Wednesday, February 9, 2022

Penjelasan Tentang Bersenggama dan Waktu Bersenggama

 إعْلَم أَنَّ المَقْصُودُ الأَعْظَم مِنَ النِّكَاحِ التَّعَبُّدُ وَالتَّقَرُّبُ وَاتِّبَاعُ سُنَّةُ الرَّسُولِ وَتَحْصِيلُ الوَلَدِ وَالنَّسْل

Ketahuilah bahwa tujuan utama dari suatu pernikahan adalah pengabdian, pendekantan dan mengikuti sunnah Rasul dan menghasilkan anak dan keturunan

لِأَنَّ بِهِ بَقَاءَ العَالَمِ وَانْتِظَامَهُ وَبِتَرْكِهِ وَإهْمَالِهِ خَرَابَه وَدِرَاسَه
Karena hanya dengan pernikahanlah kelestarian alam dan teraturnya. Dan dengan meninggalkannya berarti sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini.

وَمَعْلُومٌ أَنَّهُ لَا يُحْصَلُ الحَصَادُ إِلَّا بِنَثْرِ البَذْرِ عَلَى الأَرْضِ أَوَّلًا
Sudah maklum bahwa tak akan ada panen tanpa menyebar benih pada bumi dahulu,

وَحَرْثِهَا وَزَرْعِهَا بِطُرُقٍ وَكَيْفِيَاتٍ مَعْلُومَةٍ عِنْدَ الفَلَاحِ 
kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik yag telah diketahui dikalangan petani

وَانْتِظَارِ المَدَدِ إِلَى بُدُوِّ الصَّلَاح
Dan penantian anugrah hingga siap panen.

وَكَذَلِكَ لَا يُحْصَلُ الوَلَدُ وَالنَّسْلُ إِلَّا بِبَثِّ بَذْرِ الزَّوْجِ عَلَى مَزْرَعَتِهِ وَزَرْعَتِهِ الَّتِي هِيَ حَلِيلُه
Begitu pula tak akan terwujud seorang anak dan keturunan kecuali dengan memasukkan benih suami pada ladangnya dan tanamanya yaitu istrinya

قال تعالى نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُمْ الآية
Allah berfirman: Istri-istri kalian adalah ladang kalian. Maka datangilah ladang kalian itu semaumu dan kerjakanlah (amal-amal yang baik) untuk diri kalian

ْوَسَبَبُ نُزُولِ هَذِهِ الآيَةِ أَنَّ المُسْلِمِينَ قَالُوا: إِنَّا نَأتِي النِّسَاءَ بَارِكَاتٍ وَقَائِمَاتٍ وَمُسْتَلْقِيَاتٍ وَمِنْ بَيْنَ أَيْدِيهِم وَمِنْ خَلْفِهِم بَعْدَ أَن يَكُونَ المَأتِيَ وَاحِدًا
Sebab turunya ayat ini bahwasanya orang-orang islam mengatakan: kita menggauli isteri dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang. walaupun tujuanya satu

فَقَالَتِ اليَهُودُ مَا أَنْتُم إِلَّا البَهَائِم لَكِنَّا نَأتِهِنَّ عَلَى هَيْئَةٍ وَاحِدَة 
Maka orang-orang Yahudi menyatakan: kalian itu binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi

وَإِنَّا لَنَجِدُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ كُلَّ إِتْيَانٍ تُؤتَى النِّسَاء غَيْرَ الإسْتِلْقَاءِ دَنَسٌ عِنْدَ الله
Sungguh kami temukan dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di menurut Allah

فَأَكْذَبَ الله تَعَالَى اليَهُود
maka Allah mendustakan orang-orang yahudi

فَفِي هَذِهِ الآيةِ دِلَالَةٌ عَلَى جَوَازِ إِتْيَانِ الرَّجُلِ زَوْجَتَهُ عَلَى أَيِّ كَيْفِيَةٍ وَحَالٍ شَاء مِن قِيَامٍ وَقُعُودٍ وَاْستِلْقَاء
Jadi dalam ayat ini ada petunjuk diperbolehkannya seorang suami menyetubuhi isterinya dengan cara dan posisi apapun yang ia mau. Baik dengan berdiri, duduk atau terlentang

وَمِنْ أَيِّ جِهَةٍ شَاء مِنْ فَوْقٍ وَمِنْ تَحْتٍ وَمِنْ وَرَاءٍ وَمِن قِدَام
Dan dari arah manapun suami mau, baik dari atas, dari bawah, dari belakang atau dari depan

وَفِي أَيِّ وَقْتٍ شَاءَ فِي اللَّيلِ أَوِ النَّهَار 
Dan pada waktu kapanpun suami mau, baik siang hari atau malam hari

ٍبَعْدَ أَنْ كَانَ فِي صَمَامٍ وَاحِد
setelah dalam satu cara

لَكِنْ قَالَ أَهْلُ العِلْمِ مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ فِي لَيْلَةِ الجُمْعَةِ يَصِيرُ الوَلَدُ حَافِظًا لِكِتَابِ الله تَعَالى
tetapi ahli ilmu berkata: Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Jum’at, maka anak akan menjadi penhafal kitab Allah

وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ السَّبْتِ يَكُونُ الوَلَدُ مَجْنُونًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam sabtu, maka anak akan menjadi gila

وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَحَدِ يَكُونُ الوَلَدُ سَارِقًا لِمِلْكِ غَيْرِهِ أَوْ ظَالِمًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak akan menjadi seorang pencuri milik orang lain atau penganiaya.

وَمَن جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الإثْنَينِ يَكُونُ الوَلَدُ فَقِيرًا أَوْ مِسْكِينًا أَوْ رَاضِيًا لِأَمْرِ الله وَقَضَائِه
  Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Senin, maka anak akan menjadi fakir atau miskin atau ridho dengan keputusan dan qodho’-nya Allah.

وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الثُّلَاثَاء يَكُونُ الوَلَدُ بَارًّا لِلْوَالِدَيْن
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Selasa, maka anak akan menjadi orang yang berbakti kepada orang tua.

وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيْلَةِ الأَرْبِعَاء يَكُونُ الوَلَدُ كَثِيرَ العَقْلِ أَوْ كَثِيرَ العِلْمِ أَوْ كَثِيرَ الشُّكْر
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak akan cerdas atau berpengetahuan atau banyak bersyukur

وَمَنْ جَامَعَ فِي لَيلَةِ الخَمِيسِ يَكُون الوَلَدُ مُخْلِصًا فِي قَلْبِه
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Kamis, maka anak akan menjadi orang yang berhati ikhlas

وَمَنْ جَامَعَ زَوْجَتِهِ مَعَ التَّكَلُّمِ يَكُونُ الوَلَدُ أَبْكَم
    Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sembari bercakap-cakap, maka anak akan bisu

وَمَنْ جَامَعَ فِي ظُلْمَةٍ يَكُونُ الوَلَدُ سَاحِرًا
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di dalam kegelapan, maka anak akan mejadi penyihir

وَمَنْ جَامَعَ مَعَ السِرَاجِ يَكُونُ الوَلَدُ حَسَنُ الصُّورَة
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah nyala lampu, maka anak akan berwajah tampan

وَمَنْ جَامَعَ رَائِيًا عَوْرَةِ المَرْأة يَكُونُ الوَلَدُ أَعْمَى أَوْ أَعْمَى القَلْب
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya sambil melihat aurat isteri, maka anak akan buta mata atau buta hatinya.

وَمَن جَامَعَ سَائِلَ الزَّادِ لِسَفَرٍ يَكُونُ الوَلَدُ كَاذِبًا
barang siapa yang bersetubuh seraya meminta bekal untuk bepergian, mka anak akan menjadi pendusta

وَمَنْ جَامَعَ تَحْتَ الشَّجَرَةْ المَطْعُوم ثَمَرُهَا يَكُونُ الوَلَدُ مَقْتُولُ الحَدِيد أَوْ مَقْتُولُ الغَرَقِ أَوْ مَاتَ فِي هَدْمِ الشَّجَرَة
Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang buahnya dapat dimakan, maka anak akan terbunuh dengan besi atau karena tenggelam atau karena keruntuhan pohon.

قَالَ أهْلُ العِلْمِ وَيَنْبَغِي لِلْعَرُوسِ أَرْبَعَةٌ أَشْيَاء 
ulama berkata: Hendaknya seorang suami memperhatikan empat hal:

أَوَّلُهَا أَخْذُ اليَدَيْنِ وَثَانِيهَا مَسُّ صَدْرِهَا وَثَالِثُهَا تَقْبِيلُ الخَدَّيْنِ وَرَابِعُهَا قِرَاءَةِ البَسْمَلَةِ عِنْدَ إدْخَالِ الذَّكَرِ فِي الفَرْج
pertama: Memegang kedua tangan isteri. kedua: Meraba dadanya. ketiga: Mencium kedua pipi. keempat: Membaca Basmalah ketika memasukkan penis pada vagina.

 وَقَالَ صلى الله عليه وسلم مَنْ جَامَعَ زَوْجَتَهُ عِنْدَ الحَيْضِ فَكَأَنَّمَا جَامَعَ أُمَّهُ سَبْعِينَ سَنَةً الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Rasulullah SAW. bersabda: barang siapa yang menyetubuhi isterinya ketika haid, maka seolah-olah dia menyetubuhi ibunya sebanyak tujuh puluh kali

نَفِيسَة ظَرِيفَة سُئِلَ بَعْضُ المَشَايِخِ عَنِ النِّعَمِ الدُّنْيَا كَمْ هِيَ؟
Nafisah Dzarifah: Sebagian guru besar ditanya tentang kenikmatan dunia, berapa itu?

فَأَجَابَ بِأَنَّهَا كَثِيرَةُ لَا يُحْصَى عَدَدُهُا قَالَ تَعَالَى: وَإن تَعُدُّوا نِعْمَة ٍالله لَا تُحْصُوهَا وَلَكْن أَعْظَمُهَا انحَصَرَ فِي ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: تَقْبِيلُ النِّسَاءِ وَلَمْسُهَا وَإدْخَالُ الذَّكَرِ فِي الفَرْج
lalu ia menjawab; Kenikmatan dunia itu sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Allah berfirman: jika kalian menghitung nikmat Allah maka kalian tak akan sanggup. tetapi kenikmatan yang paling hebat teringkas pada tiga hal: yaitu mencium wanita, menyentuhnya dan memasukkan penis pada vagina.

قَالَ الشَّاعِر فِي بَحْرِ الرَّجَز
Seorang penyair mengungkapkan lewat tembang Rojaznya

وَنَعِـمُ الدُّنْيَـا ثَلَاثٌ تُعْتَـبَر * لَـْمسٌ وَتَقْــبِيلٌ وَإدْخَــالُ الذَّكَر
Kenikmatan dunia ada tiga macam yaitu menyentuh, mencium dan memasukkan penis

وَقَالَ أخَر
Penyair lain mengungkapkan:

وَنَعِـمُ الدُّنْـيَا ثَلَاثٌ تُحْـصَرُ * دِمِيك كُولِيت عَامبُوع كَارُو بَارَع تُورُو
Kenikmatan dunia itu teringkas menjadi tiga yaitu menyentuh kulit, mencium dan tidur bersama (dengan isteri)

0 komentar:

Post a Comment