Sunday, August 4, 2019

Benarkah Pendidikan Berasrama (Dayah) Sebagai Ancaman Homoseksual?

Asrama ialah bangunan tempat tinggal bagi sekelompok orang untuk sementara waktu, terdiri dari sejumlah kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala asrama (KBBI).

Pendidikan berasrama merupakan program pendidikan yang komprehensif-holistik mencakup pendidikan keagamaan, pengembangan akademik, life skills (soft skills-hard skills), memupuk wawasan kebangsaan, dan membangun wawasan global, yang digunakan sebagai bagian integral dalam sistem penyelenggaraan program PPG untuk menghasilkan calon guru profesional yang memiliki kompetensi utuh, unggul dan berkarakter (Ditjen Belmawa, 2017, h. 6).

Pendidikan berasrama (boarding school) juga diartikan adalah lembaga pendidikan dimana siswa tidak hanya belajar, tetapi mereka bertempat tinggal dan hidup menyatu dilembaga tersebu. Boarding School mengkombinasikan tempat tinggal para siswa di institusi sekolah yang jauh dari rumah dan keluarga mereka dengan diajarkan agama serta pembelajaran beberapa mata pelajaran (Maksudin: Pendidikan Nilai Boarding School Di SMPIT Yogyakarta, Disertasi UIN Sunan Kalijaga, 2008, h. 111).

Pendidikan berasrama ini dilaksanakan oleh beberapa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Lembaga pendidikan formal yang melaksanakan pendidikan berasrama adalah sekolah terpadu dan kampus-kampus yang menyediakan asrama untuk menggodok mahasiswa agar mempunyai kemampuan dibidang agama. Sedangkan pendidikan non formal yang melaksanakan pendidikan berasrama adalah dayah-dayah atau pesantren-pesantren.

Dayah atau pesantren merupakan pusat pendidikan agama Islam untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang kaidah-kaidah agama, baik tentang ilmu aqidah, fiqih, tasauf, hadits dan keilmuan lainnya sebagai pedoman hidup untuk diamalkan dalam kehidupan berkelurga dan bermasyarakat.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, (Q. S At-Tahrim: 6).

Sistem pendidikan yang dilaksanakan di dayah adalah sistem pendidikan berasrama, dan ini sudah dilaksanakan bertahun-tahun lamanya semenjak adanya dayah, banyak pakar-pakar agama Islam telah dilahirkan dari dayah yang sekarang menjabat di berbagai instansi pemerintah dan non pemerintah. Pimpinan-pimpinan dayah dilahirkan dari pendidikan dayah, imum syik mesjid, imum gampong, pakar agama, akademisi juga ada yang dilahirkan dari dayah atau pesantren yang pendidikan mereka tempuh itu merupakan pendidikan berasrama.

Jadi secara garis besar, pendidikan berasrama adalah bertujuan untuk menjadikan generasi yang lebih bertanggungjawab, toleransi, mandiri, disiplin, berkarakter dan berakhlakul karimah.

Siswa atau santri yang telah mendapatkan pendidikan berasrama, mereka memiliki sifat yang lebih ta’dhim kepada gurunya, orang tuanya dan mampu beradabtasi dengan lingkungannnya, ini dapat dilihat dari karakter, sikap dan adab mereka, namun ada juga yang sudah diasramakan tetap masih berperilaku tidak baik.

Apakah setelah diasramakan mereka masih berperilaku menyimpang dan tidak sesuai dengan tuntunan syariat Islam adalah salah pendidikan berasrama? Atau kembali kepada individu masing-masing? Karena hasil ini akan didapatkan dengan melakukan penelitian sehingga dapat diketahui berapa persentase siswa yang terbentuk baik atau menyimpang setelah dilaksanakan pendidikan berasrama, bukan sekedar berasumsi dengan hanya terungkap kasus pelecehan seksual (homoseksual) disalah satu yayasan di Lhokseumawe (Serambi Indonesia, 12/07/2019), karena untuk kebenarannya perlu putusan hakim dan sebelum putusan tersebut tetap berazaskan prasangka tidak bersalah.


Berasramakah Penyebab Lahirnya Perilaku Homoseksual?

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama (Wikipedia).

Homoseksual juga diartikan adalah makna rasa ketertarikan perasaan (kasih sayang, hubungan perasaan dan atau secara erotik). Baik secara eksklusif terhadap orang-orang yang berjenis kelamin sama yang berhubungan fisik atau tidak berhubungan fisik (PPDGJ II, Depkes RI, 1983).

“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsukalian (kepada mereka) bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas”, (Q. S Al-A’raf: 81).

Homo seksual merupakan suatu perilaku yang sangat dilarang dalam Islam, bahkan status hukum syar’inya adalah haram dengan ketentuan sanksi yang jelas.

“Dan (Kam) juga telah mengutus Nabi) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala ia berkata kepada mereka: Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun (didunia ini) sebelum kalian?” (Q. S Al-A’raf: 80).

“Ulama sepakat atas keharaman sodomi (liwath). Allah Swt telah mencelanya dalam kitab Nya dan mencela pelakunya, demikian pula Rasulullah saw beliau mencelanya” (Ibnu Qudamah)
“Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, beliau sampaikan sampai tiga kali ”, (Hadits).

Dalam wikipedia juga disebutkan bahwa ilmuwan tidak tau secara pasti apa yang menentukan orientasi seksual seseorang, tetapi mereka menduga bahwa orientasi seksual dipicu oleh kombinasi faktor genetik, hormon dan lingkungan, dan bukanlah suatu pilihan. Mereka mengacu kepada teori-teori yang berbasiskan pada bilogi, yang menyebut faktor genetik, lingkungan awal diuterus, atau keduanya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengalaman pada masa kecil berperan terhadap orientasi seksual. Selain itu, upaya untuk mengubah orientasi seksual juga tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiyah.

Dr. Margaretha Sih Setija Utami, M. Kes, Dekan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata mengatakan banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi gay, diantaranya adalah kondisi biologis sejak lahir, perubahan hormonal heterogen menjadi homoseksual, dan kondisi sosial, contohnya satu grup dengan homoseks, lama-lama bisa ikut homo (Tribun Jateng, 29/05/2017).

Juga penyebab homoseksual pada seseorang adalah faktor herediter, berupa ketidakseimbangan hormon-hormon seks, seperti cairan dan kelenjar endokrin pada fase-fase pertumbuhan yang kritis dapat mempengaruhi arah dari dorongan-dorongan seksual dan tingkahlaku. Faktor pengaruh lingkungan yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi perkembangan kematangan seksual yang normal, seperti individu yang besar di lingkungan yang terdiri dari para homoseksual. Faktor seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseksual karena pernah menghayati pengalaman homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja, seperti laki-laki yang sudah pernah melakukan homoseksual pada masa remajanya. Faktor seseorang anak laki-laki pernah mengalami traumatis dengan ibu (Kajian Pustaka.Com).

Beberapa sebab lahirnya perilaku homoseksual bagi seseorang itu disebabkan oleh gentik yang ada padanya, perubahan hormon dan dan kondisi sosial.

Pendidikan berasrama didayah-dayah atau sekolah-sekolah terpadu tidak pernah mengajari para sanrtri atau siswanya untuk melakukan perbuatan homoseksual, tapi mereka yang digodok diasrama untuk dimanusiakan secara sempurna, sehingga suatu saat ketika mereka keluar dari asrama telah terbentuk manusia yang berakhlakul karimah, yang berpengetahuan dan beradab mulia.

Mari kita melihat pendidikan berasrama dengan bijak, kesalahan oknum bukanlah kesalahan keseluruhan, berpendapat yang kontroversial dapat melahirkan kaum yang anti dan ini bisa berefek negatif terhadap pemikiran dan asumsi mereka. Dayah dengan model pendidikan berasrama adalah tetap suatu solusi terhadap pendidikan bebas dengan kondisi lingkungan sosial yang demikian rupa. Game online, judi online, narkoba dimana-mana, perilaku penyimpangan seks bebas dan kehidupan jam malam adalah musuh kita bersama. Pendidikan bersama dan diasramakan atau tidak adalah tanggungjawab kita bersama, demi generasi yang dapat dibanggakan oleh agama dan bangsa.

