Thursday, October 23, 2025

Daftar Pondok Pesantren Aswaja Tertua di Indonesia

 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗣𝗼𝗻𝗱𝗼𝗸 𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻𝘁𝗿𝗲𝗻 𝗔𝗵𝗹𝘂𝘀𝘀𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 𝗪𝗮𝗹 𝗝𝗮𝗺𝗮’𝗮𝗵 (𝗔𝗦𝗪𝗔𝗝𝗔) 𝗧𝗲𝗿𝘁𝘂𝗮 𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗦𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗠𝗲𝗿𝗱𝗲𝗸𝗮 𝗛𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗣𝗿𝗼𝗸𝗹𝗮𝗺𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗿𝗱𝗲𝗸𝗮𝗮𝗻 𝗥𝗜


1. Th 899 : Pondok Pesantren Dayah Cot Kala - Peureulak. Konon disebut sbg Ponpes Tertua di Nusantara (1.126 tahun lalu) sejak Zaman Kerajaan Islam Peureulak di Aceh. 


2. Th 1475 : Pondok Pesantren tertua di Jawa, Ponpes Al-Kahfi Somalangu di Kebumen - Jawa Tengah. (550 tahun lalu) Pendiri : Sayyid Abdul Kahfi Al-Hasani dan Sayyid Muhammad Ishom Al-Hasani.  


3. Th 1609 : Pondok Pesantren Luhur Dondong di Semarang. (416 tahun lalu)  Pendiri : Kyai Syafi’i Pijoro Negoro (jabatan : salah satu Komandan Militer Pasukan Mataram Islam era Sultan Agung Hanyokrokusumo saat menyerang benteng VOC di Batavia) 


4. Abad ke-16 : Pondok Pesantren / Dayah / Ma’had Baitul Maqdis di Gampong Bitay, Aceh. Pendiri : Sultan Sayyid Al-Mukammil Alauddin Ri’ayat Syah bekerja sama dengan Kesultanan Ottoman, khusus ma’had / sekolah agama berbasis militer dan didominasi oleh materi-materi militer untuk melawan penjajah kafir VOC. Salah satu alumninya : Laksamana Keumalahayati dan para Inong Balee alumni Ma’had tersebut. 


5. Th 1702 : Pondok Pesantren Nazhatu Thullab / Prajjan di Sampang, Madura. (323 tahun lalu) Pendiri : Kyai Abdul Allam (Pang Ratoh Bumi) 


6. Th 1710 : Pondok Pesantren Cangaan, Bangil (Pasuruan). (315 tahun lalu) Pendiri : Syekh Jalaluddin / Syekh Abdul Qodir (Mbah Lowo Ijo). 


7. Th 1715 : Pondok Pesantren Babakan (Cirebon). (310 tahun lalu)  KH. Hasanudin bin Abdul Latif (Ki Jatira). 


8. Th 1718 dirintis / Th 1745 berdiri : Ponpes Sidogiri – Pasuruan (307 Th sejak dirintis / 280 tahun sejak berdiri). Pendiri : Sayyid Sulaiman Basyaiban. 


9. Th 1720 : Pondok Pesantren Mojosari, Loceret (Nganjuk). (305 tahun lalu) Pendiri : KH. Ali Imron dari Bojonegoro. 


10. Th 1742 : Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo / Gebang Tinatar. (283 tahun lalu) Pendiri : Ki Ageng Muhammad Besari. 


11. Th 1750 : Pondok Pesantren Jamsaren (Solo). (275 tahun lalu) Pendiri : Kyai Jamsari (didirikan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IV). 


12. Th 1750 : Pondok Pesantren Buntet (Cirebon). (275 tahun lalu) Pendiri : Mufti Agung Kesultanan Cirebon Kyai Muqoyyim (Mbah Muqoyyim). 


13. Th 1753 : Pondok Pesantren Qomaruddin (Bungah, Gresik). (272 tahun lalu) Pendiri : Kyai Qomaruddin. 


14. Abad ke-17 : Pondok Pesantren / Dayah Ma'hadul Ulum Diniyyah (MUDI) Mesra, Samalanga (Aceh). Pendiri : Faqeh Abdul Ghani 


15. Th 1768 : Pondok Pesantren Miftahul Huda (Gading, Malang). (257 tahun lalu) Pendiri : KH. Hasan Munadi (sering disebut Pondok Gading). 


