Praja Muda Karana (Pramuka) merupakan suatu organisasi
untuk pemuda yang mendidik para anggotanya dalam berbagai keterampilan,
disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling menolong, membentuk anak (pemuda) yang masih
berkembang menjadi warga negara yg berbudi luhur, (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Pramuka juga suatu wadah untuk membentuk
karakter, karakter yang dibentuk adalah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw,
yaitu menjadi manusia yang berakhlak mulia.
Gambaran karakter yang dibentuk dalamkepramukaan
itu tergambar dalam tri Satya dan Dasa Darma nya.
Seorang pandu itu telah berjanji untuk
menggadai kehormatan dirinya dalam menjalankan kewajibannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa yaitu Allah Swt, karena hakikat ketauhidan/keesaan dalam penyembahan
hanyalah menyembah Allah yaitu selaku Ma’bud Bihaq.
Menjalankan kewajiban dalam penyembahan adalah
dengan mengerjakan syariat Allah, baik dalam bertauhid, ibadah, muamalah,
munakahah dan dalam semua aspek kehidupan.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”, (Q. S Ali Imran:
104).
Seorang pandu juga telah menggadaikan
kehormatannya untuk mengerjakan kewajibannya sebagai warga negara yang baik,
yang selalu taat kepada pemimpin yang baik dan tidak pernah melaukan kerusakan,
hakikat kerusakan itu adalah dengan berbuat dhalim dan kemaksiatan kepada
Allah.
“Saya memberi
wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap
mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya
(budak)”. (HR. Abu Daud dan
At Tirmidzi).
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”, (Q. S An-Nisa: 59).
Pandu juga akan
selalu menolong sesama makhluk hidup, bukan saja manusia. Ia akan mempersiapkan
diri dalam membangun masyarakan, bukan sebagi benalu yang menumpak diatas
pundak orang lain atau bukan seperti linta yang rela menghisap darah dan
kesenangan orang lain demi memperoleh kehidupan sendiri dan merasa sebagai
pahlawan yang berdarah dingin.
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram jangan (mengganggu)
binatang-binatang had-ya dan binatang-binatang qalaa-id dan jangan (pula)
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia
dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji,
Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu
kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya”, (Q. S Al-Maidah: 2).
Implimentasi
Dasa Darma Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Seorang pramuka
yang sejati ia akan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah Swt dengan
sesungguhnya.
Bertaqwa adalah
menjunjung segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah secara terang-terangan
atau tersembunyi, (Taisir Akhlak).
Orang yang
bertaqwa merupakan orang yang mengerjakan segala perintah wajib dan perintah
sunnah serta meninggalkan segala perbuatan haram, makhruf dan syubhat. Karena itulah
hakikat dari ketaqwaan.
Seorang pramuka
yang bertaqwa akan mencerminkan sifat-sifat taqwa dalam dirinya, maka
sekurangnya seorang pramuka itu memiliki sifat tawadhu’, qana’ah, wara’ dan
yakin.
Pramuka yang
tawadhu’ akan merendahkan diri, tidak sombong, merasa dirinya masih perlu
belajar sehingga seringkali ia pun membina atau melatih sambil belajar, tidak
ada sifat mengkomandoi kepada adik yang ia bina, namu lebih dalam
memperlihatkan karakternya yang baik kepada adik binaannya.
Pramuka yang
qana’ah ia akan merasa cukup atas apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya
secara halal, tidak menghalalkan segala cara demi kepuasannya dan keluarganya. Organisasi
pramuka menjadi wadah bagi dirinya dalam membina karakternya dan karakter adik
binaannya, bukan sebagai sumber kehidupan untuk menghidupkan.
Pramuka yang
wara’ ia akan memelihara dirinya dari segala sesuatu yang haram dan bermaksiat
kepada Allah. Seluruh anggotanya akan dijaga dari yang haram sampai tidak
menyentuh yang bukan mahramnya, apalagi masalah makanan, tentunya tidak akan
mengkomsumsi makananan yang haram atau yang sumbernya dengan cara yang haram.
Dan pramuka itu
yakin bahwa ketika ia mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar maka Allah akan
membalasnya denga surga yang dimana surga itu dihiasi dengan sungai yang
mengalir, buah-buahan yang berupa rasanya serta bidadari yang cantik jelita. Dan
ketika melakukan maksiat ia akan yakin bahwa balasanya adalah neraka yang
sangat pedih.
Mengamalkan Tri
Satya dan seluruh Dasa Darma maka telah menjadi pramuka yang bertaqwa kepada
Allah, yang selalu terpelihara dari kemungkaran dan ia akan mendapat
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Karena dimana
pun kita berada didunia ini, kita hanya membangun dua macam, yaitu surga atau
neraka. Dan semoga kita sebagai seorang
pandu benar-benar pandu yang berdakwah kepada amar ma’ruf nahi munkar dalam
kepramukaan.
0 komentar:
Post a Comment