“Lingkungan sering menjadi alasan kegagalan anda, tapi ambillah tanggungjawab atas segala kegagalanmu, jangan terbiasa menyalahkan lingkungan, setitik nira tidak mungkin lebih berharga dari sebelanga susu”

1 komentar:

  1. Nama kelompok:4
    Nama Anggota:Muhammad Raul Iqbal
    :Muhammad Suraija
    Kelas :IX-I
    Topologi Mesh: Pengertian, Cara Kerja, Kekurangan dan Kelebihannya
    Ilustrasi Topologi Mesh
    Pengertian Topologi Mesh
    Daftar isi
    Apa itu topologi Mesh? Pengertian Topologi Mesh adalah suatu jaringan komputer dimana bentuk koneksi antar perangkat komputer saling terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
    Dalam topologi mesh atau topologi jala, masing-masing perangkat komputer dalam satu jaringan dapat saling berkomunikasi langsung karena saling terhubung satu sama lain, atau disebut dengan dedicated links. Topologi Mesh umumnya dibuat untuk jaringan yang skalanya tidak terlalu besar dan membutuhkan komunikasi antar perangkat dengan cepat.
    Jaringan topologi Mesh cukup jarang digunakan karena cukup sulit dikelola dan menggunakan banyak kabel. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer dalam topologi Mesh, komputer lainnya tidak akan terpengaruh.
    Karakteristik Topologi Mesh
    Proses pembuatan jaringan topologi Mesh menggunakan rumus N(N-1):2. N adalah jumlah komputer, maka jika pada jaringan topologi ini terdapat 5 komputer, maka jumlah kabel yang digunakan adalah 5(5-1):2 = 10 koneksi. Selain itu, setiap perangkat komputer harus memiliki port l/O dengan rumus N-1, yaitu 5-1=4.
    Berikut ini adalah ciri-ciri topilogi Mesh:
    1. Setiap perangkat komputer dalam topologi mesh saling terhubung satu sama lain
    2. Topologi mesh menggunakan banyak kabel agar dapat menghubungkan semua perangkat
    3. Masing-masing node memiliki setidaknya 2 atau lebih port l/O
    4. Setiap node memiliki konfigurasi yang berbeda dalam berkomunikasi
    Cara Kerja Topologi Mesh
    Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian topologi mesh di atas, cara kerja topologi ini adalah setiap node pada jaringan akan saling terkoneksi dengan menggunakan kabel yang langsung ke node yang dituju.
    Dengan begitu, maka proses pengiriman data pada jaringan topologi mesh lebih cepat karena data dapat langsung menuju node tujuan tanpa harus melalui node lainnya.
    Jenis-Jenis Topologi Mesh
    Topologi Mesh sendiri terdiri dari dua jenis, berikut penjelasannya:
    1. Topologi Mesh Fully Connected
    Ciri utama dari Topologi Mesh Fully Connected adalah setiap perangkat komputer dalam jaringan ini saling terhubung secara penuh. Dengan kata lain, jika ada 5 komputer dalam jaringan maka setiap komputer terkoneksi dengan 4 komputer lainnya.
    2. Topologi Mesh Partial Connected
    Ciri utama dari Topologi Mesh Partial Connected adalah tidak semua komputer saling terhubung satu sama lain. Beberapa komputer dalam jaringan ini saling terhubung, namun beberapa lainnya tidak saling terhubung.
    Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh
    Setiap topologi jaringan komputer memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan topologi Mesh. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan topologi Mesh:
    I. Kelebihan Topologi Mesh
    1. Topologi Mesh mampu mendeteksi kesalahan atau gangguan dalam jaringan dengan cepat.
    2. Keamanan data yang di-sharing dalam jaringan topologi Mesh dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan
    3. Jika salah satu komputer dalam jaringan bermasalah, komputer lainnya tidak akan terpengaruh
    4. Pada topologi mesh terdapat hubungan dedicated link dimana data dapat dikirim ke komputer tujuan lebih cepat tanpa melalui komputer lainnya
    II. Kekurangan Topologi Mesh
    1. Proses instalasi topologi mesh cukup rumit dan harus dilakukan oleh tenaga ahli di bidang computer network
    2. Topologi Mesh membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding topologi lainnya karena memakai banyak kabel
    3. Topologi Mesh tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari karena jaringannya tidak praktis
    4. Proses konfigurasi ulang pada masing-masing komputer dan peralatan lainnya (misalnya port I/O) cukup merepotkan
    5. Biaya perawatan topologi mesh cenderung lebih besar

    ReplyDelete