16. Th 1779 : Pondok Pesantren Balerante (Cirebon). (246 tahun lalu) Pendiri : KH. Romli (Ki Buyut Romli).  


17. Th 1779 : Pondok Pesantren Salafiyah (Pasuruan). (246 tahun lalu) Pendiri : Kyai Hasan Sanusi (Mbah Slagah); kemudian dikembangkan oleh KH. Hamdani dan pengikutnya.  


18. Th 1785 : Pondok Pesantren Miftahul Falah (Bungkuk, Singosari, Malang). (240 tahun lalu)  Pendiri : KH. Hamimuddin (Mbah Bungkuk). 


19. Th 1787 : Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah (Siwalan Panji, Sidoarjo). (238 tahun lalu) Pendiri : KH. Hamdani (Mbah Hamdani).  


20. Th 1790 : Pondok Pesantren Hidayatut Thullab (Durenan, Trenggalek). (dikenal juga Pondok Tengah / Pondok Kamulan, 235 tahun lalu) Pendiri : Sunan Wilis atau bernama asli Kyai Ahmad Yunus bin Kyai Bagus Mukmin.


21. Th 1800an : Pondok Pesantren Gedongan (Cirebon). (225 tahun lalu) Pendiri : KH. Muhammad Sa'id. 


22. Th 1820 : Pondok Pesantren Watucongol (Muntilan, Magelang). (205 tahun lalu) Pendiri : Kyai Abdurrauf bin Hasan Tuqa. 


23. Th 1830 : Pondok Pesantren Tremas (Pacitan). (195 tahun lalu) Pendiri :  KH. Abdul Mannan (putra R. Ngabehi Dipomenggolo). 


24. Th 1832 : Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah (Kalibeber, Wonosobo). (193 tahun lalu) Pendiri : KH. Muntaha bin Nida' Muhammad.


25. Th 1838 : Pondok Pesantren Bahrul Ulum - Tambak Beras (Ponpes Selawe). (187 tahun lalu) Pendiri : KH. Abdus Salam (Mbah Shoichah) bersama 25 (Selawe) Santrinya.  


26. Th 1839 : Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong (Probolinggo). (186 tahun lalu) Pendiri : KH. Zainul Abidin.  


27. Th 1840 : Pondok Pesantren Al-Hikamus Salafiyah (Cipulus), Purwakarta. (185 tahun lalu) Pendiri : KH. Ahmad bin KH. Nurkoyyim (Ajengan Emed).  


28. Th 1850 : Pondok Pesantren Al-Fauzan (Garut). (175 tahun lalu) Pendiri : KH. Hasan. 


29. Th 1852 : Pondok Pesantren Langitan - Tuban. (173 tahun lalu) Pendiri : KH Muhammad Nur. Salah satu Tokoh : KH. Abullah Faqih. 


30. Th 1859 : Pondok Pesantren MIS (Ma’hadul Ilmi Asy-Syar’i), Sarang (Rembang). (166 tahun lalu) Pendiri : KH. Ghozali bin Lanah. 


31. Th 1861 : Pondok Pesantren Syeikhuna Kholil - Bangkalan - Madura. (164 tahun lalu) Pendiri : Syaikh M Kholil. Tokoh : KH Abdullah Sahal. 


32. Th 1868 : Pondok Pesantren Giri Kusumo (Mranggen, Demak). (157 tahun lalu) Pendiri : Syaikh Muhammad Hadi.  


33. Th 1870 : Pondok Pesantren Arriyadl / Mahir Arriyadl, Ringinagung, Pare - Kediri). (155 tahun lalu) Pendiri : Syaikh Imam Nawawi.  


34. Th 1880 : Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyiin, Pacul Gowang - Jombang). (145 tahun lalu) Pendiri : KH. Alwi. 


34. Th 1881 : Pondok Pesantren Besuk (Kejayan, Pasuruan). (144 tahun lalu) Pendiri : KH. Ali Murtadho.  


35. Th 1881 : Pondok Pesantren Sukamiskin (Bandung) . (144 tahun lalu) Pendiri : KH. Raden Muhammad bin Alqo.  


36. Th 1882 : Pondok Pesantren Al-Ashriyah (Genteng, Banyuwangi). (143 tahun lalu) Pendiri : KH. Abdul Bashar / KH. Abdul Basyar (pendiri — nama bervariasi penulisan).  


