Wednesday, December 2, 2020

Aliran - Aliran Tashawuf

 

Tashawuf Akhlaqi (Sunni)

¨Tashawuf akhlaqi yang berfokus pada perbaikan akhlak dan  budi pekerti, berupaya mewujudkan perilaku yang baik (mahmudah) serta menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela (mazmumah).

¨Tashawuf akhlaqi ini disebut  juga dengan tashawuf sunni.

Tingkatan dalam tashawuf ini terdiri dari:

     Takhalli

     Tahalli

     Tajalli

Takhalli (mengosongkan)

¨Takhalli adalah tahapan pertama yang dilakukan para sufi untuk membersihkan (melepaskan) diri dari perilaku buruk, seperti: berbuat maksiat, hubbuddunia, su-udhan, ujub, hasad, riya, ghazab, takabur, dll.

Takhalli (mengosongkan)

¨Takhalli adalah tahapan pertama yang dilakukan para sufi untuk membersihkan (melepaskan) diri dari perilaku buruk, seperti: berbuat maksiat, hubbuddunia, su-udhan, ujub, hasad, riya, ghazab, takabur, dll.

Tahalli (mengisi)

¨Tahalli adalah mengisi/berpakaian jiwa dengan akhlak baik, seperti: sabar, ikhlas, ridha, taubat, dan lainnya

Tajalli

¨Tajalli merupakan tahap terakhir yaitu tersingkapnya nur ghaib.

¨Pada tahap ini para sufi benar-benar menanam rasa cinta kepada Allah Swt di dalam hatinya.

¨Tujuannya agar perilaku baik pada tahap tahalli tidak luntur.

¨Cara tahalli yaitu dengan muhasabah (merenungi semua dosa), muraqabah (merasa jiwa selalu diawasi Allah), Tafakkur (merenungi kekuasaan Allah), serta berzikir.

Tokoh Sufi Akhlaqi

Berkembang pada abad ke 2 Hijrah

¨Abu Hasan Basri (21 H – 110 H)

¨Imam Abu Hanifah

¨Junaid Al Baghdadi

¨Al Qusyairi (376 H – 465 H)

¨As Sarri As Saqeti

¨Al Harawi

Tokoh Sufi Akhlaqi

Berkembang pada abad ke 2 Hijrah

¨Abu Hasan Basri (21 H – 110 H)

¨Imam Abu Hanifah

¨Junaid Al Baghdadi

¨Al Qusyairi (376 H – 465 H)

¨As Sarri As Saqeti

¨Al Harawi

Abad ke 5 Hijrah

¨Al Ghazali (450 H – 505 H)

¨Al Harawi dan Al Qusyairi mulai mengadakan pembaharuan dengan mengembalikan dasar-dasat tashawuf sesuai Al Quran dan As Sunnah

Abad ke 5 Hijrah

¨Al Ghazali (450 H – 505 H)

¨Al Harawi dan Al Qusyairi mulai mengadakan pembaharuan dengan mengembalikan dasar-dasat tashawuf sesuai Al Quran dan As Sunnah

Tashawuf Amali

¨Tashawuf amali yang berfokus pada menekankan terhadap cara-cara mendekatkan diri kepada Allah Swt, baik melalui amalan dhahiriyah atau pun bathiniyah.

¨Tashawuf amali ini merupakan ajaran yang di anut oleh pengikut tarekat (ashhabut thuruq).

Tashawuf amali ini meliputi:

1.  Syariat

2.  Thariqat

3.  Hakikat

4.  Ma’rifah

Syariat

¨Syariat merupakan sesuatu yang berhubungan dengan amalan lahiriyah yang mengatur segala urusan hukum.

¨Landasannya adalah Al Quran, Hadits, Ijma’ dan Qias

Thariqat

¨Thariqat berarti jalan yang ditempuh oleh para sufi untuk mencapai tujuan sedekat mungkin dengan Allah Swt.

¨Thariqat merupakan jalan yang berpangkal pada syariat, jadi syariat adalah jalan utama dan thariqat adalah anak jalan.

¨Syariat merupakan pangkal dari suatu ibadah, maka sebelum melalui jalan thariqat harus melewati jalan syariat.

Hakikat

¨Hakikat sebagai aspek yang berkaitan dengan amal bathiniah, meruapakan amalan yang paling dalam dan merupakan akhir perjalanan yang ditempuh para sufi.

Ibarat

¨Kalau diibarat dengan menanam pohon, pertama menanam benih (syariat), kemudian menyiraminya sampai tumbuh bercabang dan berbuah (thariqat), merawat agar memperoleh buah yang ranum (hakikat)

Ma’rifah

¨Ma’rifah adalah mengenal rahasia-rahasia Allah dan aturan-aturan Nya yang melingkupi seluruh yang ada (Imam Al Ghazali).

¨Seperti ibadahnya seorang hamba karena dirinya sebagai hamba bukan karena harapan fahala atau surga.

Tokoh Tashawuf Amali

¨Hasan Al Basri (21 H – 110 H)

¨Rabi’ah Al Adawiyah (96 H – 185 H)

¨Dzun Nun Al Misri (180 H – 246 H)

Tashawuf Falsafi

¨Tashawuf falsafi adalah tashawuf yang menggabungkan antara visi mistik dan visi yang rasional.

¨Tashawuf falsafi ini adalah kajian terhadap tuhan, manusia dan sebagainya dengan menggunakan metode rasio atau akal.

Objek Kajian Tashawuf Falsafi

1.  Latihan yang bersifat kebathinan atau rohaniah dengan menggunakan rasa, intuisi (kemampuan memahami sesuatu tanpa pemahaman rasional), introspeksi diri dengan tingkatan maqam, hal dan rasa.

Objek Kajian Tashawuf Falsafi

2.  Kajian tentang hakikat dari sifat-sifat Tuhan, malaikat, ‘arasy, kursi, wahyu, kenabian, roh, hakikat dari alam ghaib, yaitu dengan zikir.

Objek Kajian Tashawuf Falsafi

3.  Peristiwa yang luar biasa, yaitu kejadian yang terdapat di alam ini atau kosmos yang mempengaruhi kekeramatan.

Objek Kajian Tashawuf Falsafi

4.  Pengungkapan teori dengan istilah yang filofis, yang hanya dimengerti oleh para tokoh tashawuf filsafi tersebut.

        (Ibnu Khaldun, Ma’rifat)

Intinya, ciri-ciri tashawuf falsafi adalah menggabungkan antara pemikiran atau rasional dengan perasaan (dzuq).

Tokoh Tashawuf Falsafi

qMuhammad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah Ath Tha’i Al Haitami (Ibnu Arabi) (560 H – 638 H)

qAbdul Karim Al Jilli (1365 H – 1417 H)

qAbdul Haq Ibnu Ibrahim Muhammad Ibnu Nash (Ibnu Sab’in) (614 H -

 

0 komentar:

Post a Comment