Friday, December 8, 2023

Hukum Merokok dan Merokok Saat Menuntut Ilmu Serta Saat Di Dalam Mesjid



Dalam himpunan fatwanya, Syekh Ismail al-Zain mengatakan:


إن شرب الدخان من حيث هو مكروه عند الشافعية وبعض العلماء وحرام عند آخرين لكونه من الأشياء ذوات الروائح الخبيثة وأما إذا كان في 

إن شرب الدخان من حيث هو مكروه عند الشافعية وبعض العلماء وحرام عند آخرين لكونه من الأشياء ذوات الروائح الخبيثة وأما إذا كان في المسجد أو مجالس العلم فهو حرام لما فيه من انتهاك حرمة المكان برائحة الخبيثة والله سبحانه وتعالى أمر بتعظيمه


“Sesungguhnya menghisap rokok hukum makruh menurut ulama Syafi’iyyah dan sebagian ulama, dan haram menurut ulama lain, karena termasuk perkara yang beraroma tidak sedap. Adapun bila di lakukan di masjid atau majlis ilmu, maka haram. Karena merusak kehormatan tempat dengan aroma yang tidak sedap. Dan Allah memerintahkan untuk mengagungkan tempat tersebut.” 

(Syekh Isma’il al-Zain, Qurrah al-‘Ain, hal. 188)


ونقل ابن عابدين عن الطحطاوي: إن الدخان ملحق بالبصل والثوم في هذا الحكم. وقال الشيخ عليش المالكي: لا شك في تحريم شرب الدخان في المساجد والمحافل لأن له رائحة كريهة… في الشرواني على تحفة المحتاج: يمنع من دخول المسجد ذو الرائحة الكريهة، كآكل البصل والثوم، ومنه ريح الدخان المشهور الآن


“Ibnu Abidin menukil dari Imam Atthahawi, dia mengatakan bahwa rokok disamakan dengan bawang merah dan bawang putih dalam hukum ini. Syekh ‘Ulaisy Almaliki berkata, ‘Tidak diragukan lagi mengenai keharaman merokok di dalam masjid dan tempat-tempat keramaian, karena ia menimbulkan bau yang tidak disukai…Syaikh Asy-Syarwani dalam kitab Hasyiyah Tuhfatul Muhtaj mengatakan, ‘Orang yang memiliki bau tak sedap dilarang masuk ke dalam masjid, seperti orang yang makan bawang merah dan bawang putih, termasuk juga bau rokok yang dikenal saat ini.”

0 komentar:

Post a Comment