37. Th 1884 : Pondok Pesantren Roudlatul Mubtadi'in (Balekambang, Jepara). (141 tahun lalu) Pendiri : Hadlratus Syaikh KH. Hasbullah (pendiri).  


38. Th 1885 : Pondok Pesantren Darul Ulum - Jombang. (140 tahun lalu) Pendiri : KH Tamim Irsyad dari Bangkalan. 


39. Th 1886 : Pondok Pesantren Al-Ihsan (Jampes / Jampes, Kediri). (139 tahun lalu) Pendiri : KH. Muhammad Dahlan.  


40. Th 1887 : Pondok Pesantren Annuqayah (Guluk-Guluk, Sumenep, Madura). (138 tahun lalu) Pendiri : KH. Mohammad Syarqawi (KH. Moh. Syarqawi, pendiri).  


41. Th 1889 : Pondok Pesantren Darul Hikam (Bendo, Pare, Kediri). (136 tahun lalu) Pendiri : KH. Khozin (Muhajir) (pendiri, dikenal sebagai Mbah Khozin).  


42. Th 1893 : Pondok Pesantren al-Ittihad Poncol (Semarang). (132 tahun lalu) Pendiri : KH. Misbah (Simbah KH. Misbah).  


43. Th 1898 : Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah (Paciran / Kranji, Lamongan). (127 tahun lalu) Pendiri : KH. Musthofa Abdul Karim.  


44. Th 1899 : Pondok Pesantren Tebu Ireng - Jombang. (136 tahun lalu) Pendiri : Hadratusy-Syaikh KH Hasyim Asy'ari, Pendiri NU. Tokoh : KH Wahid Hasyim & Gus Dur. 


45. Th 1901 : Pondok Pesantren Gedongsari (Nganjuk). (124 tahun lalu) Pendiri : Mbah Kiai Imam Mustajab.  


46. Th 1901 : Pondok Pesantren Al-Falak (Pagentongan, Bogor). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Tubagus Muhammad Falak Abbas (Tb. M. Falak).  


47. Th 1901 : Pondok Pesantren Al-Fatah (Banjarnegara). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Abdul Fatah.  


48. Th 1901 : Pondok Pesantren Futuhiyyah (Mranggen, Demak). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Abdurrahman bin Qosidi (Qasidil) Haq.  


49. Th 1901 : Pondok Pesantren Gedongsari (Nganjuk). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : Mbah Kiai Imam Mustajab.  


50. Th 1901 : Pondok Pesantren Al-Falak (Pagentongan, Bogor). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Tubagus Muhammad Falak Abbas.


51. Th 1901 : Pondok Pesantren Al-Fatah (Banjarnegara). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Abdul Fatah.


52. Th 1901 : Pondok Pesantren Futuhiyyah (Mranggen, Demak). (124 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Abdurrahman bin Qosidi (Qasidil) Haq.  


53. Th 1908 : Pondok Pesantren Kempek (Cirebon). (117 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH. Harun Soleh (Harun Putra, putra KH. Abdul Jalil).  


54. Th 1910 : Pondok Pesantren Lirboyo - Kediri. (115 tahun lalu) Pendiri Pendiri : KH Abdul Karim. Pimpinan saat ini : KH Anwar Manshur.  Alumni : KH Maimoen Zubair & KH Mustofa Bisri.  


55. Th 1910 : Pondok Pesantren Mathali'ul Huda / Maslakul Huda (Pati — Kajen). (115 tahun lalu) Pendiri : KH. Mahfudz bin Abdussalam / keluarga KH. Abdussalam. 


56. Th 1911 : Pondok Pesantren Al-Hikmah (Benda, Brebes). (114 tahun lalu) Pendiri : KH. Kholil bin Mahalli.  


58. Th 1911 : Pondok Pesantren Al-Munawwir (Krapyak, Yogyakarta). (114 tahun lalu) Pendiri : KH. Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad.  


59. Th 1912 : Pondok Pesantren Raudlatul Ulum (Jember). (113 tahun lalu) Pendiri : KH. Ahmad Syukri.  


60. Th 1912 : Pondok Pesantren Al-Mushthofawiyah - Purba Baru - Mandailing Natal. (113 tahun lalu) Pendiri : Syeikh Musthafa Husein Al-Mandili. 


61. Th 1913 :  Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah (Tegal). (112 tahun lalu) Pendiri : KH. Mufti bin Salim bin Abdurrahman.  


62. Th 1914 : Pondok Pesantren Darussalam - Martapura Kalsel. (111 tahun lalu) Pendiri : KH Jamaluddin. 


63. Th 1914 : Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah (Sukorejo, Situbondo). Pendiri : KHR. Syamsul Arifin.  


64. Th 1914 : Pondok Pesantren Darussalam (Martapura, Kalsel). (111 tahun lalu) Pendiri : KH. Jamaluddin.  


65. Th 1915 : Pondok Pesantren Islam As-Shiddiqi (Jember). (110 tahun lalu) Pendiri : Mbah Muhammad Shiddiq.  


66. Th 1916 : Pondok Pesantren Al-Hidayat / Al-Hidayah (Lasem, Rembang). (109 tahun lalu) Pendiri : KH. Maksum (dikenal Mbah Maksum) / KH. Ma'shoem Ahmad. 


67. Th 1916 : Pondok Pesantren Mathla'ul Anwar (MALNU, Menes — Pandeglang, Banten). (109 tahun lalu) Pendiri : KH. Abdurrahman bin Jamal, TB. Soleh Kananga, KH. Yasin, KH. Arsyad. 


68. Th 1917 : Pondok Pesantren Denanyar (Mambaul Ma'arif, Jombang). (108 tahun lalu) Pendiri : KH. Bisri Syansuri (muassis / pendiri tercatat).  


69. Th 1918 : Pondok Pesantren al-Qaumaniyah (Bareng / Jekulo, Kudus). (107 tahun lalu) Pendiri : KH. Yasin. 


70. Th 1919 : Pondok Pesantren APIK / Apik Kauman (Kaliwungu, Kendal). (106 tahun lalu) Pendiri : KH. Irfan bin KH. Musa.   


71. Th 1919 : Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq (Winong, Cirebon). (106 tahun lalu) Pendiri : KH. Harun bin KH. Abdul Jalil. 


72. Th 1920 : Pondok Pesantren Al-Masthuriyah (Sukabumi). (105 tahun lalu) Pendiri : KH. Masthuro.  


73. Th 1920 : Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran - Pasuruan. (105 tahun lalu) Pendiri : KH Raden Khozin Khoiruddin. 


74. Th 1921 : Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah (Seblak, Jombang). (104 tahun lalu) Pendiri : KH. Ma'shum Ali. 


75. Th 1922 : Pondok Pesantren Baitul Arqom (Ciparay, Bandung). (103 tahun lalu) Pendiri : KH. Muhammad Faqih.  


76. Th 1922 : Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah (Amuntai, Kalsel). (103 tahun lalu) Pendiri : KH. Abdurrasyid. 


77. Th 1923 : Pondok Pesantren Diniyyah Puteri Padang Panjang - Sumbar. (102 tahun lalu) Pendiri : Siti Rahmah El-Yunusiyyah. 


78. Th 1925 : Pondok Pesantren Al-Falah Ploso - Kediri. (100 tahun lalu) Pendiri : KH Ahmad Jazuli Usman. 


79. Th 1925 : Pondok Pesantren Al-Ihya' Ulumaddin (Kesugihan, Cilacap). (100 tahun lalu) Pendiri : KH. Badawi Hanafi.  


80. Th 1926 : Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor - Ponorogo. (99 tahun lalu) Pendiri : KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie & KH Imam Zarkasyi.  


81. Th 1930 : Pondok Pesantren Al-Washliyah - Medan Sumut. (93 tahun lalu) Pendiri : Syaikh Ismail Banda & Syaikh Arsyad Thalib Lubis. 


82. Th 1930 : Pondok Pesantren As'adiyah - Sengkang - Sulsel. (93 tahun lalu) Pendiri : Syaikh AGH Muhammad As'ad Al-Bugisi.


83. Th 1930 : Pondok Pesantren Al-Khairaat Palu Sulteng. (93 tahun lalu) Pendiri : Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri Ba'Alawi alias "Guru Tua".  


84. Th 1930 : Pondok Pesantren Ittihadul Islamiyah - Lombok. (93 tahun lalu) Pendiri : Syaikh Shaleh Harhara. 


85. Th 1937 : Pondok Pesantren Nahdhaatul Wathan - Lombok. (88 tahun lalu) Pendiri : Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid (Tuan Guru Pancor).  


86. Th 1940 : Pondok Pesantren At-Taqwa di Bekasi. (85 tahun lalu) Pendiri : Al-Mujahid Fii Sabilillah KH. Noer Ali. 


87. Th 1943 : Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Takeran di Magetan. (82 tahun lalu) Pendiri : Kyai Hasan Ulama. 


88. Th 1945 Februari : Pondok Pesantren Darul Hadits - Malang. (80 tahun lalu) Pendiri : Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Ba'Alawi. 


SELAMAT  HARI  SANTRI  22  OKTOBER  2025


𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊  𝚙𝚊𝚛𝚊  𝚂𝚊𝚗𝚝𝚛𝚒  𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙  𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒  𝚋𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐  𝚞𝚖𝚖𝚊𝚝  𝚍𝚊𝚗  𝚙𝚒𝚗𝚝𝚞  𝚌𝚊𝚔𝚛𝚊𝚠𝚊𝚕𝚊  𝚔𝚎𝚒𝚕𝚖𝚞𝚊𝚗  𝚍𝚒  𝙽𝚞𝚜𝚊𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊  𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚛𝚒  𝚍𝚞𝚕𝚞  𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊  𝚔𝚒𝚗𝚒.


ttd

ℙ𝔼𝕋𝕌𝔸ℍ 𝕌𝕃𝔸𝕄𝔸


*𝘔𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘧𝘪𝘳𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘢𝘵𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢, 𝘥𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘩𝘪𝘮𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢.

Wednesday, September 24, 2025

Merdeka adalah Merdeka, Menurut Kacamata Agama

Di dalam Kamus KBBI, merdeka mempunyai beberapa makna, yaitu bebas (dari perhambaan, penjajahan), berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak tergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasa, bebas merdeka (dapat berbuat sekehendak hatinya).

Ibnu ‘Asyur memaknai merdeka dengan dua makna, yaitu kemerdekaan yang bermakna lawan dari perbudakan dan kemerdekaan yang bermakna kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dan urusannya sesuka hatinya tanpa ada tekanan, (Maqasid al syari’ah al Islamiyah).

Namun, Ibnu ‘Asyur mengelompokkan merdeka dalam beberapa kelompok, yaitu kebebasan untuk berkeyakinan, kebebasan berpendapat dan bersuara, kebebasan untuk mengajar dan belajar, serta kebebasan dalam berwirausaha.

Merdeka yang melekat pada diri orang Islam tentunya berbeda dengan merdeka yang melekat pada diri non muslim, karena merdeka dalam diri orang Islam adalah merdeka yang tidak bersifat mutlak, namun berada dalam balutan syariat, syariatlah yang memerdekakan seorang muslim. Sedangkan merdeka yang melakat pada non muslim, mereka senantiasa mengartikan dengan kebebasan bersifat mutlak, tanpa berada dalam aturan, selama jiwanya mau melakukan maka ia bebas untuk melakukannya.

Di dalam Islam, seorang muslim yang terbalut dalam syariat bukan berarti ia dipaksa, dijajah atau dibudakkan secara dhalim, namun lebih kepada makna bahwa ia diatur agar lebih mulia dan itu bersifat fitrah bagi setiap muslim.

Ketika seekor binatang peliharaan dilepas begitu saja, memang seolah ia sedang menikmati kemerdekaannya, namun pada hakikatnya ia sedang berada dalam resiko yang sangat besar, yaitu keselamatannya yang disebabkan oleh dirinya sendiri atau ancaman dari manusia yang merasa dirugikan oleh binatang tersebut. Namun ketika seekor biatang diikat atau dikurung di dalam kendang, hakikatnya ia sedang menikmati kenikmatan yang datang kepada dirinya, makanan tidak perlu ia cari sendiri bahkan ia dijaga dengan baik.

Begitulah merdekanya seorang mukmin dalam balutan syariat, ia sedang dijaga marwahnya, keturunannya dan bangsanya, sehingga semua kedhaliman yang terjadi pada dirinya, keluarganya, hartanya dan orang lain mesti ia tinggalkan dan menjadi muslim yang taat.

“Dia (Allah) menyuruh mereka pada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada mereka”, (Q. S Al A’raf: 157).

Fakhruddin Ar Razi di dalam kitabnya Tafsir al Kabir menyatakan bahwa: “Islam datang dengan kemudahan dan keringanan, Islam mengangkat segala ikatan yang menghalangi manusia dari kebebasan berfikir dan berkeyakinan. Karena itu, sesungguhnya Rasulullah Saw disebut sebagai Rahmat yang membebaskan akal dari kebodohan”.

Lahirnya Kemerdekaan Dalam Diri Seseorang

Makna merdeka dalam Islam tidak bersifat absolut, tatapi tetap di dalam norma-norma agama, maka untuk lahirnya kemerdekaan pada diri seseorang itu tidak terlepas dari ilmu. Ilmu untuk mengenal diri seseorang sebagai makhluk ciptaan Allah Swt, ilmu untuk mengenal Allah sebagai Khaliqnya, ilmu untuk mengetahui tata cara beribadah, tata cara bermasyarakat, tata cara amar ma’ruf dan nahi munkar, serta ilmu untuk mengetahui hakikat dirinya diciptakan oleh Allah Swt.

Hal yang sangat mustahil ketika seseorang mengatakan bahwa dirinya sebagai makhluk yang merdeka, namun ia tidak pernah menuntut ilmu agama. Bagaimana ia tahu bahwa dirinya begitu sempurna Allah ciptakan, sedangkan ia tidak mengenal dirinya dan tidak mengenal tuhannya. Yang ada dalam dirinya adalah rasa kekurangan dan ketidak adilan atas apa yang sedang ia alami sekarang. 

“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (Q. S at Tin: 4).

Untuk melahirkan kemerdekaan pada diri seseorang, ia mesti menutut ilmu fardhu ‘ain, yaitu ilmu tauhid untuk mengenal Allah dan membersihkan imannya dari keruh keraguan, ilmu fiqih agar ia tahu bagaimana beribadah dengan baik, tahu bagaimana menjadi hamba yang taat dan tau batas-batas yang tidak boleh ia lewati, serta ilmu tasawuf untuk menjaga kualitas amalannya dalam setiap ibadahnya.

Dengan tidak memiliki ilmu agama, seseorang tidak akan tahu bahwa ia seorang yang merdeka yang diciptakan oleh Allah untuk menikmati kemerdekaan itu suatu saat. Yang ada dalam fikirannya adalah ia sedang di kekang di dunia ini. 

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”, (Q. S al Isra: 70).

Hakikat dari Merdeka adalah Merdeka

Sebagai manusia yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka selayaknya kita mempersiapkan diri di dunia ini untuk mendapatkan kemerdekaan yang hakiki kelak, yaitu merdeka dari apa neraka.

Merdeka dari api neraka merupakan bagian dari sa’adah (husnul khatimah) ketika kembali kepada Allah, dan ini merupakan impian setiap orang yang beriman atau bahkan pelaku maksiat sekali pun.

“Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul khatimah dan janganlah engkau akhiri hidup kami dengan su’ul khatimah”.

Meninggal dalam keadaan husnul khatimah merupakan impian dan asa setiap manusia, karena dengan demikian akan mendapatkan nikmat yang abadi di dalam surga.

Surga merupakan suatu tempat yang penuh kenikmatan yang Allah sediakan bagi orang mukmin yang bertaqwa kepada Allah. Taqwa adalah melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan Nya.

Orang-orang yang beramal shaleh dan meninggalkan kemaksiatan merupakan bagian dari ketaqwaan. Ini merupakan nilai tertinggi dalam keimanan seseorang, karena iman itu adakalanya naik dan adakalanya turun.

“Perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga adalah Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik”, (Hadits)’.

Inilah merdeka adalah merdeka yang sebenarnya, ketika kita termasuk dalam orang yang beramal shalih di dunia, mati dalam keadaan husnul khatimah, terlepas dari fitnah dan azab kubur, mengambil buku amalan catatan dengan tangan kanan ketika dibangkitkan dan dimasukkan kedalam surga.

Thursday, July 3, 2025

Relawan Literasi TBM Al Alif Malikussaleh Mengikuti Lokakarya Literasi Digital


Aceh Utara: Dalam rangka meningkatkan kemampuan digitalisasi bagi Pegiat Literasi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Utara mengadakan Lokakarya Literasi Digital, Rabu, 2 Juli 2025.

Lokakarya Literasi Digital tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Rabu dan Kamis, tanggal 2-3 Juli 2025 di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Utara.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Al Alif Malikussaleh mengirim 2 orang Relawan Litetasi yaitu Amna Marisa Nova dan Risla Ulfa Sari.

Relawan Literasi dari Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat yang mengikuti Lokakarya Literasi Digital berjumlah 44 peserta.

Selain unsur relawan Literasi, Lokakarya ini juga diikuti oleh unsur siswa, mahasiswa, cendikiawan dan pejabat publik.

Founder TBM Al Alif Malikussaleh, Tgk. Joel Buloh berharap dengan adanya relawan literasi yang dikirim, setelah selesai lokakarya mampu menjadi pelopor literasi, sehingga literasi membumi di desa Lhok Jok dan sekitarnya.

Terima kasih kepada Perpustakaan Kabupaten Aceh Utara yang telah mengundang TBM Al Alif Malikussaleh sebagai salah satu TBM di Aceh Utara yang mengambil andil dalam Lokakarya Literasi Digital tahun 2025.

Monday, June 30, 2025

TBM Al Alif Malikussaleh Terima Hibah 1000 Bacaan Bermutu dan 1 Rak Dari Perpusnas RI


Aceh Utara: Dalam rangka meningkatkan Literasi bagi masyarakat, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Al Alif Malikussaleh gampong Lhok Jok Kec. Kuta Makmur Kab. Aceh Utara terima 1000 bacaan bermutu dan 1 rak buku dari Perpusnas RI, Senin, 30 Juni 2025.

Hibah 1000 Bacaan Bermutu dari Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu program dari Perpusnas RI untuk peningakatan literasi tahun 2025 bagi seluruh lapisan masyarakat.

Di Aceh sendiri terpilih 77 Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat penerima hibah bacaan bermutu tersebut.

TBM Al Alif Malikussaleh gampong Lhok Jok Kec. Kuta Makmur Kab. Aceh Utara dengan founder Tgk. Zulkifli, S.Pd.I, M.Pd (Tgk. Joel Buloh) adalah salah satu TBM di Aceh Utara penerimaan hibah 1000  bacaan bermutu dan 1 rak buku.

Tgk. Joel Buloh mengucap terima kasih kepada ibu Sri Fujianti selaku PIC dinas yang menjabat sebagai Kasi Layanan, Otomatis dan Kerja Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Utara, juga terima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI yang telah memilih TBM kami sebagai salah satu TBM penerima hibah 1000 bacaan bermutu dan terima kasih kepada teman literasi saudara Muhammad Ichsan selaku founder Rumah Baca Rangkang Pustaka  Nisam yang telah memberikan informasi kepada kami. Semoga dengan adanya bacaan bermutu tersebut, kami dapat memotivasi anak-anak untuk gemar membaca di balik tantangan android yang makin menjamur sekarang ini, pungkas Tgk. Joel Buloh.

Tentang kapan gerakan literasi ini digerakkan kembali, Tgk. Joel Buloh mengatakan akan mengadakan diskusi dengan relawan, karena tanpa relawan gerakan literasi ini tidak akan berjalan dan berkembang, karena Tgk. Joel Buloh juga termasuk orang yang sibuk, pagi dari jam 07.30 sampai dengan jam 15.00 mengajar di madrasah, sore dan malam mengajar di tempat pengajian, beliau juga pimpinan LPQ Al Alif Malikussaleh gampong setempat.

Sunday, June 29, 2025

Saat Mau Berangkat dan Saat Dalam Mobil

 








Saturday, June 28, 2025

Ibda Kitab Bajuri Kelas 1 Tahin 2025 Part 2