Beriman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, yaitu
beriman kepada kepada yaumil akhir,
“Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”, (Q. S Al-Baqarah: 4).
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum nabi Muhammad Saw ialah
kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan
Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al-Quran yang diturunkan kepada para rasul.
Allah menurunkan kitab kepada rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril
as, lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan
sedikitpun. Akhirat merupakan lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan
sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar
percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
“Dan
Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”, (Q. S Al- Hajj: 7).
Pengertian hari
akhir (Kiamat)
Hari akhir juga merupakan hari akhir kehidupan seluruh
manusia dan makhluk hidup didunia yang harus kita percayai kebenaran adanya
yang menjadi jembatan untuk menuju kekehidupan selanjutnya di khirat yang kekal
dan abadi.
Hari akhir ialah suatu hari dimana dunia dan seisinya
mengalami kehancuran dan kebinasaaan. Hari akhir merupakan rukun iman ke-5 yang
wajib kita imani dan tak ada satupun orang yang mengetahui kapan terjadi hari
kiamat itu.
Hari akhir
(kiamat) adalah suatu hari dimana semua arwah dikembalikan kepada jasad atau
tulang sulbi, dan manusia dihidupkan kembali sesudah dimatikan.
“Mengapa
kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan
kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?”, (Q. S Al-Baqarah: 28)
Hari
kebangkitan adalah suatu hari dimana semua manusia dibagkitkan dari kubur
mereka pada hari kiamat dengan bentuk mereka yang maklum, setelah jasad-jasad
mereka hancur, untuk dibalas setiap apa yang telah dikerjakan didunia.
“(yaitu) pada hari
Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana
Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan
melaksanakannya”, (Q. S Al-Anbiya: 104)
Kapan Datang
Hari Kiamat
Penjelasan
datangnya hari kiamat menurut al-Quran Surat Al-A’raf ayat 187, yaitu:
“Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat
itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat
itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui", (Q. S al-A’raf: 187).
Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 63 juga
menjelaskan tentang datangnya hari kimat, yaitu:
“Manusia bertanya
kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai
Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya”, (Q. S
Al-Ahzab: 63).
Hadits riwayat Muslim menjelaskan:
قَالَ:
فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ
السَّائِلِ
“... Jibril berkata kepada Nabi Muhammad Saw, maka khabarkan olehmu
kepadaku tentang hari kiamat? Nabi Muhammad Saw bersabda: tidakkah yang
bertanya tentang hari kiamat itu lebih mengetahui dari pada yang bertanya...”,
H. R Muslim).
Tanda-tanda
akan datangnya hari akhir
Berdasarkan keterangan yang
berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadis, terjadinya hari akhir atau hari
Kiamat didahului tanda-tandanya. Tanda-tanda hari akhir/kiamat
terbagi atas 2 yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.
Tanda-tanda kecil akan terjadinya hari kiamat adalah:
“Perhatikanlah
enam tanda-tanda hari kiamat, yaitu 1) wafatku, 2)penaklukan Baitul Maqdist, 3)
wabah kematian, 4) melimpahnya harta sehingga seorang yang diberikan kepadanya
100 dinar, ia tidak rela menerimanya, 5) timbulnya fitnah yang tidak
meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan 6)
terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asraf (bangsa Romawi) namun
mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar, seiap
kelompok terdiri dari 12 ribu orang”, (H. R Bukhari).
Juga Rasulullah Saw bersabda dalam hadits yang lain:
“Sesungguhnya
diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkanya ilmu, tersebarnya kebodohan,
diminumnya khamar, dan merajalelanya perzinaan, (H. R Bukhari).
Sedangkan tanda-tanda besar akan terjadinya hari
kiamat adalah:
“Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa
ayat Tuhanmu pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau Dia
(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah
olehmu Sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)", (Q. S al-An’am: 158).
Rasulullah Saw bersabda:
“Hari kiamat
tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda, yaitu 1)
Penenggalaman permukaan bumi di Timur, 2) penenggalaman permukaan bumi di
Barat, 3) penenggalaman permukaan bumi di Jazirah Arab, 4) keluarnya asap, 5)
keluarnya Dajjal, 6) keluarnya binatang besar, 7) keluarnya Ya’juz dan Ma;juz,
8) terbitnya matahari dari barat, 9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang
menggiring manusia, dan 10) turunya Nabi Isa ‘alaihi salam”, ( H. R Muslim).
Rasulullah Saw juga bersabda:
“ Tidak akan terjadi Kiamat sehingga
matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia
menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat
lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”, (H. R Bukhari-Muslim).
Rasulullah juga menceritakan tentang
arah perginya matahari.
“Tahukah kalian ke mana perginya
matahari (saat itu)?” Para Sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan hingga sampai
ke tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu dia tersungkur sujud, dan senantiasa
demikian hingga dikatakan kepadanya, ‘Bangunlah! Kembalilah ke tempatmu pertama
kali datang.’ Kemudian dia kembali datang di waktu pagi dan terbit dari tempat
terbitnya, kemudian dia berjalan hingga sampai ke tempat menetapnya di bawah
‘Arsy, lalu dia tersungkur sujud, dan senantiasa demikian hingga dikatakan
kepadanya, ‘Bangunlah! Kembalilah ke tempatmu pertama kali datang.’ Kemudian
dia kembali datang waktu pagi dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia
berjalan lagi sementara manusia tidak mengingkarinya sedikit pun hingga dia
kembali ke tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, hingga dikatakan kepadanya,
‘Bangunlah! Terbitlah dari tempamu terbenam.’ Kemudian dia kembali datang di
waktu pagi dan terbit dari tempat terbenamnya.’” Selanjutnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian tahu kapan itu terjadi?
Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman
sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”, (H. R
Muslim).
Allah berfirman dalam
Surat Az-Zumar ayat 67, yaitu:
“Dan
mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya Padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan
tangan kanan-Nya. Maha suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan”, (Q.S Az- Zumar: 67)
Kemudian Allah Swt juga berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan
di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”,
(Q. S Az-Zumar: 68).