia memiliki dausa, karna kita bukanlah para rasul yang maqsum. Cuma dausa yang bagaimanakah yang hinggap ditubuh kita. Dausa besarkah atau dausa kecilkah.

Dausa besar itu diampuni oleh Allah dengan taubat (sesuai caranya bertaubat) dan tidak akanpernah terampuni dengan suatu kebaikan atau ketaatan yang kita perbuat.

Ini sebalik dengan dausa kecil, dausa kecil itu akan terhapus dengan suatu kebaikan atau ketaatan yang kita lakukan atau dengan rasa sakit yang Allah berikan kepada kita.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan "inna lillahi wainna ilahi raji'un". Merka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk", (Q. S Al-Baqarah: 155-157).

Cobaan kenaikan peringkat disisi Allah adalah dengan Allah berikan rasa sakit dan musibah yang lain, ketika dengan musibah kita makin taat kepada Allah maka itulah kelulusan yang hakiki. Dan ketika kita putus asa kepada musibah yang menimpa maka kita telah gagal dalam ujian bahkan tergolong orang yang rugi.

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya", (H. R Bukhari).

"Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah gulanaan sehinga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya", (H. R Bukhari).

Tergantung kepada kita bagaimana menyingkapi suatu penyakit yang Allah berikan kepada kita, bersyukur sehingga kita terpetunjuk dan menjadi orang-orang yang menang disisi Allah yaitu dengan tetap melakukan ibadah kepada Allah bahkan lebih lagi tanpa beranggapan dan menjadikan sakit sebagai penghalang beribadah.

Tidak ada yang bisa menghalangi kita melakukan shalat, taat dan kebaikan lagi, kecuali rohaniah kita sedang sakit atau pun sudah mati.

Mari sama-sama berdoa kepada Allah semoga kita tetap menjadi orang-orang yang terpetunjuk dan senantiasa dalam ridha Allah walau kadang jasmaniah kita sedang sakit.

1 komentar: