Wanita yang mardeka sejak semula atau karena dimardekakan tidak sekufu dengan lelaki yang tidak seperti itu..
Wanita yang 'afifah dan murni agamanya tidak sekufu dengan lelaki fasiq dan bid'ah.
Lelaki fasiq itu sekufu dengan perempuan fasiq, jika sama kefasiqannya.
Wanita penzina tidak sekufu dengan lelaki terpelihara.
Wanita keturunan Arab, Quraisy, Hasyim, Muthalib tidak sekufu dengan keturunan lain.
Wanita yang berbapak Arab tidak sekufu dengan lelaki bukan keturunan Arab, walaupun ibunya keturunan Arab.
Wanita keturunan Quraiys tidak sekufu dengan lelaki keuturunan Arab selain Quraisy.
Lelaki yang dirinya sendiri Islam tidak sekufu dengan wanita yang orang tuanya Islam.
Wanita yang tidak tersentuh pekerjaan rendah tidak sekufu dengan lelaki yang memiliki pekerjaan rendah.
Pekerjaan rendah yaitu pekerjaan yang bisa membuat marwah menurun.
Lelaki yang ayahnya pembekam, tukang sapu atau pengembala tidak sekufu dengan wanita anak penjahit.
Lelaki anak penjahit tidak sekufu dengan wanita anak pedagang.
Lelaki anak pedagang tidak sekufu dengan wanita anak orang Alim atau anak qadhi yang adil.
Lelaki yang bodoh tidak sekufu dengan wanita yang alim (dalam hal ini beda pendapat antara Ar Ruyani dengan Ar Raudhah).
Tentang kaya dan miskin tetap sekufu dan tidak dibedakan, karena harta benda itu lenyap dan tidak menjadi kebanggaan para pemegang marwah dan keagamaan.
Wanita yang terdapat kecacatan saat nikah bisa khiyar tidak sekufu dengan lelaki sehat.
0 komentar:
Post a Comment